JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pelaksanaan Proyek jalan Rabat Beton di dusun Kepuh, Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa timur, diduga serat penyimpangan. Pasalnya jalan belum genap satu bulan selesai dibangun jalan sudah hancur.
Jalan rabat beton tersebut memiliki panjang 290,5 meter dan lebar 3 meter. Dibangun dari Dana Desa tahun 2023 sebesar Rp 108 juta. Baru selesai dikerjakan pada Desember 2023.
Berdasarkan pantauan nusantaraposonline.com dilapangan pada Senin (22/1/2024) diketahui kondisi permukaan jalan sebagian besar terkelupas. Nampak batu-batu kerikir, dan campuran semen dan pasir sudah berserakan dipermukaan jalan, bekas permukaan jalan yang terkelupas.
Bahkan menurut keterangan warga sekitar, proyek jalan rabat beton ini dikerjakan secara asal-asalan, oleh pihak TPK (Tim pengelola kegiatan) dan Pemerintah desa setempat.
“Pengerjaan jalan rabat beton ini dikerjakan asal-asalan. Misalnya, pada saat pengecoran jalan tidak dilapisi plastik cor. Hal ini pasti akan mengurangi kualitas dan mutu jalan cor yang dihasilkan. Karena material cor tercampur dengan tanah, dan air semen terserap oleh tanah.” Kata salah seorang warga yang keberatan disebutkan namanya. Senin (22/1/2024).
Selain itu, pengerjaan jalan tersebut kekurangan semen (Semennya dikurangi) dan semen yang digunakanpun, adalah semen yang harga murah.
“Semen yang digunakan untuk jalan rabat beton ini, memang SNI tapi harganya murah. Perlu diingat harga semen kan mempengaruhi mutu. Dalam artian kalau semenya mahal kualitasnya pasti bagus, kalau harga semen murah kualitasnya juga akan dibawahnya (lebih rendah).” Ungkapnya.
Yang lebih parah lagi, pengecoran jalan tersebut tidak ada tulang besi. Jadi ini kan sudah jelas dikerjakan asal-asalan, oleh TPK (Tim pengelola kegiatan) dan Pemerintah desa. Jadi jangan heran jika jalan ini, belum berumur satu bulan sudah hancur.
“Jalan ini selesai dikerjakan bulan Desember 2023. Seperti yang kita lihat ini, jalan belum satu bulan sudah hancur. Kondisi ini, menguatkan rendahnya mutu serta kwalitas bangunan jalan rabat beton, dan Kades harus bertanggung jawab dengan kerusakan ini.” Ujarnya Warga. Tandas seorang warga setempat.
Ia juga menambahkan, sebenarnya bukan hanya proyek jalan rabat beton ini yang sudah hancur. Masih ada lagi proyek jalan paving yang dibiayai DD tahun 2023 di Desa Sumberagung yang baru dibangun juga sudah hancur. Tandas seorang warga setempat menolak disebutkan namanya dalam pemberitaan.
Kepala Desa Sumberagung Arsi Dyah Mawarti, saat dimintai konfirmasi, ia menolak untuk memberi klarifikasi, dengan alasan pembangunan jalan rabat beton dari Dana Desa itu bukan kewenangan Kepala Desa, tapi kewenangan TPK.
“Kalau mau konfirmasi terkait pembangunan proyek jalan rabat beton, bukan di kepala desa. Karena itu bukan ranahnya saya (Bukan ranah Kades-Red). Itu ranahnya ke TPK” Kata Arsi Dyah Mawarti, Senin (22/1/2024), sembari bergegas melarikan diri, dan pergi meninggalkan kantor desa untuk menghindari pertanyaan wartawan.
Ditempat terpisah Ketua TPK Dana Desa, Desa Sumberagung, Pambudi, mengakui bahwa pengerjaan jalan rabat beton yang dibiayai DD tahun 2023 sebesar Rp 108 Juta, pengecoran jalan tidak dilapisi dengan plastik cor, dan jalan dibangun tidak ada tulang besi.
“Saya sudah mengerjakan proyek itu sesuai RAB (Rencana anggaran belanja) proyek. Pengerjaan pengecoran jalan memang kami kerjakan tidak dilapisi plastik cor, dan pengecoran tidak ada tulang besi, karena didalam RAB dan gambar proyek itu memang tidak ada. Jadi sudah kami kerjakan sesuai gambar.” Kata Pambudi. Senin (22/1/2024).
Pambudi mengaku, dari pihak DPMD Kabupaten Jombang sudah mengecek bangunan jalan tersebut dan tidak ada masalah. Katanya.***
Pewarta : RURIN