PONOROGO, NusantaraPosOnline.Com-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi sejumlah pejabat Pemprov Jatim mengadiri lasung pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Ponorogo, Minggu malam (19/11/2023).
Gelaran yang juga dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ini merupakan titik kedua, dari total lima titik rangkaian pegelaran Wayang Kulit yang digelar dalam rangka Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim oleh Pemprov Jatim.
Pagelaran wayang kulit ini dibawakan oleh Ki Rudiyanto dari Blitar dengan lakon Wahyu Manik Moyo. Sedangkan Limbukan atau lawakan dibawakan oleh Cak Kirun dan Cak Marwoto.
Di tengah adegan limbukan, Gubernur Khofifah menyempatkan menyapa ribuan masyarakat yang hadir sekaligus berdialog santai bersama Cak Kirun dan Cak marwoto.
BACA JUGA :
- Membongkar Sengkarut Dana Subsidi Pengoperasian BRT, Dan Proyek 30 BRT Surabaya Metropolitan Area
- Subsidi BRT Kemenhub RI, Jurusan Purbaya – Porong Tahun 2016 Di Dikorupsi
- Parah Proyek RASS Kemenhub, Plican Crossing, Dan Rambu Elektronik Di Malang Tak Ada Yang Menyala
- Miris ! Proyek RASS Kemenhub Di Blitar, Dibuat Bancaan Dan Dikerjakan Asal-Asalan
Secara khusus, ia menyampaikan, seni wayang kulit bukan hanya digelar untuk sekedar menghibur. Melainkan sarat akan pesan moral dan etika dalam kehidupan. Maka, tak heran jika Wayang mampu mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Untuk itu, upaya pelestarian wayang harus terus dilakukan.
Wayang sendiri, telah ditetapkan oleh UNESCO sejak 7 November 2003 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga. Kemudian penetapan wayang tersebut kembali masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO per tanggal 4 November 2008 di Istanbul Turki.
Menurut Khofifah, pengakuan UNESCO pada Wayang menjadi prestasi membanggakan bagi Indonesia. Hal ini juga menempatkan wayang pada posisi yang tepat sebagai alat yang kuat untuk mempromosikan, melestarikan dan memahami warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
BACA JUGA :
- Bancaan Proyek RASS Rp 12,5 Milyar : KPA Dan PPK Di Kemenhub RI Tidak Transparan
- Pengawasan Lemah, Proyek RASS Rp 12,5 Milyar Milik Kemenhub Jadi Bancaan
- Lsm Arak : Proyek RASS Rp 5 Milyar Di Kemenhub Jadi Bancaan
“Dalam Rangkaian Hari Jadi Ke- 78 Jatim saya meminta kepada kawan-kawan di Pemprov Jatim ayo menggelar wayangan di lima titik di Jatim. Bukan tanpa alasan, ini sebagai upaya pelestarian wayang yang sudah diakui UNESCO agar makin intensif dan bisa menginspirasi dan mendidik generasi mendatang,” ungkapnya.
Khofifah menambahkan, banyak sekali filosofi kehidupan yang bisa dinarasikan melalui wayang. Dan seni dalam pewayangan ini tidak mudah ditirukan oleh teatrikal dan drama karena ceritanya yang panjang dan sarat nilai nilai filosofis baik kesejarahan, kehidupan maupun perjuangan.
“Wayang menjadi ikon budaya yang mendunia dan menjadi pintu gerbang untuk memahami lebih dalam tentang budaya Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur agar terus menjaga kedamaian, ketenteraman, persatuan dan persaudaraan jelang Pemilu Februari 2024.
BACA JUGA :
- Sudah 2 Tahun Lebih Keranjang Ikan Dan Gerobak Rp 4,4 M Bantuan Hibah DKP Jatim Mangkrak Tak Berguna
- 6.303 Keranjang Ikan, Dan 44 Troly Bantuan Hibah DKP Jatim 2017, Mangkrak Tak Membawa Manfaat
- Proyek Bantuan Keranjang Impor Rp 7,88 Milyar Dari DKP Jatim Mangkrak
- Proyek Bantuan Palka Ikan DPK Jatim Disunat ?
- 6.303 Keranjang Ikan, Dan 44 Troly Impor Bantuan Hibah Dari DKP Jatim, Mangkrak Tak Membawa Manfaat
Ia menegaskan, siapapun pemimpin Indonesia hasil Pemilu terpilih nantinya merupakan kader terbaik bangsa yang mampu menjaga negara agar tetap tentram dan damai. Ini penting, karena seperti yang sedang dialami Palestina tidak ada kedamaian dan ketenangan, maka harta pun tidak ada harganya.
“Maka dari itu jaga persaudaraan dan persatuan saat Pemilu. Sanggup nggeh (sanggup ya),”? ajak Gubernur Khofifah yang langsung dijawab dengan antusias oleh masyarakat yang hadir.
“Dan semoga seluruh masyarakat Ponorogo selalu diparingi kesejahteraan,kebahagiaan, kebarokahan dan kesehatan,” pungkasnya.
Wejangan wejangan yang disampaikan Gubernur Khofifah ini pun ditanggapi Cak Kirun. Ia mengatakan, perhatian Gubernur Khofifah terhadap seni wayang dilandasi pada Pancasila dan agama. Sehingga upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terus terjaga.
“Beliau mengamati dan menaruh perhatian terhadap wayang maka diibaratkan seperti tokoh perwayangan Kunti Tali Broto yang mana mengayomi masyarakat Jatim berdasarkan asas Pancasila,” Ungkapnya. (Eny)