MOJOKERTO, NusantaraPosOnline.Com-Proyek bangunan pasar rakyat, yang berada di Kecamatan Trowulan Jl Raya Trowulan, Telogo Gede, Trowulan, Kec. Trowulan, Mojokerto. Yang dibangun tahun 2019 sampai hari ini masih mangkrak.
Proyek pasar rakyat Trowulan ini adalah milik Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindakop) Kabupaten Mojokerto, dibiayai dari APBN 2019 dan APBD Kabupaten Mojokerto 2019 total keseluruhan sebesar Rp 6,714 miliar.

Dari pantauan dilapangan, bangunan pasar yang menempati eks lahan Terminal Trowulan, sampai hari ini belum ada aktifitas perdagangan, pada bagian bangunan sudah mengalami kerusakan, misalnya pintu kamar mandi sudah terlihat ada yang jebol, kondisi halaman gedung yang mengunakan paving, sudah terlihat pasangan paving amburadul, dan mulai bergelombang, juga cat bangunan sudah banyak yang terkelupas.
Pada halaman parkir pasar masih berupa lahan kosong seperti kebon yang masih dipenuhi rumput yang tinggi-tinggi. Masih terdapat kayu-kayu dan daun kering yang berserakan disana-sini bekas penebangan pohon yang tidak diangkut kemana-mana dibiarkan berserakan.
Disekitar bagian depan kios yang ada dihalaman parkir pasar, nampak masih kotor karena masih banyak rumput yang tinggi-tinggi masih belum dibersihkan.
Tak hanya itu, lampu-lampu solar sell (lampu tenaga surya) yang ada dihalaman pasar tak ada yang menyala.

Menurut Sukoyo, salah seorang warga Kecamatan Trowulan, kalau kondisi pasar ini amburadul kayak gini siapa yang akan berjualan dipasar ini. “Wong halaman parkir pasar masih seperti kebon, banyak rumput, dan belum diapa-apakan. Halaman parkir baguspun belum tentu juga pasar ini bisa ramai.” Kata Sukoyo. Minggu (5/7/2020).
Menurut Armi, pasar rakyat yang baru dibangun ini mungkin akan bernasip sama dengan pasar pusat perkulakan sepatu Trowulan, yang ada di pinggiran jalan raya Mojokerto – Jombang tepatnya di Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
“Pasar perkulan sepatu Trowulan itu juga banyak bangunan mangkrak, banyak bangunan kios hancur tak digunakan. Jarak pasar perkulaan sepatu Trowulan dengan Pasar rakyat sekitar 1,5 Km. Jadi bisa jadi pasar rakyat ini akan mubazir.” Ujarnya.

Sukoyo menambahkan, pasar perkulaan sepatu Trowulan, sudah sepuluh tahun lebih mangkrak. Kini Pemkab malah bangun pasar rakyat lagi yang jaraknya hanya sekitar 1,5 Km. Inikan buang-buang anggaran. Dan akan menambah daftar panjang proyek Pemkab Mojokerto, yang mangkrak.
“Saya berharap Pemkab jangan seenaknya saja mengunakan anggaran. Perlu dingat uang APBD dan APBN itu uang yang dikumpulkan dari pajak rakyat, bukan uang pribadi. Jadi gunakanlah APBD atau APBN yang dialokasikan Kemojokerto ini, untuk kepentingan kemakmuran masyarakat.” Imbuhnya.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, Didik Pancaning Argo. Sampai berita ini diturunkan masih berusaha meminta klarifikasi terkait hal tesebut.

Untuk diketahui proyek pasar rakyat Trowulan ini dibagi tiga paket pekerjaan, yaitu paket pertama : Belanja konstruksi bangunan dibiayai dari APBN 2019 dimenangkan oleh CV Dwi mulya jaya, alamat Jl Raya Surabaya-Mojokerto Km 42 Singkalan Balongbendo, kabupaten Sidoarjo, paket kedua : Belanja konstruksi bangunan pasar Rakyat Trowulan dibiayai dari APBD Kab Mojokerto 2019 juga dimenangkan CV Dwi mulya jaya, dan paket ketiga : Belanja jasa pengawasan revitalisasi pasar rakyat Trowulan, dibiayai dari APBN 2019 dimenangkan CV Titian cahaya consultan, alamat Ds Dukuh Rt 001 RW 001 desa Brangkal Kcc Balongpangang, Kabupaten Gresik. (Rin/Bm)