Dugaan Korupsi Satker PJN Metropolitan II BBPJN VIII Jatim, PT AJPP, Dan PT Timbul Jaya
JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Sulit diterima akal sehat, lagi-lagi proyek jalan nasional di Jombang yang ditangani Satuan kerja (Satker) Pelaksanaan jalan nasional metropolitan II kantor BBPJN VIII Surabaya, rusak parah hanya hitungan minggu, setelah selesai dikerjakan.

Misalnya paket proyek rekontruksi jalan BTS Jombang – BTS Kabupaten Mojokerto, yang dimenangkan PT AJPP dengan nilai kontrak Rp 41,779 milyar. Jalan yang dilakukan perbaikan panjang sekitar 2 Km, yakni mulai dari lampu Traffic Light (stopan) depan Polsek Mojoagung – menuju depan ke SPBU desa Janti.
Dari pantauan dilapangan pengerjaan perbaikan jalan sepanjang sekitar 2 Km tersebut, pekerjaan dilapangan hanya sedikit Rekontruksi (sekitar 10 titik spot-spot), sedikit Cold Miling, Overle, dan perapian pengecatan marka jalan.

Proyek yang dibiayai APBN 2019 ini pada pertengaan Januari 2020 masih dalam pengerjaan oleh PT Timbul jaya, namun pada akhir Januari 2020 sampai sekarang kondisi jalan sudah rusak parah.
Disepanjang ruas jalan tersebut sudah banyak berlubang, sampai hari ini kerusakan semakin parah. Untuk mengatasi kerusakan tersebut PT Timbul jaya, hampir setiap hari melakukan penutupan lubang-lubang di jalan tersebut.

Menurut Hambali, warga desa Jogoloyo, jalan ini kan baru selesai dikerjakan petengahan Januari 2020, tapi pengerjaan belum selesai jalan sudah rusak. Yaitu akhir Januari jalan sudah rusak, sampai sekarang kerusakan semakin parah.
“Saya lihat hampir setiap hari ada pekerja yang memperbaiki jalan ini, menutup lubang-lubang jalan. Meski lubang-lubang terus ditutup lagi, itu percuma, karena proyek jalan ini kayaknya mutunya jelek. Karena lubang yang ditutup terus bertambah banyak.” Kata Hambali, Kamis (27/2/2020).

Menurut Hambali, buat apa diperbaiki wong lubang jalan terus bertambah. “Kalau jalan ini mau baik, proyek ini harus dibongkar lagi semuanya. Apalagi saat perbaikan atau perawatan yang dilakukan juga asal-asalan. Masak perawatan menutup lubang jalan waktu hujan.” Kata dia.
Hambali mengaku melihat sendiri perawatan jalan yang asal-asalan, lubang jalan habis kehujanan masih banyak air sudah ditutup aspal. “Inikan perawatan yang salah. Aspal tidak bisa lengket kalau hujan dan lubang yang ditutup masih berair. Kualitas proyek jalan sudah tidak bagus, perawatanya juga asal-asalan. Kalau begini kan rakyat yang dirugikan. Kan jalan ini dibiayai dari uang rakyat.” Ucapnya.

Masih menurut Hambali, kerusakan jalan ini bukan karena faktor alam, tapi karena tangan-tangan kotor pejabat dan kontraktor yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cara-cara yang tidak halal. “Saya berharap aparat penegak hukum, turun tangan usut kasus ini. Proyek ini sudah jelas-jelas ada kesengajaan dari dinas dan kontraktor untuk mengerjakan proyek dengan mutu yang tidak baik. Buktinya baru beberapa minggu jalan selesai dikerjakan sekarang sudah hancur.” Ujarnya.

Ini contoh perawatan yang asal-asalan, caba anda cek ! sekarang ada pekerjaan penambalan lubang disekitar tambal ban desa Gambiran. “Penambalan lubang jalan dikerjakan saat hujan, lubang masih ber air sudah di tutup aspal, itukan namanya asal-asalan. Coba anda cek.” Kata Hambali, meminta NusantaraPosOnline.Com menyaksikan langsung pekerjaan perawatan proyek dilapangan.

Sebagai informasi proyek rekontruksi jalan Jalan BTS Jombang – BTS Kabupaten Mojokerto. Pejabat pembuat komitmen (PPK) bernama Sriyanto. Lelang proyek dimenangkan PT AJPP dengan nilai kontrak Rp 41,779 milyar. Tapi pekerjaan dilapangan semuanya dikerjakan PT Timbul jaya. (Why)
Kakeen pungli kanan kiri depan belakang , murah jaok apik tur awet