JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Ratusan kader PDIP dari Jombang Jawa timur mengelar unjuk rasa kantor DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP di Jl Brigjen Katamso, Selasa (31/7/2018) siang. Mereka menuntut Ketua DPC PDIP Jombang Marsaid mundur dari jabatannya.
Kader banteng moncong putih ini datang ke kantor DPC dengan mengendarai sepeda motor, dan kendaraan roda empat. Serta membawa pengeras suara, dan bendera atribut partai. Selanjutnya, mereka melakukan orasi secara bergantian.
“Kami mendesak agar Marsaid mundur dari jabatanya selaku ketua DPC PDIP Jombang. Karena Marsaid telah gagal dalam memimpin partai tersebut. Hal itu terbukti dalam Pilbup Jombang dan Pilgub Jatim serentak tahun 2018 jago yang diusung PDIP kalah dalam Pilkada.” kata Kasiyanto, Ketua PAC (Pengurus Anak Cabang) PDIP Kecamatan Bareng, yang juga korlap aksi.
Menurut Kasyanto, tuntutan agar Marsaid mundur dari jabatan ketua DPC PDIP Jombang itu bukan tanpa alasan. Selain kekalahan politik di dua pemilihan kepala daerah, hubungan antara PAC dan pengurus DPC PDIP juga tidak harmonis lagi. Inilah yang menyebabkan kami menuntut agar Marsaid, mundur.
“Selama kepemimpinan Marsaid pengelolaan keuangan partai tidak transparan, dan dalam mengambil kebijakan politik yang diusulkan DPC ke DPP, tidak melakukan musyawarah dengan PAC. Sehingga tidak sesuai dengan politik tingkat bawah atau PAC.” Tambah Kasyanto.
Kasyanto menegaskan, bahwa Marsaid telah gagal dalam memimpin DPC PDIP Jombang. Hal itu terbukti dengan kalahnya PDIP dalam Pilbup Jombang dan Pilgub Jatim, dan hubungan antar pengurus PAC dan DPC juga tidak harmonis. “Oleh karena itulah kami menuntut Marsaid, harus mundur.” Tegasnya.
Demo tersebut mendapat pengawalan ketat dari polisi. Mereka kemudian ditemui oleh Ketua DPC Marsaid. Pada kesempatan tersebut, Marsaid mengaku bahwa dirinya tidak akan mundur dari jabatannya. Mantan anggota DPRD Jombang ini juga membantah semua tudingan tersebut.
Soal tudingan tidak transparannya anggaran. Marsaid, mengaku pihaknya sudah rutin membuat laporan mulai yang bersifat harian hingga tahunan. Sedangkan terkait kekalahan dalam pilkada, tidak bisa menyalahkan satu pihak. Karena selain partai, menang dan kalah dalam pilkada ditentukan figur yang diusung dalam Pilkada.
“Pergantian Ketua itu wilayah DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Mekanismenya lewat konpercab. Marsaid justru menuding, demo kader tersebut berlatar belakang politis.” kata mantan Wakil Ketua DPRD Jombang ini. (rin)