Proyek Bronkabtering & Jaringan Air Baku Rp 1 M, Mangkrak.

PROYEK : Proyek pembangunan Bronkabtering Dan Jaringan Air Baku Kertosono, milik kantor BBWS Berantas, yang dibangun tahun 2014 lalu, sampai sekarang mangkrak sejak selesai dibangun. foto : Rurin.

Sejak Dibangun 2014 Sampai Sekarang Mangkrak

NGANJUK,(Nusantaraposonline.com)-Ini dia uang Negara kembali dihambur-hamburkan untuk proyek pembangunan Bronkabtering Dan Jaringan Air Baku Kertosono, di Kertosono, Kabupaten Nganjuk (0,01 m3/dt), milik Balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas,  yang didanai dari APBN 2014 senilai Rp 1,003 miliar, sejak selesai dibangun tahun 2014 lalu sampai sekarang belum berfungsi. Padahal instalasi itu sudah rampung pengerjaannya pada Desember 2014 lalu.

Kondisi bangunan tersebut sudah rusak,  cat bangunan sudah terkelupas, kondisi air yang didalamnya bau busuk. Informasi yang dihimpun di lapangan diperoleh keterangan, adanya ketidaksesuaian antara bestek dengan realisasi. Ini terlihat dari  cerobong pipa penghisap berada jauh di atas permukaan air Brantas, sehingga alat tersebut tidak bisa bekerja.

Oleh karena itu pihak kontraktor pelaksana yaitu CV Rina Jaya belum bisa melakukan serah terima bangunan instalasi karena masih harus melakukan perubahan kesalahan bestek itu.

Ir Tirto MM, Dirut PDAM Nganjuk mengakui jika proyek yang dibangun tahun 2014 di pinggir sungai Brantas itu sampai sekarang belum bisa dioperasionalkan karena belum ada serah terima barang/hasil proyek.

Namun, dikatakannya, belum diserah terimakan bukan karena alasan teknis, atau salah bestek. ”Harus ada alat pendukung lainnya yang harus dibangun, sehingga bisa memberi manfaat sebagai penyuplai air bersih,” jelasnya.

Sehingga keberadaan IJAB tersebut, memang belum bisa dioperasionalkan,” katanya.

Pejabat pembuat komitmen, Penyedia air baku (PAB) 1, Satuan SNVT Pelaksana jaringan pemanfaatan air Brantas, BBWS Brantas Suwarno, ST, saat dimintai konfermasinya dikantornya di JL Menur Surabaya, sulit untuk ditemui.

Sementara itu, kepala kantor BBWS Brantas, Amir hamzah, ST, saat dimintai konfermasi lewat pesan singkat WhatsApp, tidak ada jawaban. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!