JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek Pembangunan Gedung Pusat Layanan Keagamaan Terpadu MAN 4 Jombang, yang berada Jl. KH. Bisri Syansuri, Denanyar Selatan, Denanyar, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, yang dibiayai dari APBN 2020 masih dalam pengerjaan.
Dalam pantauan NusantaraPosOnline.Com di lapangan, Rabu (23/12/2020) sedikitnya sekitar 50 pekerja masih menjalankan aktivitas pekerjaan, dan pembangunan gedung berlantai 3 tersebut, hingga saat ini diakhir tahun 2020 belum selesai sepenuhnya, misalnya instalasi listrik belum selesai, Aliran listrik dari PLN ke gedung belum tersambung atau belum ada.
Beberapa pekerjaan kamar mandi juga belum selesai semuanya, beberapa pintu ada yang belum terpasang, untuk finising dinding yaitu pekerjaan pendepulan (plamir) dan pengecatan masih belum selesai semuanya; Pagar tangga menuju kelantai dua dan tiga belum selesai 100 persen; pada pekerjaan teras depan gedung masih berupa pondasi, yang diuruk dengan tanah campur sampah, serta atap teras depan juga belum terpasang.
Selanjutnya pekerjaan pagar depan, dan sebuah bangunan pos juga masih belum selesai dikerjakan.
Kondisi sampah dan bekas material pembangunan masih berserakan, padahal tahun 2020 hanya tinggal 8 hari lagi akan berakhir.
Yang parah lagi sejak pembangunan dikerjakan tidak terlihat papan nama proyek dipasang dilokasi. Kuat dugaan hal ini disengaja oleh pihak Kantor Kementrian agama Kabupaten Jombang, Kontraktor Pelaksana, dan konsultan perencana, untuk menghindari kontrol langsung dari masyarakat, wartawan dan Lsm. Agar mereka mudah berbuat curang, untuk melancarkan mereka melakukan praktek korupsi.
Yang lebih parah lagi pada Direksi kit tidak ditempelkan shop drawing atau gambar teknis lapangan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan. Dan saat pengerjaan dilapangan konsultan pengawas sering tidak ada dilokasi.
Sementara itu beberapa orang karyawan (Pekerja) yang memakai baju seragam coklat muda, dan biasanya setiap hari dilokasi proyek. Jika ditanya tak ada satupun yang mau menyebutkan identitas, dan mereka tidak ada yang mau memberi penjelasan apa-apa tanpa alasan yang jelas. Mereka ada yang mengaku petugas kebersihan proyek, ada yang mengaku cuman main-main saja kelokasi proyek, untuk menghindari pertanyaan NusantaraPosOnline.Com. Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan para tukang (Kuli bangunan) yang bekerja dilapangan. Beberapa kuli bangunan, yang berhasil ditemui dilapangan, semua ramah-ramah dan jika ditanya para kuli bangunan ini mereka menjawab dengan baik dan ramah.
Jadi dilokasi proyek setiap hari biasanya ada beberapa orang karyawan perusahaan yang mengunakan baju seragam coklat muda, tapi NusantaraPosOnline.Com tidak bisa mengetahui mereka dari Perusahaan Kontraktor pelaksana, atau dari konsultan pengawas, karena mereka selalu menghindar dari pertanyaan wartawan. Dengan berpura-pura mengaku petugas kebersihan dan sedang main-main saja dilokasi proyek. Kuat dugaan orang-orang beseragam ini berasal dari perusahaan pelaksana (kontraktor pelaksana) yang sengaja untuk menutupi informasi kepada wartawan.
Dari hasil penelusuran NusantaraPosOnline.Com, pada LPSE Kementrian agama RI (Kemenag RI), proyek pembangunan gedung pusat layanan keagamaan terpadu MAN 4 Jombang, ditender (dilelang) melalui Kantor Kemenag Jombang. Dibiayai dari APBN 2020 sebesar Rp 5.449.044.097.
Dengan perincian untuk pelaksanaan fisik pemenang tender (Lelang) PT Cipta prima selaras, alamat Perum Citra Laras Cakalang Blok B No.02 Polowijen Kota Malang – Malang (Kota) – Jawa Timur nilai kontrak Rp 5.253.240.577.
Dan untuk konsultan pengawas, tender dimenangkan PT Concept design architect, beralamat Jl. Merpati No. 18 Genteng – Banyuwangi (Kab.) – Jawa Timur, nilai kontrak Rp 195.803.520.
Hingga berita ini diturunkan NusantaraPosOnline.Com, masih berusaha meminta klarifikasi dari pihak Kamenag Jombang, PT Cipta prima selaras (pelaksana) dan PT Concept design architect (Konsultan pengawas).
Sebagai informasi MAN 4 Jombang termasuk sekolahan yang banyak mendapatkan bantuan Kemenag, tahun 2013 lalu Kemenag Jombang, sampai membeli tanah hibah seluas 2.522 M2 dengan mengunakan APBN 2013. Tanah hibah yang dibeli Kemenag Jombang tersebut untuk perluasan pembangunan MAN 4 Denanyar.
Selanjutnya tahun 2019 Kemenag Jombang mengucurkan bantuan lagi sebesar Rp 10.579.961.000 untuk biaya Pembangunan Gedung Asrama Siswa Terpadu dan Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu MAN 4 Jombang. (Lokasi bangunan diatas tanah hibah yang dibeli Kemenag Jombang tahun 2013 lalu)
Tahun anggaran 2020 ketika perekonomian rakyat sekarat akibat pandemi Covid-19, Kemenang Jombang kembali mengucurkan bantuan Rp 5.449.044.097, untuk Pembangunan Gedung Pusat Layanan Keagamaan Terpadu MAN 4 Jombang. Sampai saat ini bangunan ini belum selesai dikerjakan. (Rin)