Proyek TPJ Dijalan Provinsi Jombang – Babat Abal-Abal, Kinerja PU Binamarga Jatim Disorot

Proyek TPJ berlokasi ditepi jalan provinsi jalur Jombang – Babat, di Kecamatan Kabuh Jombang yang dinilai sebagai proyek Abal-abal.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan tembok penahan jalan (TPJ) ditepi jalan provinsi jalur Jombang – Babat, tepatnya di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, disorot masyarakat.

Pasalnya proyek TPJ yang terbuat dari bahan pasangan batu, tersebut dinilai abal-abal karena tidak dipasang papan nama proyek. Bahkan mutu dan kualitas proyek dipertanyakan masyarakat.

Menurut Hadi Nugroho, warga kecamatan Ploso Jombang, dengan lantang ia menyebut proyek TPJ tersebut proyek abal-abal karena dilokasi proyek tidak dipasang papan nama proyek.

“Menurut perkiraan saya kemungkinan proyek ini milik Dinas PU Binamarga Provinsi Jawa timur, karena lokasi proyek ada ditepi jalan provinsi jalur Jombang – Babat. Dan saya menyayangkan proyek yang nilainya ratusan juta tapi tidak dipasang papan nama proyek. Kuat dugaan hal ini disengaja, untuk menghindari control langsung dari masyarakat, Lsm, dan media. Untuk melancarkan praktek korupsi mengerogoti anggaran proyek.” Kata Hadi. Kamis (6/1/2022)

Hadi menegaskan, wajar warga curiga ada niat yang tidak baik dari pelaksana proyek dan penguna anggaran (dinas bersangkutan) karena pengerjaan proyek ini tidak transparan.

Hadi membandingkan, saat ini proyek di desa yang mengunakan APBDes yang nilainya kisaran Rp 20 juta saja dipasang papan nama proyek. Sedangkan proyek TPJ yang ada dijalan provinsi di Kecamatan Kabuh ini, nilainya diperkirakan kisaran Rp 300 jutaan, malah tak dipasang papan proyek.

“Seharusnya pemerintah provinsi Jawa timur bisa memberi contoh yang baik kepada Pemerintah Kabupaten / kota, termasuk Pemdes. Dalam melaksanakan proyek yang dibiayai dari hasil pajak yang diperas dari keringat rakyat. Jadi saya sangat menyayangkan, proyek TPJ ini tidak ada papan Namanya. Ini adalah contoh buruk yang diberikan Pemprov Jatim.” Tegasnya.

Hadi menegaskan, menurut pengalaman saya hampir semua proyek milik Pemprov Jatim yang ada dijalur atau jalan provinsi di Jatim tak pernah pasang papan nama proyek. jadi Pemprov ini memberikan contoh yang tidak baik kepada daerah (kabupaten/kota bahkan Pemdes).

“Terkait proyek pembangunan proyek TPJ ditepi jalan provinsi yang ada dikecamatan Kabuh ini,  pengerjaanya dilakukan akhir tahun 2021 dan pada awal tahun 2022 masih ada pengerjaan dilapangan. Padahal APBD Jatim hanya berlaku sampai tanggal 1 Januari – 31 Desember 2021. Menurut aturan anggaran yang tidak terserap harus dikembalikan ke Kas negara. Jadi pelaksanaan proyek TPJ ini ngawur, mengacunya kemana masak proyek 2021 masih dikerjakan awal 2022.” Ucap Hadi.

Menurut, Hadi yang lebih parah lagi kualitas hasil pekerjaan diduga sangat buruk karena diduga ada pengurangan campuran semen pada adukan Mortar (Adukan luluh). Tak hanya itu, pada pelaksanaan pengerjaan proyek dalam mengaduk mortar (luluh) terpantau mengunakan cara manual dengan cangkul dll, jadi untung saja adukan mortar tidak diaduk dengan mengunakan kaki.

“Kondisi ini diperburuk, saat pengerjaan berlangsung kurangnya pengawasan, tidak ditemukan batang hidung pengawas, dan semua pekerja atau orang yang ada dilokasi proyek, bungkam semua saat diminta keterangan. Jadi saya sangat menyayangkan hal ini.” Ujarnya.

Hadi berharap, kejadiaan seperti ini jangan dijadikan budaya dilingkungan Pemprov Jatim, khususnya dinas PU Binamarga Provinsi Jatim. Karena sekarang sudah tidak zamannya melaksanakan proyek secara kucing-kucingan dengan masyarakat.

“Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan kepada Kepala Dinas PU Binamarga Propinsi Jatim dan para PPK yang menangani proyek-proyek di wilayah Jalan provinsi di Jatim, hendaknya mereka punya malu, laksanakan proyek dengan transparan kepada masyarakat, karena uang yang digunakan untuk membangun adalah hasil keringat rakyat yang diperas melalui pajak. Jadi masyarakat berhak mengetahui untuk apa uang pajak yang mereka bayar. Jadi intinya saya berharap proyek-proyek dilingkungan dinas PU ini dilaksanakan transparan. Agar masyarakat bisa mengawasi pengunaan uang pajak yang mereka bayar.” Tegas hadi.

Sementara itu pantauan dilapangan, proyek TPJ di tepi jalan provinsi yang terletak di Kecamatan Kabuh ini, terbuat dari pasangan batu kali, dan proyek TPJ ini diperkirakan sepanjang kurang lebih 200 meter, dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.

Namun saat NusantaraPosOnline.Com menyambangi proyek ini tidak bisa diketahui secara jelas Volume, anggaran proyek, dan proyek ini milik dinas apa. Karena memang dilokasi proyek tidak ada papan namanya, dan para pekerja termasuk penanggung jawab lapangan semuanya bungkam. Sembari menunjukkan expresi yang tidak enak, dan tak mau berkomentar. (Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!