JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Prediksi atau Isu bakal sepinya sejumlah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pejabat eselon II Kabupaten Jombang, yang mengikuti lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang ternyata terbukti.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Panitia seleksi (Pansel) Lelang Jabatan Sekda, Jombang mulai membuka pendaftaran pertama pada tanggal 10 sampai dengan 24 Agustus 2018. Pada proses pengumuman tahap awal tersebut sudah ada 4 orang pendaftar. Tiga orang dari Jombang, dan 1 orang dari Mojokerto.
Selanjutnya muncul pengumuman yang dinyatakan lolos administrasi ada tiga orang yaitu : Satu : Ir Heru Widjajanto, MSi, Kepala Dinas tenaga kerja kabupaten Jombang, Kedua : Ir Jufri, MSi, kepala dinas peternakan Kabupaten Jombang, dan Ketiga : Drs, Eksan Gunajati, MSi, kepala Bappeda Kabupaten Jombang. Sementara satu calon dari Mojokerto, yaitu Ahkmad Zajuli, kepala dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto, dinyatakan tidak lolos seleksi adminstrasi.
Karena Ahkmad Zajuli calon dari mojokerto tidak lolos, lantaran kurang persyaratan administrasi. Maka Pansel leang jabatan Sekda, Melakukan perpanjangan waktu pendaftaran lagi selama 7 hari, yaitu dari tanggal 7 sampai 11 september 2018, dan pada akhirnya Pansel mengumumkan lagi hasil nya ada 4 pendaftar yang lolos, yaitu :
- Ir Heru Widjajanto, MSi, Kepala Dinas tenaga kerja kabupaten Jombang,
- Ir, Jufri, MSi, kepala dinas peternakan Kabupaten Jombang,
- Drs, Eksan Gunajati, MSi, kepala Bappeda Kabupaten Jombang. Dan
- Ahkmad Zajuli kepala dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto.
Dari empat pendaftar yang lolos persyaratan administrasi tersebut kemudian dilanjutkan proses assessment test. Namun pada saat assessment test hanya diikuti 3 orang, yaitu Ir Heru Widjajanto; Eksan Gunajati; Ahkmad Zajuli, sedangkan Ir Jufri, tidak hadir pada saat test tersebut.
Kabar yang beredar dikalangan wartawan saat ini 3 nama yakni yaitu Ir Heru Widjajanto; Eksan Gunajati; dan Ahkmad Zajuli, sudah ada di meja bupati Jombang. Lalu dari tiga nama tersebut siapa yang akan dipilih oleh Bupati Jombang, untuk menduduki jabatan Sekda Jombang. Kita tunggu nanti.
Menurut BM salah seorang PNS dilingkungan Pemkab Jombang, sebetulnya banyak pejabat eselon II dilingkungan Pemkab Jombang, yang sudah memenuhi syarat untuk mendaftar. Tapi mereka tidak mau ikut mendaftar, karena bukan rahasia umum lagi, sebetulnya lelang jabatan itu cuma formalitas saja. Tapi pengantenya sudah ada. Jadi percuma mendaftar.
Tergambar dengan jelas ada indikasi kecurangan, misalnya saat pendaftaran dibuka dari tanggal 10 – 24 Agustus, sebetulnya sudah ada empat pendaftar, dan tiga dinyatakan lolos, padahal itu sudah bisa dilanjutkan ketahapan assessment test. Tapi malah Pansel memperpanjang batas pendaftaran selama 7 hari.
“Saya curiga Pansel, sengaja ingin memuluskan Ahkmad Zajuli, untuk menuju jabatan Sekda Jombang. Dan Setahu saya dari tiga calon dari Jombang ada, yang ikut mendaftar atas perintah pimpinannya. Bukan keinginan diri sendiri, ada calon bagongan.” Kata BM.
BM, menambahkan lelang jabatan sekarang ini memanas, sekarang ini ada perkembangan baru, salah satu dari pendaftar lelang jabatan Sekda ini, suadah ada yang menebar ancaman, yang intinya, “Kalau yang jadi Sekda nanti orang diluar Jombang, makan ia akan membuka borok-borok Pemkab Jombang.” lebih kurang begitu ancamannya. ujar BM.
Jadi pada lelang jabatan Sekda Jombang, ini hanya 3 orang dari Jombang, yang mendaftar, ini menunjukan kurangnya minat PNS untuk ikut, dan dari tiga orang tersebut ada yang mengundurkan diri, ada juga yang mengaku mendaftar karena diperintah pimpinan. Lalu apa yang bisa diharapakan dari auput Lelang Jabatan ini untuk membangun Jombang lebih baik.
ADA MASALAH SERIUS
Koordinator Lsm Rakyat Anti Korupsi, Safri Nawawi, sudah memprediksi atau menduga sebelumnya peserta lelang jabatan di Sekda tidak sesuai dengan harapan yang ada.
Padahal dilingkungan kabupaten Jombang sudah banyak pejabat eslon II yang sudah memenuhi syarat, untuk ikut daftar. Dan kami sangat menyayangkan kurangnya minat pejabat di Kabupaten Jombang untuk mengikuti seleksi lelang jabatan Sekda yang kosong setelah ditinggalkan Ita tri wibawati, karena mengundurkan diri dengan alasan ingin berkonsentrasi mengurus keluarga.
“Fenomena ini, Jelas ada permasalahan serius dalam mencari kader atau ASN terbaik di Kabupaten Jombang, yang bakal duduk menjadi Sekda atau orang pertama di jajaran ASN Jombang.”
Seharusnya ini harus menjadi bahan intropeksi buat Bupati Jombang dan wakil Bupati Jombang, untuk mencari pegawai profesional dan memahami permasalahan serta persoalan di Kabupaten Jombang.
Sebetulnya banyak kader atau calon pejabat yang dapat menduduki jabatan Sekda tuturnya namun mereka kelihatannya enggan ikut lelang karena mungkin sudah tahu siapa yang bakal duduk atau menjadi Sekda baru sehingga percuma ikut seleksi lelang jabatan. (fri)