Daerah  

Pungutan Biaya Masuk JSC Palembang Dikeluhkan Masyarakat

Gerbang masuk kawasan Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, yang jadi tempat penarikan pungutan biaya masuk. Nampak kendaraan antri membayar karcis untuk masuk kekawasan JSC.

PALEMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Masyarakat Sumatra selatan (Sumsel) banyak yang bangga dengan keberadaan bangunan Jakabaring Sport City (JSC) yang berlokasi di Kota Palembang. Namun dibalik kebanggaan tersebut ternyata banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya setiap kendaraan yang masuk kawasan tersebut dipungut biaya.

Menurut Haryani, yang mengaku warga Kabupaten Lahat, Sumsel, ia mengatakan, saya lama tinggal di Jakarta, ini sedang pulang kampung, saya coba jalan-jalan menikmati kota Palembang, saya mengendarai kijang innova sempat berputar-putar disekitar Jembatan Ampera, melihat-lihat keruhnya sungai Musi. Lalu kami coba menuju ke kawasan JSC.

Salah satu bagian didalam kawasan Jakabaring Sport City Palembang

“Saya sangat kaget, saat mobil kami melintas di gerbang masuk JSC, mobil kami diberhentikan oleh beberapa orang penjaga gerbang masuk. Lalu kami diminta untuk membayar Rp 10 ribu, agar mobil kami bisa masuk kekawasan tersebut.” Kata Haryani, kepada NusantaraPosOnline.Com, dikawasan JSC Palembang, Minggu (15/7/2017).

Menurut Haryani, saya sangat kecewa masak hanya sekedar berputar mobil di sekitar kawasan JSC setiap kendaran roda empat dipungut biaya Rp 10 ribu.

“Di Jakarta atau di Pulau Jawa masuk dan bersantai ditaman-taman kota tidak ada yang bayar. Kok masuk JSC Palembang masyarakat diminta bayar. Sebagai orang Sumsel dulu saya banggah dengan keberadaan JSC Palembang, kini saya tidak lagi merasa banggah karna tempat tersebut tidak lebih seperti kawasan bisnis taman kota.” Ucap Haryani.

Ini contoh karcis masuk kawasan Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Tidak mencantumkan dasar hukum pungutan karcis.

Haryani menambahkan, saya terpaksa bayar Rp 10 ribu, karna mobil saya sudah terlanjur masuk ke jalan arah masuk JSC yang satu arah, kalau mobil putar tidak mungkin.

“Sebetulnya banyak masyarakat yang kaget dan kecewa dipungut biaya masuk, itu mobil yang plat nomor kendaraan (Nomor Polisi) dari Jawa, supirnya semua kaget dan mengeluh.” Imbuh Haryani.

Hal senada diungkapkan, Hernawan, warga Muara enim, saya menyayangkan masak hanya masuk tempat kayak gini saja rakyat harus bayar. Kalau tau bayar, mobil saya tidak akan saya masukan ke sini (JSC).

“Yang aneh lagi saat petugas memungut biaya masuk Rp 10 ribu ke saya, saya tidak diberi karcis. Lalu saya minta karcis barulah saya diberi karcis masuk, oleh petugas jaga. Yang aneh katanya JSC ini dibangun dari APBN atau uang rakyat tapi dikarcis tidak mencantumkan dasarhukum pungutan tersebut. Jadi ini ada dugaan praktek Pungli. Kalau dihitung setiap hari bisa jutaan rupiah uang terkumpul dari pungutan tersebut. Apalagi dihari libur, lalu dikemanakan uang pungutan tersebut ?.” Kata Hernawan, dikawasan JSC Minggu (15/7/2018) Sambil menunjukan karcisnya yang diduga Pungli tersebut. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!