JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Transaksi Divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia, sudah rampung pada 21 Desember 2019. Ada kebanggaan di dalamnya karena PT Freeport Indonesia jadi milik NKRI. Dengan pelunasan tersebut, maka hari ini Indonesia resmi memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia.
Presiden Joko
Widodo (Jokowi) mengumumkan sudah lunasnya pembelian saham PT Freeport
Indonesia. Dengan pelunasan tersebut, maka 21 Desember 2019 ini Indonesia resmi
memiliki 51% saham Freeport Indonesia.
Jokowi mengatakan, hari ini sebagai hari bersejarah di mana akhirnya Indonesia
punya andil dalam operasi Freeport di Indonesia. Dengan menguasai 51% saham Freeport
maka Indonesia menjadi pengendali terhadap perusahaan tambang asal Amerika
Serikat (AS) tersebut.
“Hari ini juga merupakan momen yang bersejarah, setelah Freeport
beroperasi di Indonesia sejak 1973, dan kepemilikan mayoritas ini kita gunakan
sebesarnya untuk kemakmuran rakyat,” kata Jokowi di Istana Merdeka,
Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2018).
Ia
menambahkan, dengan penguasaan 51% saham Freeport, maka negara bakal mendapat
keuntungan lebih besar dari aktivitas pertambangan di tanah Papua tersebut. Tak
lagi hanya dari pajak, melainkan juga dari royalti, dividen atau bagi hasil
keuntungan dan pendapatan lainnya.
“Tadi disampaikan bahwa nanti income, pendapatan baik dari pajak
maupun bukan pajak, royalti. Semuanya tentu lebih besar dan baik. Inilah yang
kita tunggu,” Tutur Jokowi.
Untuk diketahui pembelian 51 % saham PT Freeport Indonesia, melalui PT Inalum (Persero). Dengan demikian holding industri pertambangan PT Inalum (Persero) telah meningkatkan kepemilikannya di PT Freeport Indonesia dari 9,36% meningkat menjadi 51,2%.
Hal ini terjadi setelah 51 tahun PT Freeport Indonesia dikuasai oleh perusahaan Amerika Serikat Freeport McMoRan. PT Freeport Indonesia saat ini mengelola tambang dengan deposit emas terbesar di dunia di Kabupaten Mimika, Papua.
Apa Manfaatnya Untuk RI ?
Adanya akuisisi mayoritas saham PT
Freeport Indonesia oleh PT Inalum
(Persero) ini apa keuntungannya buat
Indonesia? Berdasarkan dokumen dari
Inalum, berikut pemaparannya :
Kekayaan Rp 2.400 triliun
Tambang Grasberg yang dikelola PTFI memiliki kekayaan yang terdiri dari emas,
tembaga dan perak sebesar lebih dari Rp 2.400 triliun hingga 2041.
Laba
Bersih Capai 29 Per Tahun
Laba bersih PTFI setelah tahun 2022 akan mencapai lebih dari Rp 29 triliun per
tahun. Bisa dibayangkan berapa keuntungan bersih yang didapat ketika Inalum
hanya membayar Rp 55 triliun untuk menjadi pemegang saham mayoritas di PTFI.
Pemda
Papua Punya Saham 10%
Dari 100% saham PTFI, Pemda Papua akan memiliki 10%. Dengan memiliki saham,
Pemda Papua akan mendapatkan dividen paling sedikit sebesar US$ 100 juta atau
Rp 1,45 triliun per tahunnya setelah 2022 di mana operasional PTFI akan
berjalan secara normal setelah masa transisi dari tambang terbuka ke tambang
bawah tanah. Dari 10% saham Pemda Papua tersebut dibagi menjadi 7% untuk
Kabupaten Mimika termasuk di dalamnya untuk hak ulayat, dan 3% untuk Provinsi
Papua.
Pemda Dapat Laba Bersih 6%
Selain saham, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 37/2018 tentang Perlakuan
Perpajakan dan/atau Penerimaan Negara Bukan Pajak di Bidang Usaha Pertambangan
Mineral, pemerintah daerah juga akan mendapatkan 6% dari laba bersih PTFI.
Nantinya, 6% tersebut akan dibagi menjadi 2,5% untuk Kabupaten Mimika, 2,5%
untuk Kabupaten di luar Mimika, dan 1 % untuk Provinsi Papua. Seluruh manfaat
tersebut di luar bantuan CSR dan community development serta pendapatan pajak
daerah dan royalti.
Menyumbang Pendapatan Negara
Kontribusi PTFI ke Indonesia dari pajak, royalti, pajak ekspor, deviden, dan
pungutan lainnya sebesar Rp 10,8 triliun pada tahun lalu. PTFI merupakan salah
satu pembayar pajak terbesar di Indonesia.
Membuka Lapangan Kerja
Untuk diketahui, kapasitas lapangan pekerjaan di Freeport Indonesia mencapai 29.000 orang. Hingga Maret 2018, PTFI merekrut 7.028 pekerja. Sebanyak 2.888 di antaranya adalah warga asli Papua.
Tempat Belajar Pertambangan Paling Maju di Dunia
Tambang bawah tanah Grasberg adalah yang terumit di dunia. Tidak ada perbandingannya di dunia ini dengan torowongan di dalamnya saja sejauh 700 kilometer (km), jarak yang hampir sama antara Jakarta dan Surabaya.
Direksi Dan Komisaris Dari
Dengan kepemilikan mayoritas BUMN di Freeport Indonesia, maka ada perwakilan yang masuk ke jajaran direksi dan komisaris. (jn)