Belasan Relawan Pendidikan Asal Amerika Akan Mengajar di Mojokerto

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat menyambut kedatangan relawan pendidikan asal Amerika Serikat.

MOJOKERTO, NusantaraPosOnline.Com-Belasan relawan pendidikan asal Amerika Serikat (AS) bakal mengajar di sejumlah sekolah di Kabupaten Mojokerto, Jawa timur. Namun, sebelum melakukan tugas, sebanyak 11 relawan Peace Corps itu mengikuti pelatihan pratugas di di Smart Room, Satya Bina Karya (SBK), Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

Mereka dilatih oleh Peace Corps Indonesia (PCI) selama 11 pekan di dua desa yang berada di wilayah Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Dua desa tersebut yakni, Desa Seduri dan Desa Leminggir, di sana mereka dilatih melalui kegiatan praktikum di sekolah SMPN 1 Mojosari dan SDN 2 Seduri yang meliputi pelatihan belajar bahasa, pelatihan teknis, dan pelatihan tentang budaya.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pun menyambut kedatangan 11 calon relawan tersebut.

Ia bersyukur, Kabupaten Mojokerto dipilih menjadi tempat pelatihan bagi para relawan asal Amerika Serikat itu.

“Terima kasih sebesar-besarnya tentunya ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami semuanya. Saya berharap 11 minggu kedepan menjadi waktu yang menyenangkan untuk para relawan. Serta bisa menjalani dan menikmati semua momen di tengah masyarakat Kabupaten Mojokerto,” tutur Bupati Ikfina.

Sementara Direktur Program dan pelatihan PCI, Alexis Garcia menjelaskan Peace Corps hadir di Indonesia atas undangan Pemerintah Indonesia serta mendapatkan dukungan penuh dari para mitra.

Alexis menuturkan, agar bisa membaur dengan masyarakat, para relawan Peace Corps di Indonesia itu selama pratugas akan tinggal bersama keluarga asuh. Keluarga ini diusulkan oleh sekolah dan dikunjungi serta diseleksi oleh staf  Peace Corps.

Alexis juga mengungkapkan, setelah menyelesaikan program pelatihan pra tugas, relawan akan bertugas mengajar di berbagai sekolah di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur dalam jangka waktu dua tahun.

“Mereka akan mengajar bersama dengan guru Bahasa Inggris setempat. Setidaknya 24 jam per pekan, memimpin kegiatan ekstra kurikuler, tinggal bersama keluarga Indonesia, serta dalam kegiatan masyarakat, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyerap kesukarelawanan, kepemimpinan, dan pelatihan keterampilan hidup bagi pemuda-pemudi,” Tandasnya. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!