SURABAYA, NusantaraPosOnline.Com-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli menyebutkan inflasi tahunan sebesar 1,51 persen pada Desember 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,11.
Angka ini menunjukkan stabilitas ekonomi meskipun harga beberapa komoditas mengalami lonjakan signifikan, terutama cabai merah dan cabai rawit.
Zulkipli, menjelaskan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,97 persen dengan IHK 109,71. Sebaliknya, inflasi terendah ada di Kabupaten Bojonegoro sebesar 1,14 persen dengan IHK 108,34.
“Kenaikan harga cabai merah hingga 61,33 persen dan cabai rawit 20,01 persen menjadi faktor utama,” ujarnya.
Dalam rentang lima tahun terakhir, inflasi di Jawa Timur tetap dalam target nasional kecuali pada 2020 dan 2022. Zulkipli menyebut, dampak pandemi dan kenaikan harga BBM menjadi penyebab lonjakan di dua tahun tersebut.
“Stabilitas ekonomi berhasil dijaga meski beberapa komoditas seperti beras, emas, dan perhiasan terus menyumbang inflasi,” katanya. Jawa Timur pun menduduki peringkat ke-19 dari 38 provinsi dalam tingkat inflasi tahunan.
Inflasi year-on-year (y-on-y) dipicu kenaikan indeks di beberapa kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,97 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya bahkan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 6,57 persen.
Sebaliknya, penurunan indeks terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,52 persen dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) di bulan Desember 2024 tercatat sebesar 0,46 persen. Kinerja ini, menurut Zulkipli, menunjukkan keberhasilan koordinasi pengendalian inflasi di tingkat provinsi.
Meski demikian, beberapa tantangan tetap harus diantisipasi. “Komoditas tertentu seperti angkutan udara dan bahan makanan masih menjadi fokus pengendalian,” tambah Zulkipli.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. Dengan langkah tersebut, Jawa Timur optimis menjaga inflasi di tahun mendatang dalam target yang telah ditetapkan.***
Editor : AGUS. W