JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mendesak pemerintah agar menurunkan target tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun pada nota keuangan RAPBN 2025 dari 7,1 persen, agar diturunkan menjadi 6,9 persen.
“Pimpinan Banggar DPR berharap suku bunga SBN bisa lebih rendah dari usulan pemerintah di Nota Keuangan RAPBN 2025 setidaknya di rata rata 6,9 persen,” kata Said saat Rapat Kerja dengan Pemerintah di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Dia menilai suku bunga SBN yang tinggi telah menciptakan beban yang tinggi, tecermin pada nilai akumulatif bunga utang sejak 2015 hingga 2023 mencapai Rp 2.569,4 triliun.
“Dengan tingkat bunga government bond tertinggi dibanding negara peers membuat fiskal tidak sehat. Pemerintah harus mempelajari dan mengembangkan best practice dari negara peers yang berada di level 1 -3 persen,” tambahnya.
Ketua Banggar itu meminta tingkat suku bunga SBN 10 tahun dapat ditekan menjadi lebih rendah serta mengembangkan skema pembiayaan yang lebih murah. Di sisi lain, dia juga menyoroti nilai tukar rupiah yang diusulkan sebesar Rp 16.100 per dolar AS. Banggar berharap pemerintah dapat menurunkan targetnya menjadi Rp 15.900 per dolar AS.
“Kita yakin, dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi dan menguat investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membuat rupiah lebih kuat,” ujar dia.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 pagi tadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan target nilai tukar rupiah dan suku bunga SBN 10 tahun.
Meski rupiah mengalami penguatan dalam dua minggu terakhir, namun perekonomian global masih menunjukkan volatilitas, salah satunya Amerika Serikat yang masih mengalami defisit APBN yang tinggi. “Risiko ketidakpastian yang sangat tinggi ini perlu kita waspadai dan cermati,” kata Sri Mulyani.***
Editor : BUDI W