Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Nasional

Dibangun Rp 41,779 Milyar Media Jalan Nasional Di Jombang Rata Dengan Jalan, Lalu Lintas Semrawut

×

Dibangun Rp 41,779 Milyar Media Jalan Nasional Di Jombang Rata Dengan Jalan, Lalu Lintas Semrawut

Sebarkan artikel ini
MEDIA JALAN : Pemotor yang meyebrang dengan seenaknya melintas diatas media jalan, di ruas jalan Mojoagung – desa Janti. Senin (3/3/2020)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Kalau anda melintasi ruas Jalan nasioanl di Jombang, tepatnya ruas jalan dari lampu Traffic Light  perempatan depan Polsek Kecamatan Mojoagung menuju Desa Janti. Sejak Januari 2020 ruas jalan tersebut ada perubahan desain media jalan.

Permukaan media jalan nasional yang ada di titik tersebut, sebelumnya lebih tinggi sekitar 20 – 25 Cm jika dibandingkan dengan permukaan jalan nasional.

Kemudian pada akhir tahun 2019 Kementrian PUPR melalui Satuan kerja (Satker) Pelaksana jalan nasional (PJN) metropolitan II  Balai besar pelaksana jalan nasional VIII (BBPJN) Surabaya, mengelontorkan APBN anggaran Rp 41,779 milyar untuk proyek Rekonstruksi jalan tersebut.

MEDIA JALAN : Pemotor yang meyebrang dengan seenaknya melintas diatas media jalan, di ruas jalan Mojoagung – desa Janti. Senin (3/3/2020)

Lelang proyek dimenangkan PT Asri Jaya Putra perkasa (PT AJPP). Pengerjaan proyek oleh PT AJPP Jombang, dialihkan kepada PT Timbul jaya Tuban.  Nah setelah proyek rekonstruksi selesai dikerjakan. Kondisi media jalan yang ada diruas jalan tersebut menjadi hampir rata dengan permukaan jalan. Bahkan ada beberapa titik media jalan sudah rata dengan jalan.

Hal ini membuat lalulintas diruas jalan tersebut semrawut. Karena banyak pengendara mobil ataupun sepeda motor yang hendak berpindah jalur atau menyebrang jalan. Langsung melintasi media jalan.

Menurut Karmin, warga Jombang, kondisi lalu lintas di jalan nasional Mojoagung – desa Janti, jadi semrawut, karena media jalan sudah hampir rata dengan permukaan jalan.

“Sekarang banyak pengendara sepeda motor maupun mobil yang ingin pindah jalur, banyak yang memutar kendaraan langsung melewati media jalan. Banyak juga pengendara yang menyebrang jalan dengan seenakya lewat di atas media jalan. Inikan jalur cepat, jadi berbahaya. Jadi lalulintas semrawut.” Kata Karmin, kepada NusantaraPosOnline.Com, saat usai mengisi BBM di SPBU Jogoloyo. Senin (3/3/2020).

Menurut Karmin, sekarang para sopir atau pun pemotor, harus berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut. “Karena sering ada sopir dan pemotor yang menyebrang melintasi media jalan. Kan kalau kita tidak hati-hati kuwatir kita nabrak mobil atau pemotor yang sedang menyebrang jalan.” Kata dia.

PROYEK BOBROK : Pemotor di jalan nasional ruas Mojoagung – Janti, bisa menyeberang jalan melintasi diatas media jalan. Nampak pemotor asik menyebrang melintasi di atas media jalan. Kamis (13/2/2020)

Karmin menyebutkan mungkin tahun 2020 ini pihak pemerintah sudah mulai mengubah desain media jalan. Yang tadinya media jalan lebih tinggi sekitar 20 – 25 Cm dari permukaan jalan, sekarang mungkin sengaja dirubah desain menjadi hampir rata dengan permukaan jalan. “Mungkin ini media jalan model tahun 2020, dibuat hampir rata dengan permukaan jalan.” Kata Karmin, sambil tertawa-tawa.

Kendati demikian, Karmin, berharap agar Dinas terkait memperbaiki media jalan tersebut, agar ditinggikan lagi. “Harapan saya kepada pemerintah tolong media jalan tersebut ditunggikan lagi. Karena ini membahayakan masyarakat penguna jalan. Media jalan bukan hanya asesoris jalan, tapi untuk memisahkan jalur kendaraan, dan untuk pengaman bagi pengendara yang hilang kendali saat berkendaraan. Misalnya kalau ada sopir yang mengantuk saat mengemudi kan kendaraan media jalan dapat mencegah tabrakan.” Ucap Karmin.

Saya sangat menyayangkan, ruas jalan Mojoagung – desa Janti dibangun, tapi media jalan sebagai pelengkap keselamatan dalam berlalu lintas malah diabaikan.

“Jadi semrawutnya lalu lintas di ruas jalan Mojoagung – desa Janti, ini akibat proyek jalan yang salah urus. Jadi tolonglah aspirasi saya selaku masyarakat biasa, saya berharap media jalan tersebut agar ditinggikan lagi. Jangan dibiarkan rata dengan jalan. karena membahayakan masyarakat.” Katanya. (Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!