JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Usai diresmikan Presiden Joko Widodo pada 29 Maret 2018 lalu, Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan kini telah memiliki tarif resmi. Pemberlakuan tarif itu akan efektif pada 1 Mei 2018 mendatang.
Tol Ngawi-Kertosono adalah salah satu ruas yang terkena dampak dari kebijakan harmonisasi tarif. Kebijakan ini diambil pemerintah pusat setelah banyaknya keluhan dari sejumlah pengemudi truk logistik yang menyebut tingginya tarif tol. Dari Ngawi-Wilangan39 ruas tol yang terkena dampak, ruas tol yang dikelola PT Ngawi Kertosono Jaya, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini, termasuk yang mendapatkan kompensasi berupa perpanjangan konsesi dan insentif pajak sebagai dampak harmonisasi tarif tersebut.
Sesuai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, besaran tarif tol ini yaitu Rp 1.000 per kilometer. Tarif ini turun bila dibandingkan dengan perjanjian yang dibuat antara badan usaha dengan pemerintah di dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yaitu sebesar Rp 1.200 per kilometer.
“Pada Tanggal 23 April 2018 sudah ditandatangani menteri PUPR. Tarif tersebut akan mulai berlaku 1 Mei pukul 00.00 WIB,” kata Direktur Utama PT NKJ Iwan Moedyarno saat, Rabu (25/4/2018).
Sebelum adanya kebijakan harmonisasi, konsesi yang diterima NKJ dalam mengelola tol yang menelan investasi Rp 5,5 triliun ini selama 35 tahun. Namun, dengan adanya penurunan tarif, konsesi ini ditambah 15 tahun menjadi 50 tahun.
Panjang ruas Tol Ngawi-Wilangan yaitu 49,5 kilometer. Dengan penetapan tarif ini, maka tarif yang diberlakukan sekitar Rp 49.000 untuk jarak terjauh. Diperkirakan, tak kurang dari 8.000 unit kendaraan bakal melintasi setiap harinya. Tol ini akan dilengkapi dengan dengan enam tempat istirahat atau rest area.
Masing-masing rest area Tipe A ada dua buah di satu titik yang dikerjasamakan degan PT Perhutani (Persero). Sementara, rest area Tipe B sebanyak empat buah yang tersebar di dua titik berbeda. Guna memudahkan transaksi pembayaran, seluruh transaksi menggunakan sistem non tunai di masing-masing gerbang tol. Adapun transaksi tersebut menggunakan uang elektronik yang diterbitkan Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI dan Bank Jatim. “Kami namakan UNIK (Uang Elektronik),” kata Iwan.
Sekadar informasi, Tol Ngawi-Kertosono yang memiliki panjang 87,02 kilometer, dibagi ke dalam empat seksi pekerjaan. Seksi I Klitik-Simpang Susun (SS) Madiun sepanjang 20 kilometer, Seksi II SS Madiun-SS Caruban sepanjang 8,45 kilometer dan Seksi III SS Caruban-Wilangan sepanjang 21,06 kilometer. Ketiga seksi ini digarap PT NKJ. Sementara itu, seksi terakhir Wilangan-Kertosono digarap pemerintah menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 3,1 triliun.
Seksi sepanjang 37,5 kilometer ini ditargetkan rampung akhir 2018. Namun, pada saat musim mudik lebaran nanti, seksi tersebut akan dibuka fungsional satu jalur dimana terdapat dua lajur. Saat ini, progres pembebasan lahan untuk ruas tersebut sudah mencapai 99 persen. Sementara, pekerjaan konstruksinya telah mencapai 61 persen. (ydi/zn)