Pemdes Dukuhklopo Manfaatkan Dana Desa Untuk Bangun TPT

Nampak bangunan TPT didesa Dukuhkelopo, yang dibiayai dari Dana Desa 2020

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pemerintah desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa timur, memanfaatkan Dana desa tahun anggaran 2020 untuk membangun Tembok Penahan Tanah (TPT).

Kegiatan pembangunan TPT tersebut berlokasi di Dusun kapringan RT.10-12 RW.03, dengan volume pekerjaan 218,00 meter, yang menelan biaya Rp 102.565.000 yang bersumber dari Dana desa 2020.

Kepala Desa Dukuhklopo, Saiful anam, mengatakan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkokoh akses jalan Desa, selain itu juga untuk mempermudah akses perekonomian warga setempat.

Kades Dukuhklopo, Saiful anam

“Akses jalan desa yang dibangun TPT tersebut sangat rawan longsor akibat tergerus air hujan, atau diterjang banjir. Dengan adanya TPT itu maka badan jalan akan kuat, tidak mudah longsor.” Kata Saiful. Kamis (7/1/2021).

Menurut Saiful, pembangunan TPT itu dikerjakan dengan memberdayakan masyarakat setempat. Semua tenaga diambilkan warga setempat sehingga selain untuk memperkokoh akses jalan, pembangunan TPT itu juga menyerap banyak tenaga kerja dari warga.

“Pembangunan TPT ini berdasarkan usulan warga, yang telah dibahas dalam Musyawarah desa (Musdes). Jadi dalam pembangunan, kita melibatkan warga mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya sehingga Pembangunan TPT itu sesuai dengan yang diharapkan masyarakat” Kata Saiful.

Warga desa Dukuhklopo telah merasakan Dana desa melalui pembangunan, karena semenjak program Dana desa digulirkan oleh pemerintah pusat  pemerintah desa Dukuhklopo telah banyak membangun infrastruktur guna meningkatkan geliat perekonomian masyarakat.

Suasana kekompakan, Kades Dukuhklopo, Saiful anam (nomer 5 dari kiri) berpose bersama perangkat desa setempat.

Sementara itu ketua Tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Dukuhklopo, Sodikun, mengatakan pengerjaan dimulai Awal desember 2020, pada akhir desember 2020 bangunan sudah selesai. Pelaksanaan pengerjaan dilakukan dengan cara swakelola, dan tenaga kerja diambilkan dari warga desa setempat, sebagai wujud pemberdayaan masyarakat. “Untuk pengerjaan TPT tersebut kami juga mengedepankan kualitas hasil pekerjan, agar bangunan TPT yang kita bangun bisa kuat, dan bisa bertahan lama dalam pengunaanya.”  Kata Sodikun. (Ris/Snt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!