Pemdes Sambirejo Jombang Bangun Saluran Irigasi Untuk Atasi Kekurangan Air

Saluran irigasi di dusun Sambirejo Kulon, yang dibangun dengan BKDesa tahun 2020.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Dalam rangka memperlancar arus air menuju lahan pertanian seluas puluhan hektar di desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa timur, membangun saluran irigasi yang sepanjang 180 meter, dan Tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 60 m.

Bangunan tersebut didua titik di Dusun Sambirejo kulon, yaitu : Titik pertama sepanjang 90 m kanan, dan kiri (90 m x 2 = 180 m) ketinggian bervariasi, mulai dari 40 Cm hingga 60 Cm; dan titik  bangunan TPT sepanjang 60 m, dengan ketinggian 2 meter.

Pembangunan tersebut, dibiayai dari Bantuan Keuangan Desa (BKDesa) atau dari APBD Jombang 2020. Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 100 juta, dengan pengerjaan dilakukan secara swakelola yang melibatkan masyarakat setempat.

TPT di dusun Sambirejo Kulon, yang dibangun dengan BKDesa tahun 2020

Pengerjaan dimulai pada Nopember 2020 dan pada awal Desember 2020 bangunan sudah selesai 100 persen.

Kepala desa Sambirejo, Zaenal Arifin, mengatakan, dengan pembangunan irigasi tersebut, diharapkan bisa melancarkan aliran air kelahan pertanian. Jadi dengan adanya pembangunan saluran irigasi ini bisa mengatasi kekurangan air dilahan pertanian.

Sehingga masyarakat petani dapat dengan baik dan maksimal dalam mengelola lahannya, karena kebutuhan air ini sering menjadi kendala.

“Kedepan mudah-mudahan dengan adanya pembangunan saluran irigasi ini, seluruh lahan pertanian dapat terairi dengan baik dan merata, mulai dari hulu sampai hilir. Mudah-mudahan akan mampu mendongkrak semangat dan dapat meningkatkan penghasikan petani yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani,” tuturnya.

Ditempat terpisah Ketua Tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Sambirejo, Suwarno, mengatakan, pengerjaan pembangunan saluran irigasi tersebut berlokasi ditepi jalan pertanian. Jadi bangunan irigasi tersebut selain untuk melancarkan aliran air kelahan pertanian, juga berfungsi untuk menahan jalan.

“Pengerjaan bangunan tersebut dimulai Nopember 2020, dan pada Desember 2020 bangunan sudah selesai 100 persen. Dan sudah difungsikan.” Kata Suwarno.

Menurut, Suwarno, tidak dapat dipungkiri air merupakan kebutuhan penting dan menyangkut kebutuhan masyarakat banyak. Maka pihaknya beserta elemen masyarakat menjadikan prioritas pembangunannya, agar program pembangunan fisik yang dilakukan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya.

“Namun bukan berarti yang lainnya tidak penting, hanya karena terbatasnya anggaran perlu memilah yang mana yang harus didahulukan dan mendesak untuk segera diwujudkan. Program-program yang lainnya juga tetap akan kami garap sesuai dengan ketersedian anggaran, secara bertahan dan berkesinambungan,” pungkasnya. (Ris/Snt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!