Daerah  

Pemkab Ngawi Melalui Dinsos, Terus Genjot Bantuan Pangan Non Tunai

PROGRAM BPNT : Nampak suasana warga Ngawi sedang melakukan pengemasan, telor yang baru diambil dari kandang ayam, untuk memasok kebutuhan Program BPNT.

NGAWI, NusantaraPosOnline.Com-Pemerintah Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa timur, melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat, terus mengenjot Bantuan pangan non tunai (BPNT).   

Dalam rangka melaksanakan program pemerintah  dengan sistem  BPNT perlu di dorong lebih lanjut pemanfaatanya  sehingga  dapat mendukung pencapaian progam pemerintah lainnya seperti meningkatkan inklusi keuangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui peluang usaha baru dari kerja sama antara e-warung, Bank HIMBARA serta BULOG. Selain itu  untuk memastikan sistem audit dan pemantauan yang lebih akurat dan tepat waktu.

Kepala Dinsos Ngawi Drs. Tri Pujo Handono, M.Si

Tahapan demi tahapan mulai dari sosialisasi dilakukan bertujuan untuk menyamakan persepsi antara e-warung dengan pihak BULOG, hal ini merupakan intruksi dari Kementrian Sosial RI tanggal 15 juli 2019 lalu.  Bahwa mulai bulan September 2019 memutuskan, BPNT seluruh kabupaten kota se Indonesia menggunakan beras dari BULOG. Dengan tetap malaksanakan 6 T (Tepat sasaran, Tepat waktu, Tepat harga, Tepat jumlah, Tepat kwalitas, dan Tepat administrasi).  

Kepala Dinsos Ngawi Drs. Tri Pujo Handono, M.Si. mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan program BPNT. Program BPNT adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk non tunai dari pemerintah kepada KPM melalui mekanisme uang elektronik setiap bulan sebesar Rp 110.000 yang digunakan hanya untuk membeli beras dan telur di e-warung yang bekerja sama dengan bank penyalur.

 “Untuk menjalankan program BPNT pihak akan bersinergi dengan BULOG, akan menyerap beras milik Perum Bulog. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat. Hal ini tidak akan mengurangi penyerapan terhadap hasil panen petani lokal dan di harapkan tetap mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, demikian juga pembelian telur  agar supplier telur mengutamakan pengadaan telur dari peternak setempat  agar terpenuhi unsur pemberdayaan masyarakat lokal.” terang Tri pujo.

HARMONIS : Nampak Kepala Dinsos Ngawi Drs. Tri Pujo Handono, M.Si, melalu kegiatan non formal terus melakukan pembinaan kepada suplayer telur untuk program BPNP.

Sementara itu menurut wakil kepala BULOG Sub divre Madiun Andromeda, mengatakan sesuai dengan tugas BULOG dari pemerintah yang terdiri dari 3 pilar ketahanan pangan nasional yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan, bahwa BPNT ini merupakan progam pemerintah yang erat kaitanya dengan ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan.

“Untuk itu maka BULOG subdivre madiun terus mendukung upaya-upaya penguatan progam BPNT, melalui sinergitas dengan pemkab ngawi dan Dinas Sosial serta pihak pihak lainnya. Terang.”  Andromeda.

Menurut Wakil Kepala Dinsos, Budi Priyanto.SST bahwa pelaksanaan BPNT ini tidak lepas dari peran serta 19 Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKS K) selaku ujung tombak dari progam pemerintah tetap bekerja sama dangan supplier untuk melayani penerima BPNT.

Terkait hal tersebut Koordinator supplier program BPNT Kab Ngawi, Edy sunaryo,  mengatakan tugas ini adalah amanah, saya harus melaksanakan dengan sepenuh hati demi kemaslahatan warga Ngawi, bagi kami kelompok penerima manfaat (KPM) program BPNT adalah raja jadi kami akan memberikan yang terbaik untuk mereka.

“Mari satukan niat untuk membantu saudara-saudara kita penerima manfaat BPNT di Ngawi. Kita pastikan pasokan beras dan telur yang diberikan kepada KPM program BPTN ini adalah barang yang layak dan bermutu. Dengan tetap malaksanakan 6 T (Tepat sasaran, Tepat waktu, Tepat harga, Tepat jumlah, Tepat kwalitas, dan Tepat administrasi). ” Kata  Edy. (Myd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!