JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Penggantian Panglima TNI sudah didepan mata, karena Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, telah memasuki masa pensiun pada 26 November 2023 nanti.
Terkait penggantian tesebut, Presiden Jokowi telah mengirim Surat Presiden (Surpres) ke DPR tetang pengajuan nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, untuk mengantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Lalu siapa yang akan jadi KSAD ? Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrat) Letjen Maruli Simanjuntak, yang merupakan menantu Menko Marves Luhut Binsa Panjaitan, disebut-sebut yang paling berpeluang menduduki kursi KSAD.
Pengajuan calon Panglima TNI oleh Jokowi itu, dibenarkan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Politisi Partai Golkar itu, mengaku sudah menerima Surpres tersebut dalam rangka mengganti Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. “Sudah diterima,” kata Meutya, di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Mengenai kandidat Panglima TNI usulan Jokowi, Meutya masih main rahasia. Dia beralasan, pengumuman nama akan disampaikan Ketua DPR Puan Maharani.
“Nama nanti yang sampaikan Ibu Ketua DPR. Yang pasti, calon tunggal, karena sesuai Undang-Undang memang Presiden mengirim (usulan) calon tunggal,” ujarnya.
Dia melanjutkan, hari ini, Selasa (31/10/2023), Komisi I DPR bakal menggelar rapat internal untuk membahas tanggal uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon Panglima TNI.
Soal nama Jenderal Agus sebagai calon Panglima, disampaikan Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin. Meski Agus baru dilantik menjadi KSAD pekan lalu, TB Hasanuddin memastikan, pencalonannya tetap sah.
Mantan Sekretaris Militer ini menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, Panglima TNI diangkat perwira aktif, sedang menjabat atau pernah menjadi kepala staf angkatan. “Di situ tidak ada klausul yang mengatakan baru berapa hari baru berapa minggu,” jelasnya, kepada wartawan, Senin (30/10/2023).
Jika disetujui menjadi Panglima, Agus akan langsung dihadapkan pada tugas menjaga pelaksanaan Pemilu 2024. TB Hasanuddin pun berpesan agar TNI menjaga netralitas di pesta demokrasi nanti.
“Kita harapkan seluruh prajurit TNI termasuk Panglima TNI harus tetap netral dan tidak terlihat politik praktis,” pungkas politisi senior PDIP ini.
Di tengah proses ini, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak mendatangi Istana Kepresidenan, Senin (30/10/2023). Dia mengaku, kedatangannya atas undangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Apakah dalam pertemuan itu juga membahas soal peluangnya menjadi KSAD? Maruli menepisnya. “Nggak, kebetulan ada kegiatan saja untuk komunikasi, ngobrol-ngobrol. (Sama) Pak Mensesneg,” ucapnya.
Maruli mengaku, pembicaraannya dengan Pratikno hanya seputar kondisi Luhut yang saat ini sedang menjalani perawatan kesehatan di Singapura. Meski begitu, ada juga topik lain yang dibicarakan. Namun, tidak berkaitan dengan promosi di tubuh TNI.
Bagaimana kalau diangkat menjadi KSAD untuk menggantikan Jenderal Agus? Maruli memastikan, siap. “Kalau tentara ya ditunjuk nggak ditunjuk, harus bekerja terus,” ucapnya.
Pratikno ikut menegaskan, pertemuan dengan Maruli tidak membicarakan soal wacana promosi di tubuh TNI. Dia memastikan, pertemuan hanya membahas soal kesehatan Luhut.
“Pak Maruli menyampaikan perkembangan kesehatan Pak Luhut B Panjaitan,” ucap Pratikno, kepada Rakyat Merdeka, Senin (30/10/2023).
Editor : Budi W