Proyek Jalan Bantuan POKIR DPRD Jombang Desa Godong Dikerjakan Asal-Asalan

Proyek pemeliharaan jalan lingkungan jenis rabat beton dan aspal hormix di Desa Godong, Kec Godo, Jombang, dibangun dari dana POKIR DPRD Jombang, yang diduga dikerjakan asal-asalan.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pembangunan Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan jenis pekerjaan rabat beton dan hotmix di Dusun Godong 1 Desa Godong Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, diduga dikerjakan asal-asalan.

Proyek tersebut dilaksanakan Pemdes Godong, dibiayai dari duit bantuan Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) Anggota DPRD Jombang melalui program BKK (Bantuan keuangan khusus) dari APBD Jombang 2022 sebesar Rp 194 juta. Dan jalan ini, saat ini masih sedang dalam pengerjaan.

Berdasarkan hasil pantauan nusantaraposonline.com dilokasi pembangunan pada Kamis 15  hingga Sabtu 17 Desember 2022. Diketahui volume pekerjaan jalan tersebut 2 x 200 m, 1,5 x 100 m, 2,5 x 100 m. Proyek pemeliharaan jalan tersebut berupa pekerjaan rabat beton, dan aspal hotmix.

Proyek pemeliharaan jalan lingkungan jenis rabat beton dan aspal hormix di Desa Godong, Kec Godo, Jombang.

Dalam pelaksanaanya diduga dikerjakan secara asal-asalan, atau diduga menyimpang, misalnya pada permukaan tanah dasar lapisan bawah jalan yang akan di dirabat (dibangun rabat beton dan hotmix) tidak dilakukan pemadatan. Tanah hanya diratakan selanjutnya hanya disiram dengan air,  dan langsung di rabat (langsung dilakukan pengecoran). Padahal, pemadatan tanah dasar ini sangat diperlukan, karena hal ini sangat menentukan kualitas kekuatan jalan dalam menerima beban saat jalan dilewati kendaraan.

Selain itu, nantinya pada ketebalan untuk space pekerjaan aspal hotmix, juga diduga elevasinya tidak sama. Padahal untuk tebal finishing jalan aspal seharusnya betonnya rata, nampak bahwa proses pengecoran bergelombang. Atas kondisi ini diduga ada permainan volume aspal hotmix atau pengurangan volume aspal hotmix.

Tak hanya itu, pada pekerjaan pemasangan lapisan plastik pada bagian jalan yang akan dicor (yang akan dirabat beton) juga terkesan asal-asalan. Lapisan pelatik hanya dipasang pada bagian tengah jalan yang akan dirabad, sedangkan pada bagian pinggir kanan dan kiri jalan yang akan dicor tidak dipasang plastik. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas dan hasil pengecoran (rabat beton) jalan. Karena air semen akan banyak terserap kedalam tanah, hal inilah pasti mempengaruhi kualitas rabat beton.

Proyek pemeliharaan jalan lingkungan jenis rabat beton dan aspal hormix di Desa Godong, Kec Godo, Jombang.

Atas temuan tersebut, pelaksanaan proyek ini diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak dengan metode pelaksanaan yang dibuat saat perencanaan.

Menurut salah seorang warga setempat yang keberatan disebutkan namanya, mengatakan, bahwa proyek pelebaran jalan itu belum lama dikerjakan. Namun pengerjaanya tidak pas (tidak tepat-red).

“Pengerjaan proyek jalan ini ngawur, tidak tepat. Tanah lapisan bawah jalan tidak ada yang dilakukan pemadatan. Setelah tepi jalan dikeruk sedikit, tanah dan kerikil dari bekas galian kok malah di eker-eker (diratakan), tapi tidak dipadatkan, hanya disiram air saja, dan langsung di cor. Ini pembangunan aneh, saya tak tau, belajar dimana Pemdes (Pemdes Godong) bangun jalan metodenya ngawur.” Ujar sumber nusantaraposonline.com, Sabtu petang (17/12/2022) sembari meminta namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan.

Dia juga menjelaskan, pada galian tanah yang akan di cor (di rabat) juga kelihatan miring dan tidak rata. Jadi, jika tanah galianya tidak rata atau miring, secara otomatis ketebalan cor beton akan berbeda tebalnya.

“Seharusnya mas, permukaan tanah dasar harus rata, supaya cornya juga sama tebalnya. Nah ini perlu dicurigai ada pengurangan volume beton cor.” ulasnya.

Papan nana proyek pemeliharaan jalan lingkungan jenis rabat beton dan aspal hormix di Desa Godong, Kec Godo, Jombang.

Ia menambahkan, hasil permukaan cor yang sudah dikerjakan saja, tandasnya, masih tetap tidak sama rata penampang atasnya. Sehingga, nanti setelah dicor lalu dilapisi dengan aspal Korea (hotmix) juga jadinya bergelombang, sebab, dari dasar cor beton saja sudah tidak rata dan berbeda elevasinya. Ujarnya.

“Cara memasang lapisan plastik saja sudah tidak benar seperti itu, masa plastik hanya dipasang diarea tengah galian untuk cor beton saja. Sedangkan, untuk tepi kiri dan kanan, tidak ada lapisan plastik, air semennya nanti akan meresap kedalam tanah. Jadi ini asal-asalan.” tandasnya.

Ia menduga, paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak desa itu terkesan ada permainan, entah terkait volume pekerjaan ataupun permainan terkait anggaran, saya meyakini itu, sebab dari sistem pengerjaannya sudah banyak yang tidak layak untuk pelebaran jalan. Pungkasnya.

Terkait hal tesebut, Ketua Tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Godong, Dodik S mengatakan untuk ketebalan cor 15 Cm. Terkait pengerjaan pengecoran jalan itu memang dibuat miring. Itu elevasi menurul aspal yang dipinggir, biar air bisa mengalir. Salurannya itu terlalu tinggi, kedepanya saluran itu mau dikeruk.

Saat disingung masalah tanah dasar cor tidak dipadatkan ? Ia mengakui bahwa tidak dilakukan pemadatan. “Kemarin itu tanahnya sudah padat sekali, jadi tidak kami padatkan, cukup disiram air saja, sudah padat.” Kata Dodik melalui sambungan telpon.

Ia mengakui untuk pemasangan plastik lapisan dasar cor memang hanya dipasang di tengah sedangkan pada tepi kanan dan kiri tidak dipasang lapisan plastik. Sambung  Dodik  karena dalam RAB proyek untuk pemasangan plastik tidak ada. Terangnya. (Rin/Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!