Banjir Kali Gunting Jombang, Habis Banjir Terbitlah Proyek

Banjir sedalam 1 meter rendam Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur Rabu (20/12/2016)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Hampir setiap tahun, Kementerian Pekerjaan umum dan perumahan rakyat (Kentrian PUPR) menggelontorkan anggaran besar-besaran kepada kantor balai besar wilayah (BBWS) Brantas, untuk proyek penanggulangan banjir di Daerah aliran sungai (DAS) Kali Gunting di Kabupaten Jombang, Jawa timur. Uang hanyut, masalah banjir tak kunjung surut.

Penelusuran NusantaraPosOnline.Com  atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sampai 2017 ini, anggaran untuk mengentas banjir di wilayah DAS Kali Gunting, mencapai Rp 147.609.337.000

Proyek banjir tersebut melingkupi pembangunan perkuatan tebing, pembuatan tanggul alias parapet, dan AMDAL Pengendalian Banjir Kali Gunting.

Anggaran banjir di dinikmati dan dikelolah kantor BBWS Brantas, yang berkantor di Jl. Menganti No.312, Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Bersama rekanannya yang menjadi langganan mendapatkan proyek di lembaga tersebut.

APBN TAHUN 2015 :

Tahun 2015, total anggaran mencapai Rp 10.619.491.000 , untuk perkuatan tebing dan pembuatan parapet Kali Gunting, dikerjakan  PT Cipta karya multi teknik, yang berkantor di JL Ketintang madya cempaka No : 59 Surabaya. Baru dua tahun bangunan  sudah rusak. Parapet sudah banyak yang retak, pecah-pecah, dan pretel.

Parapet yang terbuat dari pasangan batu kali, selesai dibangun pada akhir tahun 2015 lalu, saat ini pada bagian-bagian bangunan sudah banyak terjadi kerusakan, pecah, retak-retak, dan pretel.

APBN TAHUN 2017 :

Tahun 2016, total anggaran mencapai Rp 136.152.986.000 nggaran tersebut  untuk : Suvervisi pengendalian banjir Rp 5.149.227.000, dikerjakan PT. Indra Karya (Persero) Divisi Engineering I.

Dan untuk pekerjan fisik, berupa perkuatan tebing dan pembuatan parapet dll, nilai anggaran Rp 131.003.759.000, dikerjakan oleh PT Brantas abipraya (persero) Jo PT  Tirta restu ayunda, proyek ini dibawah pengawasan dan pengawalan Tim Pengawalan , Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pemerintah Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Jawa timur (Kejati Jatim).

TRANSPARAN YANG ANEH : Saking kreatifnya dan transparan rekanan BBWS Brntas, dalam membuat papan nama peroyek. Mencantumkan TP4D Kejati Jatim. Tapi sayang rekanan tidak transparan mencantumkan tanggal mulai pengerjan dan tanggal akhir pengerjaan.

Masa pengerjaan 720 hari kalender, mulai pengerjan tahun 2017 – 2018  saat ini masih dalam pengerjan. Untuk pengerjan Parapet, dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, ada pencurian takeran campuran semen. Parapet, yang seharusnya mengunakan cor beton manual atau ready mix mutu K-175. Tapi kenyataan dilapangan beton cor yang digunakan dibawah kualitas K-175.

Dari data Lsm Aliansi rakyat anti Korupsi (Lsm Arak), setiap 12 meter (per 12 meter) Parapet, yang tingginya 100 Cm, diduga ada pengurangan 12 Zak semen kemasan 40 Kg. Sedangkan parapet yang tingginya 150 Cm, ada pengurangan sekitar 16 zak semen kemasan 40 Kg, dan untuk parapet yang tingginya 200 Cm, ada dugaan pengurangan sekitar 22 zak semen kemasan 40 Kg. Jadi tinggal dihitung saja, berapa panjang dan ketinggian Parapet yang dibangun. Semakin panjang dan tinggi parapet yang dibangun, semakin banyak pengurangan campuran semen.

Bukan hanya campuran semen, yang dikurangi, pembesian parapet juga diduga mengunakan besi oplosan, yaitu besi yang ber standar SNI diduga dioplos dengan besi yang tidak SNI atau besi banci.

Yang lebihparah lagi metode pengerjaan parapet, yang seharusnya saat pengecoran berlansung harus dilakukan pemadatan campuran beton dengan Vibrator hingga pengecoran selesai. Tapi kenyataannya pemadatan cor cuman mengunakan potongan bamboo, atau kayu (di sogrok potongan bambu atau kayu). Sunguh anah proyek  Rp 136.152.986.000 pemadatan cor mengunakan potongan bamboo, atau kayu. Masalah ini sudah di ketahui oleh pihak BBWS Brantas, tapi dibiarkan dan tidak ada tindakan apa-apa.

Bangunan Parapet atau tanggul berkulitas tidak sesuai spesipikasi, masih terpasang di pinggir DAS Kali Gunting. TP4D Kejati Jatim pun tidak bertindak.

APBN TAHUN 2017 :

Tahun 2017,  total anggaran mencapai Rp 836.860.000,  anggaran tersebut berdalih untuk AMDAL Pengendali Banjir Kali Gunting, dikerjakan oleh PT. Arthayu Rali Perdana, berkantor di Wisma NH Lt.1 Jl. Raya Pasar Minggu No. 2 B-C Pancoran, Jakarta Selatan – Jakarta Selatan (Kota) – DKI Jakarta.

Pengunaan angaran AMDAL ini sulit dipantau oleh masyarakat, karena sulit diketaui kapan rekanan BBWS Brantas, ini turun kelapangan. Apalagi selama ini kondisi kantor BBWS Brantas tertutup dari akses pablik. Seharusnya masyarakat berhak mengetahui hasil uang mereka digunakan untuk proyek AMDAL yang bagimana, oleh BBWS Brantas dan Rekananya.

IRONIS BANJIR MASIH TERJADI DIAKHIR 2017 :

Ketika BBWS Brantas, dan rekanannya sibuk menghitung uang proyek dan keuntungan proye banjir diakhir tahun 2017 ini. Namun masyarakat di sepanjang aliran DAS Kali Gunting, diakhir tahun 2017 ini justru masih terkena dampak banjir.

Banjir di DAS Kali Gunting ini terjadi setiap tahun dan berlangsung sejak puluhan tahun silam, namun meski sudah ratusan milyar APBN 2015 – 2017  di kucurkan untuk proyek banjir namun banjir masi terjadi.

Warga korban banjir desa Kademangan Rabu (20/12/2016)

Pantawan NusantaraPosOnline.Com, dilapangan baru-baru ini diguyur hujan lebat yang terjadi selasa (19/12/2017) di kawasan Jombang, mengakibatkan puluhan desa yang berada di DAS Kali Gunting, yaitu tiga kecamatan dikepung banjir. Banjir kiriman dari wilayah Wonosalam kali ini cukup parah. Sejak selasa malam hingga Rabu pagi, disejumlah titik, banjir masih setinggi dada orang dewasa. Beberapa sekolah pun terpaksa meliburkan siswanya akibat banjir tahunan ini.

Berdasarkan data dari BPBD Jombang rabu (20/12/2017) ada 14 desa di tiga kecamatan yakni Bareng, Mojowarno dan Mojoagung yang terdampak banjir. Ketinggian banjir bervariatif antara 20 cm hingga 70 cm.

Tidak hanya itu, sebanyak 1.896 jiwa, terdampak dari banjir tahunan yang melanda di tiga kecamatan tersebut. Sedikitnya 320 jiwa harus mengungsi akibat banjir tersebut. Banjir yang terjadi sejak Selasa (19/12/2017) malam, hingga pagi hari. Sampai berita ini diturunkan, banjir sudah mulai surut. Untuk kondisi tempat penampungan sudah mulai sepi, banyak warga yang kembali kerumahnya masing-masing untuk membersihkan rumah. (fri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!