JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek jalan beton Readymix di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Jombang, yang baru selesai dibangun pada akhir Desember 2018, kini sudah mengalami rusak parah, dan kini beberapa titik jalan yang rusak parah tersebut sudah mulai dilakukan pembongkaran.
Dari pantauan dilapangan, perbaikan jalan tersebut mulai dilakukan sekitar hari Senin 29 April 2019 sampai hari ini masih dalam perbaikan. Perbaikan ini sempat membuat kemacetan lalu lintas di depan Pasar Kecamatan Peterongan.
Perbaikan tersebut berupa pembongkaran total bagian jalan yang rusak parah, dan dilakukan pengecoran ulang. Ada 5 titik jalan beton Readymix yang dilakukan pembongkaran total, yakni di depan pasar peterongan ada 4 titik, dan 1 titik di depan simpang masuk terminal Kepuh sari.
Namun meski ada 5 titik yang dibongkar tapi kondisi disepanjang Jl Soekarno hatta, tersebut masih mengalami rusak parah. Karena masih banyak bagian jalan yang sudah rusak parah rompal pecah-pecah, patah, retak, berlobang, dan bergelombang, tidak dilakukan perbaikan atau pembongkaran.
Menurut salah seorang pekerja, yang keberatan disebutkan namanya, ia mengatakan proyek pembangunan jalan ini dikerjakan oleh PT Timbul persada, tahun 2018 lalu. Saya bekerja ikut perusahaan dari Nganjuk untuk mengawasi pekerjaan pengecoran jalan yang dibongkar ini.
“Saya sekarang ini bekerja ikut perusahaan dari Kabupaten Nganjuk, untuk mengawasi pengecoran. Karena beton readymix-nya ini beli dari perusahaan di Kabupaten Nganjuk tempat saya bekerja. Tapi yang punya pekerjaan adalah PT Timbul persada. Kalau ditanya masalah pekerjaan tahun 2018 lalu saya tidak paham. Karena yang mengerjakan tahun 2018 adalah PT Timbul persada.” Kata salah seorang pekerja, yang menolak disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi proyek. Selasa (7/5/2019) petang.
Menurut dia, mungkin ini masih masa perawatan, nah untuk perawatan ini mereka beli beton readymix, dari perusahaan tepat saya kerja yang ada di kabupaten Nganjuk. “Oleh karena itulah saya tidak tahu, masalah pekerjaan 2018 lalu.” Ungkapnya.
Menurut Darwis, warga kecamatan Peterongan, ia mengatakan jalan Beton Readymix, ini baru selesai dibangun pada akhir Desember 2018 lalu. Masih dalam pengerjaan jalan tersebut sudah rusak dan sudah beberapa kali diperbaki.
“Pada akhir Februari 2019 menjelang pemeriksaan BPK jalan ini pernah diperbaiki dengan cara akal-akalan. Jalan beton yang rusak pecah, berlubang, patah, dan retak, cuma ditutup mengunakan aspal curah, agar kerusakan tertutup tidak terlihat parah. Namun hanya beberapa hari rusak lagi, namanya saja perbaikan akal-akalan, kan mau ada pemeriksaan dari BPK.” Kata Darwis, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang di Kecamatan Peterongan, Rabu (8/5/2019).
Menurut Darwis, perbaikan yang hari ini sedang dilaksanakan, ini merupakan yang sekian kalinya, tapi meski hari ini diperbaiki, ada yang dibongkar, jalan beton ini tetap tidak layak, karena disepanjang Jl Soekarno Hatta, masih banyak bagian jalan yang patah, retak, rompal, dan pecah tidak dilakukan perbaikan.
“Bahkan permukaan jalan beton Readymix tepatnya mulai dari depan SDN Kepuhkembeng 1 sampai depan masjid Sabilal muttaqin Klagen, permukaan jalan bergelombang, sehingga tidak nyaman untuk dilewati kendaraan.” Ucap Darwis.
Diungkapkan pula Marwan, warga Rejoso, kualitas jalan beton Readymix di Jalan Soekarno Hatta, layak diragukan, karena kalau jalan dikerjakan secara baik dan benar tidak mungkin jalan akan rusak masih dalam pengerjaan.
“Saya curiga jalan tersebut berkualitas buruk. Masak baru selesai dibangun Desember 2018, sekarang sudah hancur. Meski sudah beberapa kali diperbaiki namun tetap rusak. Seharusnya penegak hukum, segera memanggil dan memeriksa perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, dan dinas yang bersangkutan. Karena ini sudah jelas-jelas merugikan masyarakat. Bahkan merugikan perekonomian nasional.” Kata Marwan, kepada NusantaraPosOnline.Com, Rabu (8/5/2019) petang.
Menurut Marwan, saya yakin masyarakat tidak rela kalau uang yang dikumpulkan dari hasil pajak rakyat digunakan untuk proyek yang tidak bermutu, seperti bangunan jalan beton di Jl Soekarno hatta.
“Proyek jalan Soekarno Hatta, yang sudah jelas-jelas merugikan masyarakat, sejak dalam pengerjaan sudah rusak, kerusakan semakin hari semakin parah. Sampai hari ini masih rusak.” Kata Marwan.
Diberitakan sebelumnya proyek jalan beton Readymix di JL Soekarno Hatta tersebut sepanjang 2.800 meter, lebar 7 meter, dan tebal sekitar 0,30 meter ( volume 2.800 m x 7 m x 0,30 m = 5.880 m3) baru selesai dikerjakan pada akhir Desember 2018. Dibiayai dari APBN 2018 sebesar Rp 68.623.663.000.
Dengan perincian untuk pekerjaan fisik dianggarkan Rp 66.086.950.000 dimenangkan PT Timbul persada nilai kontrak Rp 46.428.280.000. Dan untuk biaya pengawasan sebesar Rp 2.176.713.000 dimenangkan PT. Saicle Jasa, dengan nilai kontrak Rp2.010.041.000
Proyek jalan tersebut adalah milik Kementrian Pekerjaan umum, dan perumahan rakyat (PUPR) yang dilaksanakan oleh Satker Pelaksana jalan metropolitan II Surabaya, Kantor Balai Besar pelaksana jalan nasional (BBPJN) VIII Jawa timur.
Terkait kerusakan jalan tersebut, hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari kepala Satker pelaksana jalan metropolitan II Surabaya, dan kepala BBPJN VIII Jawa. timur. (Rin)