JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Sejumlah anggaran proyek dari Dana Desa (DD) tahun 2016 di Desa Pacarpeluk, kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa timur, diduga diselewengkan.
Menurut AG (50 tahun) salah seorang tokoh masyarakat setempat, menyebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu terdapat sejumlah proyek yang dibiayai dari DD ada yang tidak dilaksanakan, sampai sekarang.
“Misalnya proyek rehab kantor desa tahun 2016, ada item pekerjaan tralis besi dengan anggaran hampir Rp 5 juta, sampai sekarang tidak ada bentuk fisiknya. Selanjutnya Proyek rehab kantor TK Pertiwi, item pekerjan pembelian meja kursi 1 set, dan urugan halaman gedung TK dengan anggaran hampir Rp 20 juta, sampai sekarang juga tidak ada wujud fisiknya.” Kata AG kepada nusantaraposonline.com, Rabu (12/10/2022) dan ia minta namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan.
Selain itu, kata AG masih ada lagi, tahun 2016 lalu, didesa Pacarpeluk ada proyek pembangunan Tembok penahan tanah (TPT) ada item pekerjaan yang tidak dikerjakan yakni pengurugan / Tanah urug anggaranya hampir Rp 40 juta.
“Untuk item pekerjaan tanah urug TPT ini sampai sekarang tidak ada bentuk fisiknya. Begitu pula dengan pekerjaan tralis besi kantor desa, dan pembelian 1 set meja kursi juga pengurugan halaman TK Pertiwi, sampai sekarang tidak ada bentuk fisiknya. Jadi kalau pekerjaan itu tidak dikerjakan sejak 2016 sampai sekarang. Terus uangnya dikemanakan. Jadi saya menduga diselewengkan.” Ucapnya.
Menurut AG kalau ditotal uang yang diduga diselewengkan, dari item pekerjan yang tidak dilaksanakan itu berjumlah Rp 50 juta lebih.
“Karena sampai sekarang item, pekerjaan itu tidak ada bentuk fisiknya. Jadi wajar kalau saya menduga anggaran DD 2016 itu diduga dikorupsi.” Imbuh AG.
Sementara itu, Kepala Desa Pacarpeluk, Bambang Suirman, saat di konfirmasi terkait hal ini, dirinya mengaku tidak mengetahui masalah dugaan proyek, ada yang tidak dikerjakan.
“Saya tidak tahu untuk masalah realisasi Dana desa Pacarpeluk tahun 2016 itu. Karena yang menjabat Kades Pacarpeluk tahun 2016 bukan saya (Bambang suirno). Jadi ketimbang saya keliru menjawab, saya pilih no comment terkait masalah itu.” Singkat Bambang Suirman. (Rin)