GRESIK, NusantaraPosOnline.Com-Pemerintah Desa Pangkah wetan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa timur, terus mendorong tumbuhnya desa wisata berbasis masyarakat sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Warga desa yang dulunya banyak mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian dominan, mereka kini menyulap desanya menjadi desa wisata. Hasilnya buah dari penghijauan magrove yang terhampar di sepanjang muara Bengawan Solo, yang dilakukan sekitar enam tahun, kini menghasilkan hutan magrove yang indah, yang kini disulam menjadi kawasan wisata magrove Muara Bengawan Solo (MBS).
Sejak dibuka Desember tahun lalu sudah 4.500 wisatawan yang datang berkunjung. Desa Pangkah Wetan merupakan salah satu wilayah binaan PT Saka Pangkah Indonesia Ltd.
“Saat ini untuk ticketing, yang dipungut dari wisatawan masih cukup murah yaitu cuman Rp 10.000 itu sudah inclut dengan ongkos naik kapal dari dermaga MBS menuju kekawasan wisata. Jadi ticketing masih sangat murah, hanya untuk penganti MBS Kapal saja.” Kepala desa Pangkah wetan, Syaifullah Mahdi.
Kami akan terus melengkapi fasilitas wisata MBS ini, rencana kedepan kami akan menambahkan lagi beberapa spot Selfi serta anjungan lepas pantai dan area flying fox supaya wisatawan bisa merasakan sensasi yang berbeda. Untuk membangun tersebut akan didanai dari Dana desa (DD) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Saka Pangkah Indonesia Ltd.
“Kedepanya kami juga akan menjadikan kawasan wisata magrove MBS ini menjadi tempat swaka burung, supaya wisatawan dapat menikmati pemandangan burung yang keluar dipagi hari dan sore hari. Dan saat ini kami juga sedang mengembangkan Agro wisata diatas lahan seluas 3000 hektar, lahan milik warga setempat yang ditanami Lengkeng, nanas dan rambutan.” Kata Syaifullah Mahdi.
Menurutnya, kami ingin petani memiliki nilai tambah. Petani tidak lagi menjual hasil pertanian melalui perantara, atau tengkulak. Pembeli bisa datang dan memetik langsung di kebun-kebun petani dengan harga pasaran. Ini bisa menguntungkan petani, karena petani bisa menjual hasil pertanian dengan harga pasar. Dan pembeli bisa menikmati buah-buahan segar dengan harga pasaran. Dan kami juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat makanan jenis camilan untuk di jual dikawasan MBS. Tambah Kades.
Manager external dan CSR PT Saka Pangkah Indonesia Ltd, Yayan Mulyana, pihaknya akan mendorong masyarakat setempat agar lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi.
“Untuk melakukan pemberdayaan warga setempat kami menggandeng LSM lingkungan pupuk. Kami menyadari suatu saat nanti minyak dan gas bisa habis. Jadi saat PT Saka Pangkah Indonesia Ltd lagi di sini, kami harapkan masyarakat sudah mandiri dan berdaya.” Kata Yayan.
Kawasan wisata MBS berada di sekitar bibir pantai di kawasan Muara bengawan Solo, tepatnya di Desa Pangkah wetan. Untuk menuju ke sana harus naik kapal, waktu tempuhnya sekitar 45 menit dari Pelabuhan MBS desa menuju ke obyek wisata tersebut. Topografi areal MBS yang datar, dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Menyuguhkan pemandangan keindahan muara sungai bengawan solo, dan hutan magrove yang indah.(fri)