ICW Sebut Ruhut Ternyata Lebih Berguna Daripada Fahri

JAKARTA  (NusantaraPosOnline.Com) – Kenerja DPR RI yang ada disenayan terus mendapat sorotan buruk, kini Indonesia Corruption Watch mengkritik sikap Komisi III DPR RI yang berusaha keras merongrong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keritikan tersebut muncul keberhasilan Komisi III menggolkan hak angket DPR dalam sidang paripurna terhadap KPK terkait pemeriksaan Miryam S Haryani terkait dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.

Menurut peneliti ICW Donal Fariz,  secara khusus menyoroti anggota Komisi III sekaligus Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Fahri lah yang mengetuk palu saat sidang paripurna DPR yang mengesahkan hak angket tersebut, padahal masih banyak anggota DPR yang melakukan protes.

“Sebagian besar sebenarnya berada pada posisi yang berseberangan dengan KPK. Sebagian kecil masih ada beberapa orang,” kata Donal Fariz, pada saat acara diskusi yang bertema ‘DPR Mengangket KPK’ di Menteng, Jakarta, Sabtu (29/4/2017).

Donal menyebut dua orang anggota Komisi III yang selalu mendukung kerja KPK mereka adalah politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul (sudah diganti) dan Martin Hutabarat dari fraksi Partai Gerindra.

“Bagi saya Ruhut Sitompul, itu walaupun lucu jauh lebih berguna daripada Fahri Hamzah di DPR RI. Dia punya keberpihakan, ada isu yang mau dituntaskan, RUU KUHP dan KUHAP yang mau didorong, dan lebih komitmen,” Ujar Donal.

Sekadar informasi, Pada hari Jumat 28 April 2017, DPR menyetujui penggunaan hak angket terhadap KPK untuk membuka rekaman pemeriksaan Miryam S Haryani.

Miryam adalah politikus Hanura yang sebelumnya banyak memberikan kesaksian mengenai aliran uang ke anggota DPR dari hasil uang korupsi KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.

Namun Miryam membantah isi kesaksian yang dia diberikan saat penyidikan di KPK, karena Maryam, mengaku ditekan oleh penyidik KPK. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!