Jalan Nasional Ruas Kertosono-Jombang-Mojokerto-Gempol Jadi Proyek Abadi Kementrian PUPR

Paling aneh sedunia, penutupan lubang jalan nasional ruas Mojoagung – Desa Janti dengan mengunakan aspal, dilakukan saat hujan lubang jalan penuh air. Rabu (27/1/2021) lalu.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Kinerja Satuan kerja (Satker) Pelaksana Jalan nasional (PJN) Wilayah IV,  Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII (BBPJN VIII) Jawa Timur, Kementrian PUPR. Di sorot Lsm Aliansi rakyat anti korupsi (Lsm Arak) Jawa timur.

Pasalnya Lsm Arak mengendus adanya potensi dugaan korupsi dalam perbaikan infrastruktur jalan nasional ruas Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol. Bahkan Koordinator Lsm Arak Safri nawawi, menyebut ruas jalan nasional dibawah naungan Pejabat komitmen (PPK) 4.2 (Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol) adalah proyek abadi Kementrian PUPR.

“Kita sebut sebagai proyek abadi, karena selama lima tahun terakhir, jalur yang mengalami perbaikan selalu di tempat yang sama. Dari Mojokerto – Jombang – Kertosono. Yang lebih parah lagi jalan yang diperbaiki sepanjang tahun tidak pernah bagus, masih dalam pengerjaan sudah hancur, bahkan menelan korban nyawa masyarakat, akibat mengalamai lakalantas karena terperosok kelubang jalan.” Kata Safri. Minggu (14/2).

Penutupan lubang jalan mengunakan aspal, dilakukan saat hujan lubang jalan penuh air. Rabu (27/1/2021) lalu.

Ia menyebutkan, potensi penyimpangan kemungkinan terjadi sejak awal perencanaan proyek, yaitu adanya dugaan pembengkakan anggaran (Mark-Up anggaran) proyek saat perencanaan. Karena hasil pekerjaan dilapangan kami temukan tak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan. Anggaran besar, tapi pekerjaan dilapangan sedikit.

“Disamping, adanya dugaan mark-up anggaran, kami curiga ada permainan dalam menentukan pemenang tender (Lelang) proyek. Dari temuan kami, rekanan (Pemborong) yang mengerjakan proyek jalan tersebut, adalah perusahaan-perusahaan itu-itu saja.” Kata Safri.

Sedangkan pada saat pengejaan jalan kemungkinan terjadi pengurangan tonase aspal atau Pencurian volume aspal; Pengurangan volume pekerjaan, selain itu, bisa disebabkan mutu aspal yang digunakan tidak berkualitas, atau bahan-bahan material yang berkualitas rendah.

“Hal tersebut membuat jalan gampang rusak, proyek jalan masih dalam pengerjaan sudah rusak, permukaan jalan gampang terkelupas, dan jalan banyak lubang. Ketika hujan turun aspal yang digunakan kelihatan berkualitas rendah.”  Pungkasnya.

Ia menambahkan, jalan yang menjadi proyek abadi ini, sudah banyak menelan korban nyawa. “Misalnya diruas jalan Kecamatan Mojoagung – Desa Janti, sejak kurun waktu November 2020 – Februari 2021, kami mencatat sudah ada dua korban nyawa melayang, akibat terjadi suatu kecelakaan sepeda motor jatuh, penyebabnya karena jalan berlubang. Seharusnya pejabat BBPJN VIII Jatim harus ada yang diseret kepengadilan, dan diseret kebui atas kasus tewasnya dua nyawa tersebut.”  Imbuh Safri. (Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!