Rugikan Masyarakat, Proyek Rel Ganda Di Jombang Akan Didemo Warga Dan Lsm Arak

Rapat warga desa Sumbermulyo, bersama Lsm Arak, untuk persiapan aksi demonstrasi, Senin malam (29/10/2018)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Ratusan warga desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa timur, akan mengelar aksi unjuk rasa, di sekitar areal proyek pembangunan jalur ganda kereta api yang ada di desa setempat.

Masa tersebut menamakan Forum masyarakat perduli desa Sumbermulyo (FMPDS), mereka akan mengelar demontrasi pada hari kamis 1 Nopember 2018.

Koordinator FMPDS, Imam, ia mengatakan pada Senim malam (29/10/2018), FMPDS sudah mengelar rapat dan disepakati akan mengelar demontrasi pada hari Kamis 1 Nopember 2018. dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Peserta demo tersebut adalah warga desa Sumbermulyo yang tergabung dalam wadah FMPDS dengan didampingi oleh Lsm Aliansi rakyat anti korupsi (Lsm Arak).

Rapar warga desa Sumbermulyo, untuk persiapan aksi demonstrasi Senin malam (29/10/2018)

“Rencananya pukul 09.00 WIB masa akan berkumpul dilapangan desa Sumbermulyo, kemudian masa akan bergerak menuju kelokasi pengerjaan proyek rel ganda yang dikerjakan PT Prawiramas Puriprima, di desa Sumbermulyo.” Terang Imam. Selasa (30/10/2018).

Imam menjelaskan, dengan adanya proyek jalur ganda (Rel ganda) di desa Sumbermulyo, masyarakat merasa dirugikan, dengan adanya proyek tersebut, oleh karena itulah warga akan mengelar demontrasi. Dilokasi proyek.

Menurut Suharto, warga setempat  PT Prawiramas Puriprima (PT PP) kami nilai ngawur dalam mengerjakan proyek, bekas galian tanah proyek oleh PT PP, dibuang seenaknya dihalaman rumah warga, jadi warga kuatir kalau hujan turun, tanah bekas galian tersebut akan menjadi lumpur dan masuk kedalam pekarangan dan rumah warga.

“Sebelum dibangun rel ganda, ada saluran irigasi yang berfunsi untuk mengalirkan genangan air hujan dipemukiman warga dan lahan pertanian, dengan adanya proyek reg ganda saluran irigasi tersebut sekarang tertutup, jika musim hujan warga akan kebanjiran. Jalan lingkungan, dan tanaman warga juga rusak tertimbun bekas galian proyek.” Kata Suharto.

Bukan hanya itu warga juga geram dengan ulah PT PP yang menjual tanah bekas galian proyek. Bahkan pemerintah desa setempat untuk menguruk jalan desa juga harus beli tanah urug ke PT PP.  Padahal dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) proyek rel ganda tersebut sudah ada anggaran untuk pengerukan tanah, dan pembuangan tanah.

“Jadi masih banyak persoalan lain, oleh karena itu warga akan berdemo, dilokasi proyek. Dan minta pertangung jawaban dari pihak terkait. Warga akan paksa penghentian sementara pengerjaan proyek. jika persoalan tersebut tidak segera diselesaikan dengan warga.” Tegas Suharto.

Sedangkan menurut Sabudi, warga setempat, ia mengatakan disamping banyak persoalan yang merugikan warga, warga juga merasa jengkel dengan pihak PT PP dan pihak kantor Balai pengembangan perkeretaapian wilayah jawa timur, yang terkesan arogan tanpa sosialisasi dan tanpa kordinasi dengan warga dan pemerintah desa setempat.

“Ujuk-ujuk mereka datang mengerjakan proyek, pekerjaan mereka juga meresahkan dan merugikan warga. Oleh karena itu warga akan mendemo dan memberhentikan proyek tersebut sampai urusan dengan warga selesai.” Kata Sabudi.

Nampak beberapa pekerja dari PT Perwramas Puriprima sedang asik memuat dan menjual tanah urug yang diambil dilahan tanah milik negara.

Terkait hal tersebut, Kepala desa Sumbermulyo, Fu’ad, ia membenarkan akan adanya demo warga tersebut.

“Ya betul, saya sudah mengetahui ada rencana demo tersebut. Saya selaku kepala desa tidak akan melarang, dan tidak akan menyuruh mereka demo, itu keinginan warga saya sendiri. Silahkan warga akan berdemo, itu hak mereka, tapi saya berharap warga jangan melakukan tindakan anarkis.” Kata Fu’ad. Selasa (30/10/2018).

Fu’ad juga menjelaskan bahwa selama ini juga tidak ada sosialisasi dan kordinasi baik dari pihak PT PP selaku pelaksana proyek, maupun dari Balai pengembangan perkeretaapian wilayah Jawa timur, kepada pemerintah desa Sumbermulyo, meski pekerjaan rel ganda tersebut ada dilintasan desa Sumbermulyo.

“Selama ini baik dari PT PP dan balai tidak ada koordanasi kepsda pemerintah desa Sumbermulyo.” Ucap Fu’ad.

Menurut Safri Nawawi, koordinator Lsm Arak, juga membenarkan bahwa Lsm Arak yang mendampingi warga yang tergabung dalam FMPDS tersebut. Dalam melakukan aksi demo tersebut.

“Demo tersebut murni dari warga setempat, dan Lsm Arak yang mendampingi mereka. Dalam demo tersebut kita juga akan pertanyakan dikemanakan uang hasil penjualan tanah urug bekas galian proyek Rel ganda tersebut yang mencapai hampir milyaran rupiah. Karena tanah tersebut milik Negara (milik PT Kerata api Indonesia) tidak sembarangan bisa dijual seenak mereka.” Kata Safri.

Dari pantauan dilapangan pelaksanaan proyek rel ganda oleh PT PP dan balai pengembangan perkeretaapian wilayah Jawa timur, tersebut dilaksanakan secara tertutup  atau tidak transparan disekitar lokasi proyek tidak ada Direksi Keet atau tempat untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan pekerjaan administrasi proyek, dan tidak ada papan nama proyek. Mereka seakan tidak sadar bahwa uang yang digunakan untuk membangun adalah APBN hasil keringat rakyat.

Sementara itu saat dimintai konfermasi para pekerja PT PP yang ditemui dilokasi proyek, malah terkesan saling melempar tanggung jawab dan saling menutup-nutupi bahkan para pekerja semua mengaku tidak tahu lokasi Mes pekerja dan dimana Direksi Keet proyek.

Hasil penelusuran, pada LPSE Kementrian Perhubungan, PT PP mengerjakan dua paket proyek jalur ganda KA di Kabupaten Jombang, sepanjang 7,1 K.m dengan nilai kontrak Rp 35.100.043.000 dibiayai dari APBN 2018. (Rin/Why/Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!