Pemkab Jombang Gelar Sarasehan Untuk Menekan Angka Stunting

Kepala DPMD Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto (tengah) memberikan arahan diacara sarasehan yang dikuti seluruh TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Jombang

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar acara Sarasehan, selama 3 hari Senin – Rabu (29 – 31 Maret 2021) bertempat di balai desa Mojongapit. Acara ini dilaksanakan dalam rangka untuk percepatan Penurunan Stunting untuk menuju Jombang berkarakter dan berdaya saing.

Acara ini diikuti  Tim Penggerak (TP) PKK desa dan kelurahan se-Kabupaten Jombang. Karena keterbatasan tempat, dan mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan dibagi menjadi tiga hari, setiap hari, ada ketua TP PKK dari tujuh kecamatan yang hadir, sekaligus ketua TP PKK desa.

Kepala Seksi (Kasi) Penguatan Kelembagaan Masyarakat DPMD Kabupaten Jombang, Nuning Fitriana mengatakan, acara ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Jombang dalam menangani stunting di Kabupaten Jombang. Ia berharap hasil yang dari Sarasehan ini nanti dapat memaksimalkan upaya penanganan stunting, sehingga Kabupaten Jombang terbebas dari stunting.

Suasana acara sarasehan seluruh TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Jombang. Di balai desa Mojongapit.

Dalam sarasehan ini, peserta diberikan bekal dan materi mengenai bagaimana cara mencegah stunting pada balita di desa mereka.

Mereka yang bertugas di bidang kesehatan melakukan beberapa kegiatan yang mengarah pada percepatan penurunan stunting, semisal membuat pelatihan pengukuran bayi, membuat makanan tambahan untuk balita penderita stunting dan sebagainya.

“Karena Kabupaten Jombang di tahun 2021 ini merupakan Kabupaten Locus Stunting. Jadi kegiatan kita, diharapkan para ketua TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Jombang ikut bersama-sama melaksanakan percepatan penurunan stunting melalui kegiatan PKK yang ada di desa dan kelurahan.” paparnya, Selasa (30/3/2021).

Nuning memaparkan, di Jombang sendiri saat ini ada 11 kecamatan yang menjadi locus stunting. Dari jumlah itu, 20 desa di antaranya tercatat memiliki angka stunting cukup tinggi.

“20 desa ini akan menjadi locus stunting untuk 2021 – 2022,” ungkapnya.

Narasumber yang dilibatkan pada acara sarasehan ini, di antaranya yaitu ada 2 orang tenaga ahli P3MD Kabupaten Jombang, Moch Muchlis dan Maghfuri serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Wiwin Isnawati  Sumrambah.

Dijelaskanya, untuk narasumber juga menyampaikan materi bagaimana Peran Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan konvergensi pencegahan stunting dan perencanaan penganggaran Dana Desa untuk kegiatan PKK.

“Salah satunya membentuk rumah desa sehat (RDS) sekretariat bersama bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat desa di bidang kesehatan,” imbuhnya.

Suasana acara sarasehan seluruh TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Jombang. Di balai desa Mojongapit.

Diharapkan, kegiatan ini bisa mengarah ke kegiatan-kegiatan yang menunjang percepatan penurunan stunting. “Harapan kami ada percepatan penurunan stunting,” Ujarnya.

Sementara Kepala DPMD Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto, mengatakan walaupun masa pandemi masih belum berakhir, tetapi kita harus optimis untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Jombang, terutama di wilayah lokus stunting.

”Kami berharap melalui kegiatan ini peran ibu-ibu PKK yang ada di desa dan kelurahan semakin nyata, bisa segera terbebas dari stunting,” Kata Sholahuddin. Selasa (31/3/2021)

Diharapkan, ketua TP PKK desa bisa membuat program di desa yang  tujuannya menurunkan angka stunting. Utamanya pada 20 desa di 11 Kecamatan yang saat ini menjadi lokus stunting di Jawa Timur. Kegiatannya bisa beragam, seperti pelatihan pengukuran bayi, pemberian makanan tambahan untuk bayi stunting dan lain sebagainya.

”Khususnya pada pokja empat bidang kesehatan bisa mengadakan program kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting,” pungkasnya. (Ris/Snt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!