Pengawasan Lemah, Proyek Saluran Air Rp 4,563 Milyar Dikerjakan Asal-Asalan

BBWS BRANTAS 2017 : Nampak suasana pengerjaan pasangan batu, pada proyek rehabilitasi suplesi kalisari di Kedungkandang, Kabupaten Malang, yang dibiayai dari APBN Tahun 2017 sebesar Rp 4.563.235.000 yang bermasalah.

MALANG (NusantaraPosOnline.Com)-Lagi-lagi proyek pembangunan saluran irigasi dibawah  naungan kantor Balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas,  Jawa timur, bermasalah. Kali ini proyek rehabilitasi suplesi kalisari di Kedungkandang, Kabupaten Malang, yang dibiayai dari APBN Tahun 2017 sebesar Rp 4.563.235.000 yang bermasalah.

Pasalnya proyek yang dikerjakan PT Biro bangun abadi (PT BBA), yang berkantor di Jl Mayjen haryono Ix No 308 c Malang, tersebut, diduga dilaksanakan tidak sesuai kontrak dan rencaná anggaran belanja (RAB), misalnya untuk pekerjaan pondasi, dilapangan hanya dikerjakan kedalaman kisaran 40 Cm. padahal menurut para tukang (tenaga kerja), pondasi seharusnya kedalaman 80 Cm.

Bukan hanya itu, untuk pekerjaan pasangan batu kali, biasanya mengunakan mortar (adonan semen/luluh) tipe N (campuran 1 Pc : 4 PP), tapi kenyataan dilapangan. Menurut para tukang (tenaga kerja) dilapangan, Mortar yang digunakan mengunakan sedikit semen, lalu dicampur dengan dengan Fly Ash (Material semen dari ampas batu bara). Jadi semennya sedikit, karena sudah dicampur Fly Ash.

“Memang disuruh mandornya, untuk Mortar (adonan semen), dicampur Fly Ash, jadi tidak banyak mengunakan semen. Harga Fly Ash juga lebih murah jika dibandingkan dengan semen. Harga Fly Ash dipasaran, yang ukuran kemasan 20 Kg hanya Rp 8 ribu.” Kata Tukang yang keberatan disebutkan namanya. Saat ditemui dilokasi pekerjaan.

Mulai dari pekerjaan beton pondasi, pekerjaan pasangan batu kali, adonan Mortar yang digunakan hampir semuanya dicampur dengan Fly Ash. Sedangkan untuk pasangan batu, pada bagian dalam pasangan hanya dipasang sedikit batu kali, dan dicampur tanah, kemudian bagian permukaan pasangan batu dipasang batu rain, dan ditutup dengan Mortar.

“Jadi meski bagian dalam pasangan batu, hanya sedikit mengunakan batu kali, dan dicampur dengan tanah, kan tidak terlihat dari permukaan. Karena tertutup batu rain, dan Siaran, dan plesteran. Itu bisa dilihat saat pengerjaan. atau pasangan batu dibongkar akan ketauan.” Kata sang pekerja, sambil wanti-wanti agar namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan.

Pantauan NusantaraPosOnline.Com, dilapangan, pekerjaan proyek rehabilitasi suplesi kalisari di Kedungkandang, Kabupaten Malang, tersebut, pekerjaan dilapangan berupa pekerjaan pasangan batu, sepanjang + 300 meter. Yang berlokasi di 3 titik, yaitu di : (1). Kecamatan Kedung Kandang GG V, dekat jembatan Wareng, (2). Sawo jajar, kota Malang, dekat jembatan Ranungrati. Dan (3). Di sungai Kali Sari. Proyek tersebut mulai dikerjakan sejak Januari 2017 lalu, sampai sekarang masih tahap pengerjaan.

Pekerjaan tersebut, juga lemah dari sisi pengawasan, saat NusantaraPosOnline.Com, hendak menemui consultan pengawas proyek tersebut, para pekerja (tukang) menyebutkan bahwa konsultan pengawas dari CV Nanda graha consultant (CV NGC) yang berkantor di Jl Joko tole 105 Pamekasan, jarang datang kelapangan.  saat pekerjaan dilaksanakan.

Terkait masalah ini Direktur PT BBA, dan Pejabat pembuat komitmen PPK kegiatan irigasi dan rawa 1, BBWS Brantas, masih sulit untuk dimintai konfermasi. (Rurin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!