JOMBANG (NusantaraPosOnline.com)-Meski dikeluhkan masyarakat, sudah diprotes warga, pelaksanaan perbaikan Jalan Nasional perkotaan di Kabupaten Jombang, Jawa timur. masih saja dikerjakan asal-asalan.
Misalnya pada pelaksanaan perbaikan jalan nasional, tepatnya di Jl Gatot subroto, Kab Jombang, perbaikan tersebut berupa tambal sulam jalan sepanjang + 8 Km. Mulai dari arah tugu simpang tiga menuju ke arah perempatan Ngrandu, kecamatan Perak. Pekerjaan dikerjakan PT Trijaya Adymix yang berkantor di Jl.Raya Domas Km.13 Mojokerto.
Hasil pekerjaan PT Trijaya Adymix, nampak amburadul. karena pekerjaan dilaksanakan secara asal-asalan. Perbaikan jalan berupa tambal sulam tersebut, saat mengelar aspal dilakukan kondisi cuaca buruk, dan sedang hujan deras. Padahal seharusnya saat aspal digelar, kondisi cuaca harus kering, dan lokasi yang akan digelar aspalpun harus kering.
“Inilah yang menyebabkan JL Gantot subroto cepat rusak, saya lihat sendiri, pengerjaan perbaikan jalan, waktu mengelar aspal saat hujan deras. Bahkan lubang-lubang jalan yang di tutup aspal masih ada genangan air, langsung ditutup sama aspal. Ini benar-benar keterlaluan. Pekerjaan seperti itu paling lama satu bulan lubang jalan pasti berlubang lagi.” Kata Ahmad Fauzi, (53), warga yang bermukim disekitar JL Gatot subroto. Kamis (26/1/2017).
Kondisi jalan Gatot subroto, dari tahun ketahun selalu dikeluhkan warga, “Masyarakat sangat kecewa karena jalan tersebut dalam satu tahun kadang sampai 4 kali perbaikan, tapi tidak lama 1 bulan sudah hancur lagi. JL Gatot subroto ini termasuk proyek abadi, sebagai lahan korupsi Dinas PU Binamarga Propinsi, PPK Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), dan Kontraktor.” Tambah Fauzi.
Pantauan nusantaraposonline.com, dilapangan hari Senin 23 Januari 2017, Jl Gatot subroto, ditanami pohon pisang oleh warga, sebagai wujud protes masyarakat karena jalan tersebut selalu rusak parah. Yaitu banyak terdapat lubang-lubang yang dalam pada badan jalan.
Setelah dprotes warga, yaitu jalan ditanami pohon pisang, barulah pada hari kamis 26 Januari 2017, JL Gatot subroto, dilakukan perbaikan, nampak sekitar 8 orang pekerja dari PT Trijaya Adymix, sedang melakukan aktifitas perbaikan jalan. namun demikian pengerjaan perbaikan jalan tersebut dikerjakan secara asal-asalan, aspal digelar saat hujan lebat, lubang-lubang jalan masih dipenuhi air hujan. Sudah langsung ditutup mengunakan aspal.
Bukan hanya itu, peralatan yang digunakan PT Trijaya, juga tidak memenuhi syarat, misalnya untuk pemasangan (penyemprot) lapisan plingkut (perekat aspal), seharusnya mengunakan mesin Ashpalt Sprayer, tapi kenyataanya dilapangan tidak mengunakan mesin Ashpalt Sprayer. Dan diduga kuat lapisan perekat aspal, tidak menggunakan plingkut, tapi mengunakan solar. Yang aneh adalah, saat pengerjaan berlangsung, tidak ada satupun dari pihak dinas terkait yaitu Dinas PU Binamarga Propinsi Jatim, ataupun dari Kantor BBPJN Jawatimur. Yang mengawasi jalanya pelaksanaan proyek Tersebut.
Terkait masalah tersebut, Yuli, yang mengaku penanggungjawab lapangan dari PT Trijaya, memang untuk lapisan plingkut (perekat aspal) tidak mengunakan mesin Ashpalt Sprayer. Dikerjakan secara manual. Tapi plingkut yang digunakan adalah jenis plingkut yang bagus. Kata Yuli.
“Untuk masalah pengerjaan mengelar aspal dilakukan saat hujan lebat, tadinya truk penggakut aspal mau saya suruh balik lagi ke Mojokerto, tapi karena sudah terlanjur aspal datang ke lokasi pekerjaan, akhirnya tetap dikerjakan meski hujan. Untuk jalan yang diperbaiki panjangnya sekitar 8 Km.” Terang Yuli.
Saat disingung, berapa besarnya anggaran proyek perbaikan ini, anggaran tahun berapa dan dari mana ? “Untuk masalah anggaran saya tidak tahu persis, yang tahu kantor (PT Trijaya). Terang Yuli. Kamis (26/1/2017). (rin)