SURABAYA, NusantaraPosOnline.Com-Lagi-Lagi proyek Balai besarwilayah sungai Brantas (BBWS Brantas) bermasalah, kali iniproyek pembangunan Embung bangle, dibiyai dari dari APBN sebesar Rp 9.495.206.000 yang berlokasi di desa Bangle, Kecamatan Lengkong, kabupaten Nganjuk Jawa timur, bermasalah.
Pasalnya proyek yang dikerjakan oleh PT Inti Jawa Teknik, diduga melakukan praktek kecurangan dalam pengerjaan proyek. Karena hasil pekerjaan diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan bangunan embung juga berkualitas buruk.
Hasil pantauan wartawan koran dilokasi pekerjaan, banyak ditemukan adanya penyimpangan, misalnya pengerjaan tanggul dan saluran pembungann, yang terbuat dari bahan cor bertulang hasil pekerjaan berkualitas buruk, beton tanggul nampak banyak berlubang dan permukaan beton tanggul mudah pretel. Untuk menutupi kecurangan tersebut oleh kontraktor (PT IJT), tanggul banyak yang ditutup dengan adonan semen, agar permukaan beton tanggul tidak terlihat berlubang dan tidak mudah pretel atau rontok, dan besi beton yang digunakan untuk pembesian tanggul banyak mengunakan besi-besi yang tidak sesuai dengan standar SNI mengunakan besi banci.
Selanjutnya pekerjaan saluran air yang ada ditepi jalan menuju ke Embung, dikerjakan secara asal-asalan, pemasangan Uditch tidak ada lantai kerja. Pekerjaan pemasangan delineator atau tiang patok yang berbahan cor bertulang, yang ada di tepi-tepi jalan menuju embung, diduga mengunakan delineator berkualitas rendah, delineator yang akan dipasang banyak yang terlihat patah dan remuk sebelum dipasang.
Menurut Madianto (53), salah seorang Kecamatan lengkong, mengatakan, kualitas tanggul embung sangat buruk. “Permukaan tanggul banyak yang berlubang, dan permukaan beton tanggul, banyak yang mudah rontok. “Permukaan beton tanggul bisa di kelupaskan dengan tangan kosong. Ini akibat mutu beton tanggul embung tersebut buruk. Lihat saja permukaan tanggul banyak bekas di tambal, untuk menutupi buruknya mutu tanggul. Kata Mardianto.
Munurut mandianto, ini bukti bahwa mutu beton tanggul tersebut sangat buruk. “Kemungkinan besar PT IJT sudah melakukan pengurangan campuran bahan material semen. Untuk pembuatan tanggul tersebut.” Pungkasnya.
Jadi kuat dugaan proyek ini dikerjakan oleh PT IJT tidak sesuai dengan RAB proyek yang sudah ada. “Pengerjaan dilakukan asal jadi oleh PT IJT, agar dapat meraup untung besar. Hal ini tidak bisa didiamkan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) harus tindak tegas PT IJT.”
Terkait hal tersebut Direktur PT Inti Jawa Teknik, masih sulit untuk dimintai konfirmasi. (rin)
Leave a Reply