Proyek Jembatan Desa Rp 1 Milyar Di Jombang, Mangkrak Sejak 2018

Jembatan desa Kedunglumpang, dikerjakan CV Jombang sejahtera, dibangun dengan APBD Jombang 2018 sebesar Rp 1.073.717.049, yang masih mangkrak. Senin (14/12/2020)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan jembatan penghubung antar dusun di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, kabupaten Jombang mangkrak.

Sejak tahun 2018 lalu, hingga kini, proyek jembatan bernilai Rp 1 milyar, jembatan untuk akses anak sekolah dan akses warga dua wilayah untuk ke Pusat Kantor Desa Kedunglumpang itu tak diselesaikan kontraktornya (Pemborong).

Dari hasil penelusuran NusantaraPosOnline.Com, pada LPSE Pemkab Jombang, pada APBD 2018 Pemkab Jombang, mengangarkan Rp 1.309.885.829 untuk proyek tersebut. Tender (lelang) proyek dimenangkan CV Jombang sejahtera (CV JS), yang beralamat Desa Gadingmangu RT 03 / RW 07 Kecamatan Perak, Jombang, dengan nilai kontrak Rp 1.073.717.049. Namun CV JS tidak mampu menyelesaikan proyek ini.

Saat ditinggal kontraktor pada akhir Desember 2018 lalu, kondisi jembatan  belum selesai dibangun secara penuh. Memang jembatan sudah tersambung, namun tiang dan sandaran kanan kiri jembatan belum ada, Kayu begisting bekas pengecoran sayap dan lantai jembatan masih ada menempel dan belum dilepas, Lantai jembatan sudah selesai di cor  dan sudah tersambung namun belum difinishing. Jadi lantai jembatan masih amburadul.

Jembatan desa Kedunglumpang, dikerjakan CV Jombang sejahtera, sejak 2018 mangkrak. Senin (14/12/2020)

Sedangkan bagian lain Buk sandara Jembatan belum dikerjakan, Abutmen jembatan yang terhubung kejalan masih belum sempurna masih berantakan, dan jalan menuju ke jembatan masih berupa tanah. Jadi kondisi jembatan masih amburadul, dan belum selesai sepenuhnya. Hingga kini, belum ada tanda- tanda pekerjaan akan dimulai lagi untuk diselesaikan.

Padahal proyek jembatan belum sempurna dan warga yang berada diseberang sungai yaitu dusun Kedung lumpang masih ada 2 wilayah RT dan RW, warga terpaksa mengurug jalan menuju kejembatan dengan tanah seadanya, agar mereka bisa lewat.

Warga juga terpaksa memasang sandaran kanan kiri jembatan dengan bambu dan kayu seadanya, agar mereka sedikit aman saat melintasi jembatan yang masih belum selesai tersebut.

Jembatan desa Kedunglumpang, dikerjakan CV Jombang sejahtera, sejak 2018 mangkrak. Senin (14/12/2020)

“Jembatan ini dikerjakan sekitar pertengahan 2018 lalu, namun hingga akhir Desember 2018 pekerjaan belum selesai, dan  pekerjanya berhenti, sampai sekarang tidak jelas, pekerjaan belum dilanjutkan lagi.  Proyek pembangunan jembatan ini pada pangkal jembatan terpaksa diurug warga dengan tanah seadanya. Agar anak-anak warga tidak kesulitan bila ke sekolah, petani bisa membawa hasil pertanian, dan aktifitas perekonomian warga bisa lancar.” Kata Kades Kedunglumpang, Jupri anto, kepada NusantaraPosOnline.Com, Senin (14/12/2020).

Ia mejelaskan, kondisi jalan menuju jembatan belum diaspal masih tanah biasa, sedangkan posisi jembatan lebih tinggi dari jalan. Jadi agar bisa lewat warga terpaksa mengurug jalan dengan tanah seadanya agar kendaraan roda dua maupun roda empat bisa melewati jembatan.

“Buk sandaran dan sandaran pada kanan dan kiri jembatan belum dikerjakan. Warga terpaksa memasang sandaran mengunakan kayu dan bambu seadanya, agar warga yang melintasi jembatan sedikit aman, karena bersifat darurat. Warga sangat mengharap proyek jembatan segera dilanjutkan, karena jembatan ini sangat dibutuhkan warga.” Ujar Kades Jupri Anto.

Jupri anto, mengaku bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Jombang, tentang penyelesaian jembatan tersebut. “Jawaban dari pihak Pemkab Jombang, kontraktor yang mengerjakan dilakukan pemutusan kontrak,  dan perusahaan (CV) yang mengerjakan diberi sanksi dimasukan dalam daftar hitam. Karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak. Dan pihak Pemkab Jombang, akan mengangarkan kembali untuk menyelesaikan jembatan yang belum selesai tersebut. Kendati demikian sampai hari ini, pembangunan jembatan belum diselesaikan. Saya atas nama warga desa Kedunglumpang, memohon kepada dinas terkait untuk menyelesaikan proyek ini, karena warga sangat membutuhkan jembatan tersebut.” Kata Juprianto. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!