Proyek SMKN Wonosalam Makan Korban, Tertimpa Pondasi 1 Orang Tewas Dua Luka-Luka

Ilustrasi

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan ruang kelas baru di SMKN Wonosalam, Jombang, menelan korban jiwa. Seorang pekerja proyek tewas tertimpa pondasi bangunan yang longsor. Jumat (10/8/2018). Peristiwa nahas itu terjadi saat mereka sedang menggali tanah untuk pondasi bangunan sekolah.

Korban tewas diketahui bernama Paeran (50), warga Desa Wonosalam, Jombang akibat mengalami luka parah di sekujur tubuhnya setelah tertimpa dan tertimbun material bangunan selama hampir setengah jam.

Setelah dievakuasi dengan peralatan seadanya, Paeran langsung dibawa ke Puskesmas Wonosalam untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawaanya tak tertolong saat dalam perjalanan. Sedangkan kedua temannya berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka-luka.

Kepala Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam Ganda Firmanto mengatakan, pada saat kejadian 3 pekerja proyek gedung baru sedang menggali pondasi. Salah seorang di antaranya Pairan (53), warga Desa Pulosari, Bareng, Jombang.

Posisi pengalian pondasi yang berjarak sekitar 2 meter di bawah pondasi bangunan gedung lama. Sekitar pukul 09.30 WIB, pondasi gedung lama yang ada di atas para pekerja, mendadak longsor menimpa Pairan.

“Dua pekerja selamat karena berhasil lari, sedangkan tubuh Pairan tertimbun bongkahan beton pondasi berukuran cukup besar. Sehingga porses evakuasi butuh waktu lama.
korban tertimpa bangunan pondasi yang longsor,” kata Firmanto, Jumat (10/8/2018).

Korban sempat tertimbun longsoran sekitar 15 menit. Karena evakuasi secara manual dengan peralatan seadnya oleh para pekerja proyek dibantu siswa.

“Setelagh berhasil dievakuasi, Pairan dilarikan ke Puskesmas Wonosalam untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, nyawa korban tak terselamatkan. Paiman meninggal saat di puskesmas,” ungkap Firmanto.

Kapolsek Wonosalam AKP Sugeng membenarkan korban tewas akibat tertimpa bangunan pondasi gedung lama yang mendadak longsor. Pihaknya menduga pondasi ruang guru itu longsor akibat tanah di sebelahnya digali untuk pondasi gedung baru.

“Korban meninggal akibat tertimpa pondasi pada bagian kaki dan dadanya,” terangnya.

Petugas sempat memasang garis polisi dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Namun, polisi menghentikan penyelidikan kasus ini lantaran keluarga korban tak menuntut. Jenazah Pairan pun diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.

“Dari pihak Keluarga korban menolak untuk autopsi, keluarga menyadari ini musibah,” Terang  Sugeng. (snt/ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!