Agama  

Ternyata Salat di Masjidil Haram Sama Dengan Ibadah 55 Tahun

MEKAH – Masjidil Haram merupakan tujuan utama ketika umat Islam menunaikan ibadah haji. Masjid ini sekaligus jadi tempat yang dipandang paling suci bagi umat Islam di dunia.
Masjid yang dibangun mengelilingi Kakbah tersebut menjadi arah kiblat atau salat bagi umat Islam di penjuru dunia manapun. Dalam Alquran dikatakan seluruh umat Islam diperintahkan untuk memalingkan wajah dan hatinya ke arah Masjidil Haram, dimana pun ia berada. Seperti yang tertuang dalam Surah Al-Baqarah berikut ini:

Al-Baqarah ayat 149
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Artinya:
Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

Dalam ayat 150 juga disebutkan tentang kewajiban untuk selalu beribadah dengan menghadap (memalingkan wajah) ke Masjidil Haram dimanapun berada, dan tidak perlu takut pada orang-orang yang zalim, karena umat Islam hanya boleh takut kepada Allah.

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya:
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.

Masjid yang merupakan arah kiblat umat Islam tersebut memiliki keistimewaan bagi jamaah yang beribadah di dalamnya. Dalam Misrawi (2009:198), mengatakan, “Salat di Masjidil Haram mempunyai bilangan tersendiri. Dalam sejumlah hadist Nabi disebutkan, bahwa salat di Masjidil Haram pahalanya berlipat ganda.”
Pernyataan yang dikatakan Misrawi tersebut juga terkandung dalam sebuah hadist di bawah ini:
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ
فِيمَا سِوَاهُ

Artinya:
“Salat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 salat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 salat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)

Misrawi juga mengatakan dalam bukunya, hadist lain menyebutkan salat di Masjidil Haram setara dengan keutamaan salat selama 55 tahun, 6 bulan dan 20 malam. Sungguh akan mendapat pahala yang berlipat ganda bila umat Islam menunaikan salat di Masjidil Haram, untuk itu pula ketika berada di masjid ini terutama di sekitar Kakbah umat Islam dapat merasakan getaran batin yang berbeda, daripada beribadah di masjid lain.

Selain itu, ketika berada di Masjidil Haram, gairah umat Islam dalam beribadah terasa sangat luar biasa, hati bersih dan kesiapan untuk beribadah menjadi pendorong untuk terus melantunkan dzikir dan doa-doa pada Allah. Tempat yang bersih, luas, nyaman dan indah juga turut membuat semangat untuk beribadah semakin besar dan ibadah dilakukan lebih khusyuk. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!