Timbulkan Banyak Lalat, Dan Diduga Caplok Tanah Krendom, Peternakan Ayam PT DMC Dikeluhkan Warga

Jalan akses masuk dari jalan poros desa Kabuh ke lokasi peternakan ayam PT DMC membelah pemukiman warga, yang panjangnya ratusan meter dipasang pagar tembok beton. Jalan tersebut juga diduga mencaplok tanah aset desa. Jum’at (19/4/2019)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Keberadaan PT Dinamika mega tama citra (PT DMC) yang bergerak dibidang peternakan ayam, di dusun  Tegalrejo, Desa / kecamatan Kabuh, Jombang Jawa timur, dikeluhkan warga yang bermukim di sekitar peternakan tersebut. Pasalnya sejak perusahaan tersebut beroperasi dilingkungan dan didalam rumah warga menimbulkan banyak sekali lalat.

Tak hanya itu warga juga menuding PT DMC juga telah mencaplok tanas krendom, milik asset desa setempat. Yang lebih parah lagi, perusahaan ini dicurigai warga belum mengantongi izin yang lengkap.

Peternakan ayam milik PT DMC itu memang cukup besar, didirikan diatas lahan seluas sekitar 10 hektar di kawasan permukiman penduduk.

“PT DMC beroperasi sudah tiga bulan belakangan ini. Masyarakat di sini merasa dirugikan karena sejak peternakan tersebut beroperasi dilingkungan warga jadi banyak lalat. Lalat hingga masuk kedalam rumah, dan kamar-kamar rumah. Kemudian warga resah kemungkinan dapat terjangkit wabah flu burung atau penyakit lainya yang dapat diakibatkan dari peternakan ayam tersebut,” kata seorang warga bernama Lilik, Jumat (19/4/2019).

Hal itu menimbulkan keresahan warga yang tinggal di sekitar peternakan ayam itu. Lilik mengatakan, sekarang ini warga selalu menutup pintu rumah, kalau tidak ditutup dalam rumah akan tambah banyak lalat masuk didalam rumah.

“Sekarang ini kalau menaruh makanan dalam rumah pasti dirubung lalat.” Katanya.

Kami sangat keberatan dengan berdirinya peternakan ayam di tengah pemukiman kami, kan kami juga berhak  mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Saya sudah berkali-kali mengadukan masalah ini kepada kepala dusun Kabuh bernama Supali. Tapi tidak digubris.

“Kami sangat berharap pihak Pemkab Jombang, segera turun tangan segera menutup peternakan tersebut. Tak hanya itu PT DMC juga diduga telah mencaplok tanah krendom, tanah milik asset desa.” Ujar Lilik.

Menurut Lilik tidak hanya itu, pembangunan peternakan dipemukiman warga ini, tidak pernah ada sosialisasi kewarga.

“Tiba-tiba PT DMC sebagai tamu didesa ini membangun peternakan ayam tanpa sosialisasi ke warga. Bahkan mulai dari jalan masuk hingga menuju  ke areal peternakan dipasang pagar beton keliling tinginya sekitar 3 meter. Hal ini tambah membuat pemukiman warga tidak nyaman. Warga juga menduga pembangunan peternakan tersebut belum mengantongi Izin.”  Tambah Lilik.

Hal yang hampir senada dikatakan Samiatun, warga setempat mulai pabrik berdiri sekitar 3 bulan ini banyak sekali lalat.  

“Saya punya cucu yang masih balita, tidak bisa ditidurkan diruang tamu, karena akan dikerumuni lalat. Kalau toh di tidurkan diruangan tamu terpaksa harus dikipasi agar tidak banyak lalat yang mengerumuni. Bahkan didalam kamar juga masih banyak lalat.” Ujar Samiatun, Jum’at (19/4/2019) sambil menunjukan cucunya diruang tamu yang sedang dikerumuni lalat.

Samiatun juga menceritakan, ada warga yang sedang mengelar acara pesta pernikahan, hidangan makanan dimeja untuk menjamu tamu, dikerumuni lalat.

“Tuan rumah sempat merasa malu dengan para tamu undangan. Karena makanan yang disuguhkan banyak dikerumuni lalat. Tuan rumah merasa malu, karena takut dianggab oleh tamu menyuguhkan makanan yang tidak baik.”  Katanya.

Ia mengaku, semua warga di sekitar peternakan mengeluh, dengan kondisi ini.

“Kami sangat berharap Pemkab Jombang dan Polisi turun tangan.” Ujarnya.

Sementara itu dari pihak PT DMC masih sulit untuk dimintai konfirmasi. (Rin/Why/Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!