Peristiwa

Warga Jombang Meninggal Di Surabaya, Diduga Terpapar Virus Corona

×

Warga Jombang Meninggal Di Surabaya, Diduga Terpapar Virus Corona

Sebarkan artikel ini
PERISTIWA : Nampak petugas rumah sakit dari Surabaya, mengunakan pakaian khusus, saat memakamkan jenazah EH, di TPU Desa Gondek. Jum’at (3/4/2020) malam.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Salah seorang warga Dusun Mojodukuh, Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, berinisial EH (49) meninggal dunia di Surabaya. Diduga akibat terpapar virus corona atau covid-19.

Informasi dihimpun dilapangan dari sejumlah warga desa Mojowangi dan desa Gondek, jenazah baru saja dimakamkan Jum’at (3/4/2020) malam, di Tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Rejosari desa Gondek.

Menurut Yamin (39) warga dusun Rejosari, desa Gondek, mengatakan memang benar ada warga Dusun Mojodukuh, Desa Mojowangi, meninggal dunia di Surabaya, diduga akibat terjangkit virus corona (covid-19).

PERISTIWA : Nampak mobil ambulan pengangkut jenazah, yang masih nyangkut dijalan tanah berlumpur, di areal TPU desa Gondek. Sabtu (4/4/2020) pagi.

“Korban berinisial EH adalah warga Desa Mojowangi, namun bekerja di Surabaya. Jenazah EH dimakamkan malam hari, sekitar pukul 18.30 saya melihat mobil ambulan rumah sakit, mobil ambulan siaga desa, dan satu mubil toyota avanza beriringan masuk kelokasi TPU dusun Rejosari desa Gondek.”  Kata Yamin. Jum’at (3/4/2020) malam.

Menurut Yamin, awalnya jenazah hendak dimakamkan di TPU Desa Mojowangi. Namun, ada warga yang khawatir selanjutnya meminta jenazah dimakamkan di TPU agak jauh dari kampung. Lalu jenazah dimakamkan di TPU dusun Rejosari desa Gondek, yang agak jauh dari rumah warga.

Anggota BPD desa Gondek, Eko alias Itok, ia mengatakan, warga yang meninggal dunia di Surabaya itu adalah warga dusun Mujodukuh desa Mojowangi. Menurut informasi yang dia dapat, korban diduga terpapar virus corona. Sebelumnya jenazah hendak dimakamkan di TPU Dusun setempat namun  ada warga Mojowangi yang khawatir.

PERISTIWA : Nampak mobil siaga desa desa Mojowangi, yang masih nyangkut terperosok kelubang, di areal TPU desa Gondek. Sabtu (4/4/2020) pagi.

“Warga meminta jenazah dimakamkan di TPU agak jauh dari kampung. Lalu jenazah dimakamkan di TPU Dusun Rejosari, desa Gondek. Awalnya warga desa Gondek banyak yang tidak mengetahui jenazah warga desa lain (Desa Mojowangi) dimakamkam di TPU desa Gondek. Kebetulan mobil jenazah dan mobil siaga desa sempat nyangkut dijalan berlumpur, disekitar areal TPU desa Gondek. Warga kan penasaran malam-malam ada ambulan di TPU desa Gondek, akhirnya warga banyak yang mengetahui. Warga desa Gondek banyak yang kecewa karena tidak ada pemberitahuan kewarga, pemakaman dilakukan terkesan sembunyi-sembunyi.” Kata Itok kepada NusantaraPosOnline.Com. Jum’at (3/3/2020) malam.

Itok mengaku, warga desa Gondek, sekarang jadi khawatir. Apalagi baju dan sepatu perlengkapan yang digunakan (yang pakai) oleh petugas dari rumah sakit saat memakamkan jenazah. Masih diletakkan begitu saja di sekitar makam.

“Baju-baju dan sepatu yang digunakan petugas rumah sakit diletakkan begitu saja disekitar makam, tak hanya itu banyak bekas sarung tangan yang berserakan disekitar makam. Warga jadi khawatir.” Ucap Itok.

Menurut Itok warga sangat menyayangkan pemakaman tersebut tidak ada pemberitahuan kewarga desa Gondek.

“Sebenarnya warga desa Gondek bukan menolak jenazah dimakamkan di TPU desa Gondek. Seharusnya pemerintah atau dinas terkait mengidukasi masyarakat, memberi pemahaman yang benar kepada warga agar tidak salah paham. Warga diberitahu bahayanya dimana, apa yang harus dilakukan warga dalam kasus seperti ini. Jangan ujuk-ujuk malam hari bawa jenazah diam-diam kayak gini. Ini bisa menimbulkan kepanikan warga.” Ujar Itok.

PERISTIWA : Pakaian dan kaos tangan yang digunakan petugas rumah sakit, saat memakamkan jenazah, masih berada didekat makam EH, di TPU Desa Gondek. Sabtu (4/4/2020)

Kades Mojowangi Pramono Hadi, ia membenarkan bahwa ada warga desa Mojowangi, berinisial EH adalah warganya, tapi sudah lama tinggal dan bekerja di Surabaya, dan baru meninggal dunia di Surabaya.

“Saya mendapatkan kabar dari keluarganya, intinya pihak keluarga memberitahu kesaya jenazah EH akan dimakamkan didesa setempat. Jenazah dimakamkan kemarin sore sekitar pukul 19.30.”  Kata Pramono Hadi. Sabtu (04/4/2020).

Pramono menjelaskan, proses pemakaman, yaitu jenazah EH dari rumah sakit di Surabaya langsung dibawa ke TPU desa Gondek, mengunakan mobil ambulan rumah sakit. Yang membawa dan memakamkan adalah petugas medis, langsung kepemakaman.

Kepala desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Hisbulloh Huda,  juga membenarkan ada warga desa Mojowangi, yang meninggal dunia di Surabaya.

“Saya dapat kabar dari Pak Camat. Saya ditelpon intinya memberitahu ada warga desa Mojowangi, meninggal dunia di Surabaya, dan dimakamkan di TPU desa Gondek. Saya langsung melakukan pengecekan ke TPU. 

“Saya tiba di TPU sekitar pukul 19.30 WIB, ternyata memang benar sedang ada pemakaman Jenazah. Yang memakamkan jenazah petugas dari rumah sakit Surabaya.” Kata Hisbullah, kepada NusantaraPosOnline.Com. Sabtu (04/4/2020).

Hisbullah mengaku, ia sempat menanyakan kepada petugas dari rumah sakit. Apakah ini aman, dan tidak membahayakan warga ? “Aman karena jenazah sudah dibungkus rapat dengan plastik, beberapa lapis-lapis, dan dimasukan dalam peti jenazah. Jenazah juga sudah disemprot.” Kata Hisbullah, menirukan jawaban, dari petugas medis, yang memakamkan jenazah. (Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!