Peristiwa

Wujud Syukur, Petani Pojokrejo Jombang Menggelar ‘Keleman’

×

Wujud Syukur, Petani Pojokrejo Jombang Menggelar ‘Keleman’

Sebarkan artikel ini
KEUNIKAN BUDAYA lokal : Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Jombang, kembali mengelar kegiatan ‘Keleman’. Pada Minggu (2/2/2025).

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, kembali menggelar kegiatan ‘Keleman’. Minggu (2/2/2025).

Kegiatan ini di laksanakan di kawasan lahan pertanian sawah di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, dihadiri oleh Kepala dan Perangkat desa Pojokrejo, Pengurus dan anggota Kelompok tani (Poktan), Bintara Pembina Desa (Babinsa), tokoh masyarakat setempat, hingga ada pula anggota legislatif dari DPRD Kabupaten Jombang.

Kegiatan ini, diisi dengan doa bersama, sebagai bentuk rasa syukur warga, sekaligus memohon kepada sang pencipta Allah SWT, agar petani atau warga Desa Pojokrejo, diberi kesehatan, keselamatan, dan diberikan hasil panen padi yang bagus.

Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Jombang, mengelar kegiatan ‘Keleman’. Minggu (2/2/2025).

Berdasarkan pantauan di lokasi kegiatan, tampak satu per satu petani di Dusun Gudang, berdatangan ke sawah, lokasi yang akan dilaksanakannya tradisi Keleman. Rata-rata mereka membawa tumpeng, ada juga yang membawa buah-buahan dan makanan lainnya.

Di lokasi acara, mereka duduk berjajar dan melingkar. Setelah berkumpul, acara kemudian di mulai.

Tokoh petani setempat, Slamet Zainuri  (Cak Nu) memulai acara. Dia menjelaskan tujuan digelarnya acara ini untuk selamatan ‘Tingkeban’ Padi.

“Kami berharap ke depan agar petani di desa ini kompak uri-uri, melestarikan tradisi-tradisi petani,” kata Cak Nu. Minggu (2/2/2025).

Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, mengelar kegiatan ‘Keleman’. Pada Minggu (2/2/2025).

Menurut Cak Nun, selama ini tradisi yang biasa dilakukan petani setempat adalah tradisi ‘Wiwit’. Tradisi itu adalah tradisi untuk menandai musim panen Padi tiba.

Sama halnya dengan tradisi ‘Keleman’, ketika melangsungkan tradisi ‘Wiwit’, para petani juga berdoa kepada Tuhan, sebagai bentuk rasa syukur mereka karena Padinya telah panen.

Kepala Desa Pojokrejo, Nursan, dalam sambutanya menuturkan, tradisi keleman adalah tradisi turun temurun yang rutin digelar tipa tahun. Keleman rutin dilaksanakan, untuk mempertahankan kearifan lokal agar tetap lestari.

“Keleman, adalah ungkapan rasa syukur dari para petani kepada Tuhan dengan harapan agar tanaman padi mereka bisa dijauhkan dari gangguan hama dan penyakit serta agar nantinya bisa menghasilkan produksi yang maksimal yang penuh dengan keberkahan.” Kata Nursam, yang juga merupakan seorang petani tulen.

Nursan berharap, apa yang menjadi hajat para petani dikabulkan oleh sang pencipta Alloh SWT.

Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Jombang, kembali mengelar kegiatan ‘Keleman’. Pada Minggu (2/2/2025).

“Tanamannya diberikan yang bagus, dan juga seluruh petani diberikan kesehatan,” tutur Nursan.

Sementara itu, anggota DPRD Jombang, Anas Burhani yang hadir juga berharap, kegiatan ini dapat memberikan keberkahan.

“Semoga ‘Keleman’ ini memberikan keberkahan untuk kita semua,” ucap Anas Burhani.

Di akhir acara, seorang tokoh kemudian memimpin doa. Sementara para petani mengamininya. Mereka tampak khusyuk dalam doa-doa yang dipanjatkan.

Suasana terlihat saat mereka bersama-sama menyantap tumpeng dan makanan yang dibawa petani. Hamparan tanaman Padi yang rata-rata berumur kisaran 45 hari setelah tanam di daerah tersebut itu terlihat menghijau. ***

Pewarta : WAHYU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!