Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Peristiwa

Bocah Kelas VI SD Di Jombang Meninggal Dunia 1 Hari Usai Di Vaksin

×

Bocah Kelas VI SD Di Jombang Meninggal Dunia 1 Hari Usai Di Vaksin

Sebarkan artikel ini
Jenasah Bayu setiawan (Sebelah kiri) menjelang akan dimakamkan. Selasa pagi (28/12/2021) dan nampak foto Bayu setiawan (Sebelah kanan) semasa ia masih hidup Foto : Istimewa

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Kesedihan menyelimuti kediaman Bayu setiawan 12 tahun, di Dusun Bendung rejo RT 10 RW 14 Desa Jogoroto Kabupaten Jombang, yang meninggal dunia setelah 1 (satu) hari usai divaksin COVID-19 di Puskesmas Selorejo Kecamatan Mojowarno Jombang Jawa timur.

Anak kedua dari 3 bersaudara yang merupakan buah hati pasangan suami istri Kaswan (50) dan Miyatin (58) pergi untuk selamanya meninggalkan orang tuanya, di usia yang masih 12 tahun.

Bayu setiawan merupakan siswa kelas VI SDN Gedangan Kecamatan Mojowarno Jombang. Ia meninggal dunia pada Selasa pagi 28 Desember 2021 sekitar pukul 05.00 WIB di Puskesmas Mayangan Kecamatan Jogoroto.

Kades Jogoroto Sodirin, membenarkan kejadian tersebut terkait warganya atas nama Bayu setiawan umur 12 tahun, meninggal dunia setelah 1 hari di vaksin Covid-19.

“Bayu setiawan meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB di Puskesmas Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto.” Kata Sodirin, usai mengikuti pemakaman korban, Selasa siang (28/12/2021)

Sodirin menjelaskan, Bayu setiawan  ini adalah warganya (desa Jogoroto), namun ia bersekolah di SDN Gedangan Kecamatan Mojowarno. Pada Senin pagi 27 Desember 2021 ia mengikuti Vaksin Covid-19 yang diadakan sekolah. Dan pelaksanaan Vaksin dilakukan di Puskesmas Selorejo Kecamatan Mojowarno.

Nampak Rombongan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab bersama, sejumlah pejabat Pemkab Jombang saat dirumah korban, didesa Jogoroto. Selasa (28/12/2021) Foto : Sinta

“Vaksin dilakukan pagi, pada malam harinya sekitar jam 12 malam (Pukul 00.00 WIB) korban mengalami gejala panas dan muntah-muntah. Karena kondisinya seperti itu, sekitar pukul 04.00 WIB korban diperiksakan ke Puskesmas Mayangan, Jogoroto oleh orang tuanya. Namun naas, korban tidak bisa diselamatkan, pada pukul 05.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Dan sekitar pukul  8 pagi tadi dilakukan pemakaman. Korban dimakamkan dipemakaman umum desa Jogoroto. Ini saya baru saja ikut memakamkan korban.” Terang Sodirin Kades Jogoroto.

Ia menambahkan, sebelum mengikuti Vaksin, setahu saya korban sehat-sehat saja tidak ada riwayat penyakit parah atau kronis. Namun sebelum menjalani vaksin pada tanggal 19 Desember 2021, Bayu setiawan baru saja dikhitankan (Disunat).

“Memang sekitar 7 hari sebelum di Vaksin, korban baru saja dikhitankan. Untuk penyebab kematian korban saya tidak paham. Jadi saat ini  hanya itu saja yang bisa saya sampaikan. Nanti saya takut keliru memberi penjelasan.” Tegas Sodirin.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono, menerangkan, siswa kelas 6 SD itu seharusnya mengikuti vaksinasi anak secara kolektif di sekolahnya pada Kamis (23/12/2021).

Namun, ia tidak bisa ikut vaksin karena usai khitan satu minggu sebelumnya. Akhirnya, anak kedua dari tiga bersaudara itu baru bisa mengikuti vaksinasi susulan di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12/2021).

“Sebenarnya vaksinnya itu di SD waktu itu. Karena habis khitan dan sebagainya, jadi belum bisa divaksin. Akhirnya divaksin di Puskesmas Mojowarno,” jelasnya saat dikonfirmasi wartawan.

Menurut Haryo, korban disuntik vaksin dengan jenis vaksin Pfizer. Sebelum vaksin disuntikkan, petugas vaksinator Puskesmas Mojowarno terlebih dahulu melakukan screening terhadap korban.

Hasil screening memutuskan korban bisa mengikuti vaksinasi. “Screening waktu itu baik semua. Kita gak berani kalau jelek screeningnya,” ungkapnya.

Korban baru mengalami panas dan muntah ketika malam hari. Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB. Di puskesmas tersebut, korban sudah dinyatakan meninggal oleh petugas kesehatan setempat.

“Sampai jam 12 itu muntah. Terus jam 3 pagi muntah, responsnya komunikatif. Jam 5 dibawa ke Puskesmas Mayangan, dalam arti medis sudah tidak ada (meninggal dunia, red),” Ujarnya.

Haryo belum bisa memastikan korban meninggal akibat vaksin yang telah disuntikkan. Menurutnya, Dinkes Jombang saat ini masih mengumpulkan bukti untuk memastikan penyebab kematian korban.

“Kita ngumpulkan bukti-bukti dulu, seperti riwayat penyakitnya. Kita cari arahnya ke KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau penyebab lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu dari pantauan dilapangan pada Selasa pagi (28/12/2021) dirumah kediaman korban di Desa Jogoroto, juga didatangi Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab bersama sejumlah pejabat Pemkab Jombang. Kedatangan rombongan Bupati Jombang tersebut, untuk menyampaikan bela sungkawa. Dan pada kesempatan tersebut terlihat Rombongan Bupati Jombang, juga berdoa bersama, untuk keluarga dan almarhum, yang telah meninggal dunia. (Rin/wny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!