JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Sebuah usaha Home Industri Keripik Usus Ayam di Dusun Sawahan RT 03 RW 05 Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa timur, akhirnya dihentikan atau ditutup.
Penutupan tersebut dilakukan setelah Pemerintah Desa (Pemdes) Sambirejo, memanggil pemilik Home Industri Keripik Usus Ayam tersebut kekantor Desa Setempat. Karena keberadaan usaha ini dikeluhkan sejumlah warga sekitar lokasi, lantaran limbah usaha menimbulkan bau busuk yang menyengat, dan polusi udara, sehingga sangat mengganggu dan merugikan warga sekitar.
Kades Sambirejo Zainul Arifin mengatakan, bahwa siang ini pihaknya telah memanggil pihak pemilik Home Industri Keripik Usus Ayam. Namun yang hadir kekantor desa diwakili oleh pengelola yakni atas nama Faizatin.
“Siang ini baru saja selesai diadakan pertemuan antara perwakilan pemilik usaha keripik usus ayam yang diwakili oleh Faizatin, perwakilan warga terdampak, Perangkat desa setempat, RW, dan disaksikan oleh Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Hasil pertemuan tadi, sudah ada kesepakatan, bahwa terhitung mulai besok pagi Selasa 20 Juni 2023 harus menutup tersebut.” Kata Zainul. Senin siang (19/6/2023).
Zainul menandaskan, bahwa kesepakan tadi dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang dibuat oleh perwakilan pemilik usaha. Penutupan ini sifatnya sementara sampai ada kesepakatan dari pemiliknya. Apabila pihak pemilik tidak menindaklanjuti dan mengindahkan kesepakatan hari ini, maka penutupan akan dilakukan seterusnya. Tandasnya.
BACA JUGA :
“Pemilik usaha ini bukan orang Jombang. Pemiliknya adalah orang Kabupaten Sidoarjo. kalau datang ke Jombang tidak pasti. Usaha ini mulai beroperasi sejak Nopember 2023 lalu, dan sejak awal sampai sekarang dari pihak pemilik tidak pernah memberitahu ataupun izin kepada warga, RT, RW, atau Pemdes setempat.” Terang Kades Sambirejo.
Ia menambahkan, penutupan ini dilakukan untuk menindaklanjuti banyaknya aduan warga yang mengeluhkan bau busuk yang menyengat dari limbah usus ayam, yang diolah ditempat itu.
“Warga sekitar home indutri melapor dan mengeluh kedesa. Warga mengeluhkan bau busuk yang menyengat dari air limbah usus ayam, pencemaran udara. Bahkan air limbah bekas membersihkan usus ayam ini diduga mencemari sumur warga, dan meluber ke saluran air drainase di dekat rumah warga. Jadi dengan adanya laporan warga ini kita tindak lanjuti.” Ucapnya.
Sementara itu, Berin, warga setempat yang terdampak limbah, ia mengatakan warga tak hanya mengeluhkan bau busuk, tapi juga menimbulkan sesak napas. Bahkan air limbah ini juga mencemari sumur miliknya.
“Selani bau busuk yang menyengat, air limbah ini juga mencemari air sumur. Sumur tidak dapat difungsikan karena kotor, terkadang air limbah juga meluber ke halaman rumah warga jika sudah penuh di dalam penampungannya.” Kata Berin. Senin siang (19/6/2023).
Terkait hal tersebut, Faizatin perwakilan pemilik usaha, ia membenarkan bahwa sudah ada kesepakatan dikantor desa, bahwa mulai besok pagi Selasa 20 Juni 2023 usaha ini dihentikan.
“Kesepakatan tadi dikantor desa, hari ini masih boleh bekerja, untuk menghabiskan bahan keripik usus ayam yang sudah terlanjur di beli. Namun mulai besok pagi diberhentikan. Itu kesepakatan tadi dikantor desa.” Kata Faizatin, dilokasi usaha. Senin siang (19/6/2023).
Saat disingung, berapa banyak usus ayam yang dikelolah setiap hari ? ia mengatakan setiap hari mengelolah usus ayam sekitar 800 Kg.
“Setiap hari rata-rata mengelolah 700 Kg sampai 800 Kg usus ayam, yang diolah menjadi keripik.” Ungkap Faizatin. (Rin/Why)