JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengirimkan 3 orang perwakilan kepala desa ke China untuk belajar mengembangkan potensi desa.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi ia mengatakan ada tiga orang kades yang dikirim ke Cina. Untuk mengikuti forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme yang digelar di Yunnan, Tiongkok pada tanggal 5-11 Mei.
“Forum itu yang akan diikuti oleh kepala desa dari negara-negara ASEAN dan Asia.” Kata Anwar saat menerima beberapa kepala desa di kantornya, Jakarta, Jumat (3/5).
Ketiga
perwakilan dari kepala desa tersebut masing-masing yakni Kades Poleonro,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Hardi), Kades Margasakti, Bengkulu Utara,
Bengkulu (Sumaryono) dan Kades Kandolo, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
(Alimuddin).
Forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme ini bertujuan
untuk membangun kapasitas para pemimpin-pemimpin yang ada didesa-desa dengan
berbagi pengetahuan tentang pembangunan ekonomi.
Selain
itu, forum itu juga mambahas soal pengembangan infrastruktur dan pengembangan
sumber daya manusia, agar dapat lebih meningkatkan pengembangan masyarakat
pedesaan dinegara-negara ASEAN.
“Dengan digelarnya
forum ini, saya berterima kasih kepada Pemerintah Tiongkok yang telah
memfasilitasi kegiatan yang melibatkan banyak kepala desa atau pimpinan-pimpinan
desa di seluruh negara anggota ASEAN,” kata Anwar yang didampingi Dirjen
Pembanguna Kawasan Perdesaan (PKP) Kemendes PDTT Herlina Sulistyorini saat
melepas keberangkatan ketiga kepala desa di Kantor Kemendes PDTT.
Anwar mengaku yakin, forum yang diikuti oleh para peserta dari negara-negara
ASEAN ini dapat membawa manfaat bagi para peserta.
“Saya yakin dengan forum ini akan tercapai banyak sekali kesempatan untuk
saling bertukar pikiran mengenai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Dari hasil forum ini akan diciptakan sebuah jejaring kerja antara pemerintah
yang mengikuti pelatihan ini,” Ucapnya.
Dengan forum ini, para peserta dapat berbagi pengetahuan tentang pengalaman dan
praktik terkait vitalisasi pedesaan dan pengurangan kemiskinan serta
perencanaan pengembangan masyarakat.
Apalagi, para pesertanya tidak hanya negara ASEAN dan China. Tapi, juga
ada negara asia seperti Republik Korea dan Jepang yang diharapkan dapat berbagi
praktik dan pengalaman terbaiknya.
“Semoga kedepan mereka saling tukar menukar ide dan gagasan serta inovasi
pedesaan sehingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa bisa kita
tingkatkan,” Pungkasnya. (bd)