JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Sejumlah agen tiket Bus dan tiket pesawat terbang yang membuka loket di area terminal tipe B Kepuhsari Kabupaten Jombang dan sekitarnya, menjerit karena terdampak Kebijakan pemerintah yang kembali memberlakukan larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Karena, lebaran tahun lalu mereka telah merasakan dampak larangan mudik dari Pemerintah, sehingga tidak bisa berjualan tiket.
Sugeng, salah seorang pemilik loket yang menjadi agen tiket Bus dan Tiket Pesawat terbang, mengaku tak mendapat penghasilan. “Tahun ini, dipastikan kami mengalami nasib serupa seperti tahun lalu, setelah pemerintah mengumumkan larangan mudik pada lebaran Idul Fitri tahun ini.” Kata Sugeng. Rabu petang (14/4/2021).
Sugeng menyebutkan, semua agen tiket baik yang berada diareal terminal tipe B Kepuhsari, maupun yang diluar terminal, sangat terpukul sekali dengan adanya larangan mudik. Tahun kemarin sudah dilarang, dan sekarang dilarang kembali.
“Larangan mudik tahun ini berdampak besar bagi kami dalam mencari rezeki. Karena secara otomatis, para agen tiket dan pekerjanya, tak mendapat penghasilan. Padahal, hanya saat lebaran atau musim mudiklah kami dapat merasakan penghasilan yang lumayan, sebagai penyedia tiket.” Ujarnya.
Hal senada juga dikeluhkan Asikin, pemilik loket atau agen tiket Bus dan tiket pesawat yang ada depan simpang tiga samping kampus UNDAR Jombang. Ia mengatakan, “Kami agen tiket dan pekerjanya (karyawan loket), dapat hasil maksimal saat musim mudik. Lebaran kemarin kita sudah tidak dapat bekerja. Padahal kita juga tidak menerima bantuan atau kompensasi apapun dari pemerintah pusat maupun dari Pemerintah Provinsi Jawa timur, dan juga Pemkab Jombang.” Kata Asikin.
Kami berharap, pemerintah juga memperhatikan kalangan penjual tiket. “Kalau bisa dari pemerintah tidak melarang mudik. Tetapi bagi pemudik harus menyiapkan persyaratan misalnya rapid test atau antigen. Dengan adanya larangan, otomatis dari pihak angkutan juga akan mengurangi armadanya untuk jalan, dan kami agen tiket dan karyawannya masih bica cari makan.” jelasnya.
Asikin, juga menyebutkan semua agen tiket dan karyawannya loket yang ada di Jombang semua terdampak kebijakan larangan mudik. “Kami berharap pemerintah baik pusat, Pemerintah provinsi Jawa timur, ataupun Pemkab Jombang bisa memberi solusi terhadap masalah ini. Agar agen tiket dan karyawan yang bekerja di loket penjual tiket tetap bisa cari makan. Dimasa pandemi Civid-19 ini. Kami menyadari bagi pemerintah mengeluarkan larangan mudik memang gampang, tapi membuat kebijakan agar rakyat kecil bisa makan memang sulit.” Ujarnya. (Rin)