JOMBANG (NusntaraPosOnline.Com)-Jalan politisi partai Golkar Nyono Suharli Wihandoko untuk kembali maju menuju kursi Bupati Jombang, di Pilkada Jombang 2018 semakin mulus. Setelah berkoalisi dengan PDIP, kini giliran PAN yang memilih merapat barisan untuk mengusung politisi partai Golkar tersebut.
Komitmen koalisi kedua partai dibuktikan dengan penandatanganan surat kesepakatan MoU (Memorandum of Understanding) kerjasama politik PAN-Golkar di Hotel Yusro, Jombang, Senin (14/8/2017). Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPD Golkar Jombang Tjaturina Yuliastuti, Sekretaris DPD Golar Jombang Surachmad.
Dari kubu PAN terlihat Ketua DPD Jombang Saichu dan Sekretaris DPD PAN Jombang Irman yang menandatangi MoU tersebut. Selain itu, hadir pula Nyono yang saat ini menjabat Ketua DPD Golkar Jatim dan Ketua DPW PAN Jatim Masfuk.
Ketua DPD PAN Jombang Saichu mengatakan, dengan koalisi ini PAN memutuskan untuk mengusung Nyono sebagai calon bupati di Pilbup 2018.
“Pak Nyono mendekati lima tahun ini dapat bekerja dengan baik, melakukan langkah-langkah strategis untuk membangun Kabupaten Jombang. Sejak awal kami cermati. Maka kami beri dukungan ke beliau,” Ucap Saichu kepada wartawan.
Namun demikian, PAN tetap kukuh untuk menawarkan Ali Fikri sebagai pasangan Nyono di Pilkada 2018. Ali merupakan kader PAN yang pernah menjabat Bupati Jombang cukup singkat, yakni Juni-September 2008. Sebelumnya, Ali menjadi Wakil Bupati periode 2003-2008 mendampingi Suyanto.
Terkait permintaan PAN tersebut, Nyono, yang yang saat ini menjabat Bupati Jombang itu mengakui Ali Fikri sebagai sosok yang berpengalaman di politik dan birokrasi. Hanya saja, penentuan nama pasangan dirinya di Pilbup 2018 tetap akan melalui pertimbangan yang matang.
“Pencalonan melalui survei, nanti dilihat yang paling tinggi surveinya, yang dikehendaki masyarakat,” Kata Nyono.
Sebagai informasi, pada Jumat (4/8) lau, Golkar lebih dulu menjalin koalisi dengan PDIP untuk Pilbup Jombang 2018. Kedua partai ini sepakat untuk berbagi kursi calon bupati dan wakil bupati. Meski hanya mempunyai 7 kursi di DPRD, Golkar mendapat kesempatan mengusung kadernya, Nyono di sebagai calon bupati Pilkada nanti. Sementara pendamping Nyono akan dipilih dari PDIP.
Sedangkan pada pemilu legeslatif 2014 lalu, PAN hanya meraih 3 dari 50 kursi di DPRD Jombang. Tentunya kondisi ini membuat nilai tawar politik PAN di mata Golkar dan PDIP cukup lemah. Dan PDIP meraih 9 kursi, dan Golkar 7 kursi. (rin)