Pengamat: Parpol Oposisi Justru Menikmati Hoax ?

JAKARTA, nNusantaraPosOnline.Com-Dengan maraknya berita hoax atau berita bohong, tumbuh subur di Tanah Air beberapa tahun terakhir, terlebih saat tahun politik, momen tahun jelang Pemilihan Presiden. Kindisi inilah yang mengidentifikasikan hoax  sangat politis.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, menyebutkan dari distribusi hoax, sangat jarang ditemui berita bohong yang menyoal masalah selain politik. Semuanya seakan menyudutkan pemerintahan dengan tudingan miring. Sehingga, nampak sekali muatan politisnya.

“Saya kira dari seluruh hoax yang berkembang itu 80 persen politis,” kata Ray Rangkuti saat diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Maret 2018.

Menurut Ray, ini harus dilawan oleh semua pihak, termasuk partai politik. Pengamatan Ray, sejauh ini yang gencar memusuhi berita palsu hanyalah pemerintah, juga parpol pendukung.

“Karena mereka (pemerintah) dirugikan, mereka teriak. Tapi partai oposisi diam saja. Ini yang harus diperhatikan, seharusnya semua melawan hal itu,” Tambahnya.

Dia berpendapat yang terjadi saat ini, partai oposisi cenderung menikmati hoax yang diarahkan pada pemerintah. Ray tak mau buru-buru menilai mereka sebagai produsen berita palsu, namun lebih kepada kemampuan untuk berempati.

Soalnya pihak oposisi seperti Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah kerap ditimpa hoax dan mengerti rasanya menjadi korban. Namun, keduanya tak punya itikad baik membela pemerintah yang jadi korban hoax.

“Mereka ini kan tahu betul rasanya, bagaimana sakit hatinya (jadi korban hoax), tapi enggak mau sama-sama bergandengan tangan melawan hoax,” sebut Ray.

Ray menuturkan cara menghentikan hoax adalah dengan menjadikan hal itu sebagai musuh bersama. Komitmen semua partai politik, baik di pemerintah dan oposisi sangatlah penting.

“Yang paling efektif adalah komitmen parpol, mereka yang harus menjaga. Mereka harus marah terhadap siapa pun yang menggunakan hoax, entah dalam politik memenangkan dan mempertahankan. Ini untuk mempertahankan demokrasi kita,”  Tegas Ray. (bd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!