Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintah

Perangkat Desa Di Seragen Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

×

Perangkat Desa Di Seragen Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Sebarkan artikel ini
Cipto Purnowo Wagiman (56), warga Dukuh Sadang, Desa Kecik, yang juga Kaur Umum Desa Kecik, ditemukan tak bernyawa di sawah bengkok miliknya, Sabtu (10/4/2021) petang. Korban diduga kesetrum jebakan tikus.

SERAGEN, NusantaraPosOnline.Com-Pria malang bernamaCipto Purnowo Wagiman (56), warga Dukuh Sadang, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Seragen. Yang juga Kaur Umum Desa Kecik, ditemukan tak bernyawa di sawah bengkok miliknya, Sabtu (10/4/2021) petang. Korban diduga kesetrum jebakan tikus.

Kaur Umum Desa Kecik ini ditemukan oleh warga dalam kondisi tergeletak di sawahnya yang terletak di Dusun Kaping, Desa Kecik.

Camat Tanon, Suratman, membenarkan kejadian tersebut “Benar, penyebabnya karena kesetrum, tadi korban ditemukan Pak RT sekitar pukul 17.30 WIB,” ujar Camat Tanon, Suratman, saat dihubungi. Sabtu (10/4/2021).

Menuruta Suratman, usai ditemukan warga, korban awalnya hendak dibawa ke klinik terdekat. Namun dalam perjalanan, korban sudah meninggal dunia. “Sama warga hendak dibawa ke klinik, tapi dalam perjalanan sudah meninggal dunia kemudian dibawa pulang,” terangnya.

Suratman menyebut, korban diduga meninggal akibat tersengat kawat jebakan tikus beraliran listrik. Jebakan ini dipasang di sawah korban sendiri.

“Korban kebetulan adalah Kaur Umum Desa Kecik. Itu sawah bengkok korban, dipasangi kawat untuk jebakan tikus,” imbuhnya.

Kawat jebakan tikus ini, lanjutnya, dialiri listrik dari genset. Korban diketahui baru menyalakan genset tersebut siang tadi.

“Infonya tadi siang setelah jagong, korban menghidupkan genset. Tahu-tahu ditemukan sudah meninggal,” imbuhnya.

Suratman melanjutkan, pihak kecamatan sebenarnya sudah sering mengimbau warganya untuk tidak memasang jebakan tikus menggunakan aliran listrik. Bahkan beberapa kali upaya pelepasan kawat jebakan tikus sudah sering dilakukan.

“Desa Kecik sendiri sudah sempat melakukan gropyokan tikus, dapat ribuan tikus. Tapi kemungkinan masih ada tikus sehingga petani masih memasang jebakan,” pungkas Suratman.

Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam catatan detikcom, peristiwa terakhir terjadi di Karanganyar pada awal bulan lalu. (Edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!