JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan gedung sekolah PAUD di Desa / Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa timur, yang dibiayai dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2022, diduga bermasalah, dan serat penyimpangan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Pasalnya pelaksanaan pembangunan PAUD senilai Rp 1.410.200.000 di Desa Wonosalam tersebut, diduga tidak sesuai dengan perencanaan awal dan proposal pengajuan bantuan.
Informasi dihimpun nusantaraposonline.com, menyebutkan dana hibah Rp 1.410.200.000 tersebut dianggarkan untuk pembangunan sekolah TK Dharma Wanita 1 di dsn Gondang Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam Jombang.
Namun, setelah bantuan hibah cair, tanpa alasan yang jelas, dana bantuan tersebut dialihkan kedesa lain, yakni untuk pembangunan PAUD di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam.
Kasi perencanaan Pemerintah desa Carangwulung Supri mengatakan, kasus ini berawal tahun 2020 lalu pihak pemerintah desa Carangwulung mendapat tawaran dari Rudi (Mohammad Rudy Ermawan Yulianto) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pimprov Jawa Timur.
“Tahun 2020 lalu Pak Rudi, menawarkan bantuan hibah dari APBD Jatim. Dia bilang mumpung ia masih menjabat sebagai kepala BAPPEDA Jatim. Dan kalau ada apa-apa langsung hubungan sama Pak Jalal. Pak Jalal ini kepanjangan tangan Pak Rudi. Sedangkan Pak Rudi, selain menjabat kepala BAPPEDA ia adalah tuan tanah di Wonosalam pemilik tempat wisata Kampoeng Djawi (tempat wisata sekaligus penginapan yang dilengkapi dengan fasilitas outbond. Kampoeng Djawi bertempat di Dusun Gondang, desa Carangwulung.” Kata Supri, Rabu (25/1/2023).
Supri membeberkan, setelah itu dirinya membuat proposal pengajuan bantuan untuk pembangunan gedung TK Dharma Wanita desa Carangwulung, dengan anggaran Rp 1,4 miliar. Proposal diajukan kepada kepala BAPPEDA Jatim. Dalam membuat proposal dan perencanaan tersebut, mengunakan jasa konsultan bernama Adib warga Peterongan Jombang.
“Proposal tersebut kemudian saya serahkan melalui Pak Jalal selaku orang kepercayaan Pak Rudi. Pada tahun 2022, bantuan hibah tersebut cair, namun secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas, juga tanpa ada musyawarah, bangunan langsung dialihkan kedesa lain, yakni untuk pembangunan sekolah PAUD Desa Wonosalam.” Beber Supri.
Supri menadaskan, akibat pengalihan bantuan yang dilakukan secara sepihak, ini jelas merugikan pihak Desa Carangwulung. “Desa Carangwulung jelas merasa dirugikan, karena tak jadi dapat bantuan. Atas kejadian ini saya secara pribadi sangat kecewa.” Tandasnya.
Ditempat terpisah Kepala TK Dharma Wanita Desa Carangwulung Ani mengatakan, bahwa pada tahun 2020 lalu TK Dharma Wanita memang pernah mengajukan bantuan hibah ke BAPPEDA Jatim, dengan anggaran kisaran Rp 1,4 miliar. Pengajuan bantuan melalui Pemdes Carangwulung.
“Bantuan tersebut memang disetujui dan sudah dianggarkan. Saya selaku Kasek tahun 2022 lalu pernah dipanggil oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, yang intinya memberitahukan kepada saya bahwa TK Dharma Wanita Desa Carangwulung mendapat bantuan hibah dari APBD Jatim. Pihak Disdik Jombang, juga menyebutkan bantuan tersebut sangat besar yang ini hampir Rp 1,5 miliar (Rp 1.410.200.000).” Kata Ani. Rabu (25/1/2023).
Ani menegaskan, meski bantuan TK Dharma Wanita Desa Carangwulung tersebut disetujui dan telah dianggarkan oleh Pemprov Jatim. Namun sampai hari ini, sekolah yang ia pimpin tidak pernah menerima bantuan hibah tersebut.
“Bantuan tersebut diduga dialihkan secara sepihak oleh BAPPEDA Jatim, dialihkan untuk pembangunan PAUD desa Wonosalam. Ya saya pertanyakan ada apa dengan pengalihan bantuan ini ? Kalau tidak ada apa-apa tak mungkin dialihkan, saya curiga ada apa-apa dibalik ini.” Tegasnya.
Selain itu Ani mengaku, bahwa pihaknya pernah berkoodinasi dengan orang bernama Agus Riadi mantan kepala BAPPEDA Pemkab Jombang.
“Saya pernah koodinasi minta pertimbangan kepada Pak Agus Riadi. Beliau malah memberi saran hati-hati kalau menerima bantuan tersebut, soalnya bantuan hibah tersebut biasanya banyak terjadi potongan.” Ucap Ani.
Terkait hal ini Kades Carangwulung Ma’arif membenarkan bahwa tahun 2020 lalu Pemdes Carangwulung, mengusulkan permohonan bantuan untuk pembangunan TK Desa Carangwulung dengan anggaran kisaran Rp 1,4 miliar, yang ditujukan kepada BAPPEDA Pimprop Jatim.
“Betul kami mengajukan bantuan. Proposal itu dibuat oleh Kasi Perencanaan pembangunan Pemdes Carangwulung. Saya dengar-dengar bantuan itu cair tahun 2022 lalu. Namun saya tak tahu persis alasan bantuan itu tidak jadi dicairkan untuk TK Dharma Wanita Carangwulung. Yang mengetahui alasanya, kan Pemprov Jatim. Jadi sebaiknya coba saudara tanyakan ke BAPPEDA Jatim saja, biar duduk persoalanya jelas.” Kata Ma’arif, saat dihubungi nusantaraposonline.com, pada Rabu (25/1/2023).
Sementara itu, konsultan perencana Adib warga peterongan Jombang, juga membenarkan bahwa dirinya pernah membuat perencanaan bangunan TK Dharma Wanita Desa Carangwulung.
“Tahun 2020 lalu TK Desa Carangwulung akan mendapat bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim. Saya diminta untuk membuat gambar perencanaan bangunan TK tersebut. Jadi saya hanya membuat gambar perencanaan saja.” Kata Adib.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung PAUD Desa Wonosalam Diduga Banyak Penyimpangan
Kasus bantuan hibah Pimprov Jatim 2022 itu, tak hanya bermasalah pada pengalihan dana bantuan. Tetapi pelaksanaan pembangunan fisik PAUD di Desa Wonosalam ini juga banyak kejangalan, dan diduga banyak penyimpangan.
Diduga ada item pekerjaan yang sengaja tidak dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan. Yang lebih parah lagi, terlihat juga ada bangunan fisik yang dikerjakan setengah jadi.
Berdasarkan pantauan nusantaraposonline.com dilokasi proyek pada Rabu (25/1/2023) menemukan dugaan sejumlah penyimpangan, misalnya : Pada pekerjaan listrik sampai hari ini belum tersambung ke PLN atau belum menyala.
Pekerjaan kolom beton bagian belakang bangunan tidak ada finishing plesteran dan acian. Pada plafond area belakang dan samping bangunan tidak ada pengecatan. Kusen jendela dan Jendela yang terpasang diduga mengunakan kayu kualitas rendah.
Pada bangunan pendopo sekolah, tidak terpasang konstruksi jarum keras untuk penguat kuda-kuda, tidak terpasang treckstang untuk pengikat antar kuda-kuda baja, serta terlihat juga tidak terpasang ikatan angin antar gording yang berbahan dari besi polos diameter 12 mm, dan ketebalan plat plendes juga diduga tidak sesuai tak sesuai bestek.
Menurut keterangan warga Kecamatan Wonosalam berinisial SM (40) mengatakan “Pembangunan Gedung PAUD desa Wonosalam, sarat penyimpangan mas, sehingga hasil pembangunan tersebut perlu dipertanyakan.” ungkap SM. Rabu (25/1/2023).
Menurut SM, bangunan PAUD desa Wonosalam tersebut terkesan tak selesai, misalnya pada bagian belakang bangunan gedung PAUD terlihat amburadul, kolom belakang bangunan tidak ada finishing. Plafond area belakang dan samping bangunan tidak dilakukan pengecatan.
“Selanjutnya pada pembangunan talud penahan dari beton, juga seperti bangunan tak selesai, serta bahan material pipa untuk toilet sangat tipis sekali, dan untuk pembuangan air kotor dari avour mengunakan pipa ukuran 2 dim, diduga ini tak sesuai Bestek.” Ujar SM.
Tak hanya itu, sambung SM pekerjaan pendopo juga ada item pekerjaan yang diduga sengaja tidak dilaksanakan. Misalnya, seperti konstruksi jarum keras, ikatan angin, dan besi treckstang, apa memang seperti itu perencanaannya.
“Padahal pekerjaan itu penting untuk pekerjaan atap baja. Sehingga pekerjaan konstruksi atap baja, harus dipertanyakan. Apakah gambar rencananya benar begitu, kok sampai tidak ada kekuatan pengikat baja.” Tandasnya.
SM menambahkan, material kayu yang digunakan untuk kusen jendela, juga patut dipertanyakan kualitasnya. Karena, bangunan tersebut baru selesai dibangun sekitar dua bulan yang lalu, sudah nampak kayu kusen itu mulai pecah dan menyusut, hingga menyebabkan plamur kayu mengelupas. Ujarnya.
SM juga menyoroti, pekerjaan pembesian talud penahan tanah. “Terlihat pada pembesian talud yang belum selesai, memakai besi berukuran 10 mm, dan sengkang memakai besi diameter 8 mm. Yang jadi sorotan, jarak antar besi lebih dari 35 Cm, hal ini sangat jangal.” Katanya.
SM menegaskan, dirinya menduga pihak pelaksana pekerjaan sengaja melakukan penyimpangan untuk item pekerjaan dan spek material yang digunakan.
“Masyarakat, publik dan aktivis lainnya, patut menyoroti baik dari anggaran yang dialokasikan serta bestek yang sudah dilaksanakan diduga penuh dengan rekayasa serta permainan.” Pungkas SM.
Sebagai informasi, bangunan PAUD desa Wonosalam dibangun diatas tanah aset desa / kecamatan Wonosalam, dan pelaksanaan pembangunan dilaksanakan oleh Pemdes Setempat. (Rin/Why)