Proyek Rel Ganda Wilayah Jombang Diduga Double Anggaran, Pengerjaan Juga Abal-Abal

Perwakilan dari PT Prawiramas Puriprima, yang juga Mandor proyek rel ganda, Mamik (hem putih) saat menemui Lsm Arak, dan warga desa Sumbermulyo, Rabu malam (30/10/2018)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com- Sebanyak lima paket proyek pembangunan jalur ganda jalam KA Wonokromo – Jombang (tahap 1) antara Mojokerto-Jombang,  atau yang dikenal dengan proyek Rel ganda,  sepanjang 16.000 meter lari, yang dibiayai dari APBN 2018 sebesar Rp 194.060.000.000 milik Satuan kerja (Satker) Balai teknik perkeretaapian wilayah Jawa bagian timur, Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen Perkeretaapian) Kementrian Perhubungan (Kemenhub RI), diduga terjadi doubel anggaran, kondisi ini diperparah pengerjaan proyek dari hasil keringat rakyat tersebut dilaksanakan abal-abal atau tidak transparan.

Koordinator Lsm Aliansi rakyat anti korupsi (Lsm Arak) Safri Nawawi, ia mengatakan, kami menemukan ada indikasi terjadi doubel anggaran pada pekerjaan 5 paket proyek rel ganda yang ada di Kabupaten Jombang.

“Dari penelusuran kami pada LPSE Kemenhub, ditemukan pada lima titik pekerjaan rel ganda, tapi dianggarkan dua kali pada Km yang sama, dan telah diumumkan secara resmi pada LPSE kemenhub ada 10 perusahaan pemenang tender. Setelah kami cek dilapangan ternyata perusahaan yang bekerja dilapangan saat ini hanya ada atas nama lima perusahaan. Oleh karena itulah kami curiga ada dugaan doubel anggaran.” Kata Safri Nawawi, Kamis (1/10/2018).

Safri menambahkan, kecurigaan tersebut bukan tanpa alasan, setelah kami teliti lagi pada LPSE Kemenhub, dari lima paket tersebut tidak ada keterangan lelang ulang, atau retender. Jadi kami tambah curiga ada anggaran ganda.

“Kalau tidak ada keterangan retender alias lelang ulang pada LPSE Kemenhub, artinya tidak mungkin terjadi ada dua paket pekerjaan, dan ada dua perusahaan yang diumumkan menjadi pemenang tender, sedangkan letak paketnya ada dititik yang sama. Oleh karena itu layak dicurigai dari lima paket pekerjaan tersebut terjadi doubel anggaran.” Ucap Safri.

Seharusnya kalau terjadi lelang ulang karena satu sebab, didalam pengumuman lelang LPSE Kemenhub, harus dicantumkan keterangan lelang ulang. Agar informasi dalam LPSE Kemenhub, tidak menyesatkan masyarakat, dan tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan di masyarakat.

Kondisi ini juga diperburuk, pada pelaksanaan lima paket proyek rel ganda tersebut dilapangan, dilokasi proyek tidak ada satupun perusahaan rekanan Kemenhub, yang memasang papan nama proyek. Sehingga lima paket proyek ini rawan diselewengkan. Dan sekitar lokasi 5 paket proyek tidak ada rekanan yang membangun Direksi Keet, sebagai tempat untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan pekerjaan administrasi proyek.

“Didalam Direksi Keet, harus dipasang gambar shob drawing atau gambar teknik, antara lain terdapat gambar skedul proyek dan gambar bestek, sebagai dasar hukum bekerja dilapangan. Dalam kontrak ini sudah pasti diatur dan wajib ada, bahkan anggaranyapun masuk dalam RAB.” Tegas Safri.

Saya kurang tahu pasti, apakah ini pengawasannya kurang atau kontraktornya pura-pura tidak tahu, kondisi ini juga dibiarkan begitu saja oleh Balai teknik perkeretaapian wilayah Jawa bagian timur.

“Pelaksanaan proyek rel ganda di Jombang Sangat tertutup, para pekerja dilapangan yang kami temui juga semua mengaku tidak tahu apa-apa. Ada yang mengaku baru bekerja sehari dua hari, padahal sudah bekerja 2 bulan lebih. Jadi untuk mendapatkan informasi selalu saja dipimpong. Nampaknya sudah dikondisikan demikian.” Kata Safri.

Nampak perwakilan dari PT Prawiramas Puriprima, memakai baju batik memegang ponsel. Saat menemui warga Rabu malam (30/10/2018), malam itu ia mengaku kepada kepada warga, bahwa ia adalah bagian teknis PT Prawiramas Puriprima, tapi sehari-hari orang tersebut bertugas menjaga perlintasan kereta proyek rel ganda.

Proyek ini juga ada yang dikeluhkan masyarakat, bahkan ada masyarakat yang merasa dirugikan tapi tidak dapat tanggapan dari rekanan dan Balai teknik perkeretaapian wilayah Jawa bagian timur.

“Fenomena semacam ini tidak bisa dibiarkan, pada tanggal 1 November 2018 lalu kami sudah mengagendakan untuk berdemontrasi dilokasi proyek rel ganda di Jombang. Dengan tujuan untuk memperjungkan keluhan masyarakat, dan kami mintak transparansi pelaksanaan lima paket proyek tersebut.  Tapi hasilnya mengecewakan, acara rapat kami pada Rabu (30/10/2018) malam, seharusnya agendanya untuk membahas persiapan aksi demontrasi pada esok harinya (Kamis 1 November 2018) tapi kami didatangi oleh puluhan aparat kepolisian dari jajaran Polres Jombang.” Kata Safri.

Waktu itu yang hadir diacara rapat tersebut Kapolsek Jogoroto, bersama jajarnya. Mereka langsung mengikuti rapat kami, dengan dalih ini wilayah kerja kami,bahkan Kapolsek Jogoroto menginformasikan Kapolres Jombang rencananya juga akan hadir, dan menawarkan untuk bernegosiasi atau menyampaikan tuntutan secara lansung kepada perwakilan perusahaan. Dari pihak pelaksana proyek rel ganda yang hadir waktu itu adalah perwakilan dari PT Prawiramas Puriprima, yaitu Mamik (Mandor PT Prawiramas Puriprima), dan didampingi satu orang pekerja bagian tukang jaga perlintasan rel.

“Memang pada rapat malam itu kami bisa bernegosiasi dan menyampaikan keluhan-keluhan warga kepada perwakilan PT Prawiramas Puriprima (Mandor proyek dan tukang jaga perlintasan rel). Tapi kami selaku Lsm apa bisa menanyakan masalah dugaan anggaran ganda dan pelaksanaan 5 paket proyek yang tidak transparan, dan tidak mungkin ia berani mengungkap oknum-oknum yang terlibat penjualan tanah bekas galian rel ganda. Kepada salah seorang mandor proyek dan pekerja proyek yang bertugas menjaga perlintasan kereta api.”  Ucap Safri.

Tapi kami tidak akan patah semangat, bahkan kami akan berdemontrasi langsung Kemapolda Jatim, dan kami akan melaporkan oknum yang terlibat penjualan tanah bekas urugan proyek rel ganda di Jombang, yang nilainya milyaran rupiah. Dan bila perlu kami perlu mendemo langsung kantor Balai teknik perkeretaapian wilayah Jawa bagian timur, yang ada di Surabaya, agar mereka buka mulut. Rakyat punya hak untuk mengetahui ini. Dan kalau ada pihak-pihak yang melarang, menakut-nakuti, atau menghalang-halangi aksi demontrasi akan kami bawa keproses hukum.

“Kami sudah terbiasa berdemontrasi di mapolda Jatim, dan Kejati Jatim, dalam aksi kami selalu tertip dan tidak pernah melakukan tindakan anargis. Sebab kami (Lsm Arak) sadar betul masyarakat kita butuh situasi yang aman dan tertip. Kami juga mempunyai kewajiban untuk menjaga ketertipan, kenyamanan, masyarakat.”  Pungkasnya.

Kami juga sangat mendukung proyek rel ganda pemerintahan Jokowi. Karena ini jelas untuk kepentingan umum, jadi rakyat wajib mendukung. Tapi kami tetap akan mengawal agar anggaran proyek rel ganda tidak disalah gunakan. Ujarnya. (Rin/Why/Yan)

Berikut ini 5 paket proyek rel ganda di Kabupaten Jombang yang dibiayai dari APBN 2018 yang diduga terjadi double anggaran, dan Sudah diumumkan pada LPSE Kemenhub 5 perusahaan sebagai pemenang lelang, lihat table berikut ini :

Kemudian Ada Lagi Anggaran Pada Paket Pekerjaan Di Km Yang Sama, Dan Ada 5 Perusahaan Sudah Diumumkan Jadi Pemenang Tender, Lihat Tabel Berikut ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!