JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Setelah banyak menuai kecaman publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya membatalkan tender proyek renovasi ruangan di BRIN senilai Rp 6 miliar.
Perencanaan penataan ulang lantai 2 ruangan kerja Gedung B.J Habibie, di mana salah satunya ruang kerja dan ruang istirahat atau ruang tidur mewah untuk Ketua Dewan Pengarah BRIN yang juga ketua PDIP Megawati Soekarnoputri itu, akan dikaji kembali.
Hal itu dilakukan menyusul adanya penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Bahakan proyek ini sempat viral disejumlah media sosial.
“Renovasi kami batalkan,” Kata Kepala BRIN Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan resmi, Senin (18/7/2022).
Sebelumnya, berdasarkan penelusuran NusantaraPosOnline.Com, pada halaman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) BRIN (lpse.brin.go.id) pada Sabtu, 16 Juli 2022, informasi mengenai tender rekonstruksi ruang kerja di Gedung B.J. Habibie Lantai 2 yang menghabiskan dana hingga Rp 6 miliar tersebut masih dapat diakses.
Dalam dokumen itu, pembukaan tender sudah dimulai sejak 27 Mei 2022. “Metode Pengadaan : Tender-Pascakualifikasi Satu File-Harga Terendah Sistem Gugur,” Demikian bunyi kutipan dalam salah satu kolom berkas tender tersebut.
Adapun ruang Dewan Pengarah yang bakal mendapatkan renovasi berada di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat atau kantor BRIN pusat. Proyek ini bakal dibiayai dari APBN dengan nilai pagu paket Rp 6.109.000.000,00 dan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp 6.063.492.327,00.
Dalam tender itu, disebut ada 127 peserta yang mendaftar. Namun, laman itu tak menyebutkan secara rinci nama perusahaan yang mengikuti tender. Nama peserta hanya ditulis dengan angka saja.
Namun hingga hari ini, proses lelang tender pengerjaan ruang kerja Megawati Cs tersebut sudah di tahap pengunduhan dokumen penawaran dari para peserta lelang. Penetapan pemenang tender itu baru akan diumumkan pada tanggal 28 Juli 2022.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, renovasi tersebut bertujuan mengubah fungsi ruangan yang ada menjadi ruang rapat dan ruang kerja.
Namun dia mengaku ada hal yang terlewat tidak diketahui secara mendetail, yaitu tentang renovasi ruang Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN sejak awal tidak termasuk dalam rencana renovasi.
“Sejak awal ruangan tersebut tidak ada rencana mengubah ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN. Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah,” kata dia.
Dia menambahkan, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, tetapi harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan.
Salah satu pertimbangan tersebut adalah perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio (mirip fungsi ruang karaoke) di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.
Pasalnya, lantai 2 gedung tersebut digunakan hanya oleh satu orang yakni Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi.
“Sejak awal, Ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan Ruang Kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya,” ujarnya.
Handoko juga menjelaskan, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama dilakukan penataan ulang fungsi ruangan di lantai 2.
Sementara ini, sambungnya, sebagian dewan pengarah bekerja di lantai 23, bahkan sebagian lagi belum punya ruangan.
Kemudian, pertimbangan lainnya adalah usia beberapa anggota dewan pengarah yang sudah cukup sepuh.
“Sebut saja Prof. Emil Salim dan Prof. Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” ujar Handoko.
Selain itu ruangan yang dulunya terlalu besar, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal.
Kepala BRIN memastikan penataan ulang atau renovasi ruangan harus selalu mengedepankan pada fungsionalitas dan efisiensi anggaran.
“Ruangan yang ada di lantai 2 nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja dewan pengarah (2 Wakil Ketua, Sekretaris, 6 anggota Dewan Pengarah BRIN). Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula.” Katanya. (bd)