Daerah  

Ring Road Mojoagung Sejak 2015, Hingga Kini Belum Diresmikan

BPJN : Jl. Ring Road Mojoagung, Mojoagung, Kabupaten Jombang

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com– Jl. Ring Road Mojoagung, Mojoagung, Kabupaten Jombang, sejak dibangun tahun 2015 lalu, sampai hari ini bangunan tersebut belum juga diresmikan. Kuat dugaan proyek Jl. Ring Road Mojoagung, tersebut diduga kuat serat korupsi.

Dari pantauan dilapangan, kuat dugaan proyek itu jadi lahan korupsi, hampir setiap tahun anggaran Negara dialokasikan ke proyek jalan tersebut, mulai dari pemeliharaan jalan, alat perlengkapan keselamatan jalan (Rambu-rambu), dan marka jalan. Namun sampai hari ini jalan Ring Road Mojoagung, tak kunjung diresmikan.

Disamping ditengarai menjadi lahan korupsi, Ring Road Mojoagung, ini menjadi sarang punggutan liar. Terdapat ada tiga titik yang menjadi pos pungutan liar, jalan Ring Road Mojoagung.

Setiap hari Ring Road Mojoagung, selalu ditutup, pengendara roda empat yang akan melewati jalan tersebut harus menyediakan uang receh, lantaran diarah masuk ke Jl Ring Road, dari arah Kecamatan Trowulan, maupun dari arah kecamatan Mojoagung pengendara yang hendak melewati Ring Road Mojoagung, akan disambut oleh tiga pos pungli.

Menurut Hari kuswoyo, seorang pengendara roda empat, kalau mau melewati Ring Road Mojoagung, pada saat mau masuk, dan ditengah perempatan desa Betek, dan pada saat mau keluar Ring Road Mojoagung, disana dijaga oleh beberapa orang dan penjaga tersebut menarik uang dari pengendara roda empat yang melintas disana.

“Memang saat memungut uang, penjaga ditiga titik tersebut tidak memaksa kepada pengendara. Tapi kalau tidak beri uang kemereka jadi tidak enak. Inikan mengganggu kenyamanan pengendara yang melintasi Ring Road tersebut.” Kata Kuswoyo. Minggu (14/1/2018).

Menurutnya, saya juga heran mengapa sejak 2015 sampai hari ini jalan tersebut belum diresmikan. Tapi setiap tahun anggaran dari APBD atau APBN selalu mengalir ke proyek tersebut. Padahal rambu-rambu yang sudah terpasang banyak yang sudah rusak, trotoarpun juga sudah banyak yang rusak, bahkan dibeberapa titik bangunan tembok penahan Jalan sudah banyak yang ambruk.

“Mungkin ini disengaja oleh Balai Besar Jalan Nasional (BPJN) , agar proyek ini bisa menjadi mesin Anjungan tunai mandiri (ATM). Buktinya hampir setiap tahun anggaran masuk kasana. Sementara jalan belum dioperasikan.” Kata Kuswoyo.

Terkait hal tersebut Kepala BPJN Surabaya Masih sulit untuk dimintai konfermasi. (Ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!