Rugi 100 Miliar, InJourney Bakal Hapus WSBK Dari Sirkuit Mandalika, Sandiaga Minta Dikaji Ulang

FOTO : Ilustrasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat meninjau lokasi sirkuit MotoGP di Mandalika. (Sumber: Instagram @sandiuno)

JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta agar PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) melakukan kajian menyeluruh terkait rencana penghapusan ajang balap motor World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rencana penghapusan event WSBK ini akibat dari kerugian yang dialami oleh InJourney yang mencapai Rp100 miliar. Selain itu InJourney harus memikul utang Sirkuit Mandalika sebesar Rp 4,6 triliun

“Rencana penghapusan evenn WSBK di Sirkuit Mandalika yang akan dilakukan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) ini. Perlu dikaji lebih menyeluruh, karena dengan event yang lebih banyak di Mandalika, kita harapkan justru Mandalika tumbuh dan berkembang,” Kata Sandiaga, dikutip dari Antara, Senin (19/6/2023).

Menurut dia, untuk masalah kerugian yang diderita penyelenggara, hal ini dapat diminimalisir dengan penghitungan secara tepat.

BACA JUGA :

“Terkait penyelenggaraan, itu business to business (b to b), dan apabila penyelenggaraan itu dilakukan dengan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat, karena di WSBK, MotoGP pada 2022 itu, kami pemerintah yang membayar. Kemenparekraf yang membayar saat itu,” Terang Sandiaga.

Ia pun mendorong Indonesia tak hanya bergantung pada ajang balap internasional, namun juga mampu melahirkan ajang balap lokal dapat digelar di sirkuit Mandalika, yang diresmikan pada November 2021.

Selain Rugi InJourney Pikul Utang Rp 4,6 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria, menyebut bahwa pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 50 miliar dari penyelenggaraan event MotoGP.

Hal ini disebabkan pengeluaran event ini lebih besar dibandingkan pemasukan. Salah satu penyebabnya tidak cukup menarik sponsor bahkan investor.

“MotoGP sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp 50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini,”  Kata Dony Oskaria yang disiarkan oleh Youtube TV Parlemen saat rapat dengar pendapat denga Komisi IV DPR. Rabu (14/6/2023) lalu.

Tak hanya itu, Dony juga menyebut kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan event WSBK yang mendatangkan kerugian sebesar Rp 100 miliar, buat mereka.

“Akibat dari kerugian dua event tersebut, pihaknya akan menghapus event WSBK dari Sirkuit Mandalika. Event WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah ? Kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan event WSBK ini,” Terang Dony, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI (14/6/2023).

Menurut Dony, jika event WSBK dihilangkan, maka beban InJourney bisa berkurang banyak. Agar kerugian yang ditimbulkan tidak semakin besar setiap tahunnya, jika dibandingkan bila event WSBK ini tetap diadakan.

“Nanti event WSBK akan turun, akan kita hilangkan, agar tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship,” Ujarnya.

Dony menandaskan, langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi utang Sirkuit Mandalika sebesar Rp 4,6 triliun. Utang tersebut terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun.

Pembayaran jangka pendek, InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta penyertaan modal negara sebesar Rp 1,19 triliun kepada pemerintah. Dari jumlah tersebut sebesar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang Sirkuit Mandalika.

“Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk membayar pembangunan Grand Stand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event. Karena itu penyelesaiannya harus dengan equity,” ucapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!